KOMPAS.com – Masih banyak masyarakat yang percaya bahwa bentuk perut ibu hamil dapat memberikan petunjuk tentang jenis kelamin bayi yang sedang dikandung.
Misalnya, perut yang terlihat rendah dianggap sebagai tanda mengandung anak laki-laki, sementara perut yang tampak tinggi kerap dihubungkan dengan anak perempuan.
Padahal, kepercayaan tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Hal ini ditegaskan oleh dr. Marcel Elian Suwito, Sp.OG, yang menilai anggapan tersebut sebagai mitos belaka.
"Mitos nih, tidak ada yang bisa menentukan jenis kelamin dari bentuk perut atau apa pun itu," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/4/2025).
Baca juga: Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...
Menurutnya, satu-satunya cara yang bisa diandalkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah melalui pemeriksaan medis.
Pemeriksaan NIPT (non-invasive prenatal testing), misalnya, bisa dilakukan sejak usia kehamilan memasuki minggu ke-10 dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Pemeriksaan lain seperti ultrasonografi (USG) juga bisa digunakan, umumnya mulai memberikan gambaran jenis kelamin saat janin berusia sekitar 13 minggu, asalkan posisi janin mendukung.
Lebih jauh, dr. Marcel menjelaskan bahwa bentuk perut lebih dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti posisi janin, jumlah kehamilan sebelumnya, serta kekuatan otot dinding perut, bukan jenis kelamin bayi.
Baca juga: 3 Mitos Seputar Kehamilan yang Dipercaya, Begini Kata Dokter Kandungan
Ragam mitos kehamilan lain yang tak terbukti
Bentuk perut bukan satu-satunya mitos yang beredar luas di masyarakat. Sejumlah kepercayaan lain terkait kehamilan juga sering dikaitkan dengan jenis kelamin bayi, meski tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Dikutip dari Healthline, berikut beberapa di antaranya:
- Ngidam makanan tertentu
Dipercaya bahwa ibu hamil yang mengidam makanan asin atau gurih cenderung mengandung bayi laki-laki, sementara yang menginginkan makanan manis disebut mengandung bayi perempuan.
Padahal, ngidam lebih berkaitan dengan perubahan hormonal dan kebutuhan tubuh terhadap zat gizi tertentu.
- Detak jantung bayi
Ada pula anggapan bahwa detak jantung di atas 140 kali per menit menandakan bayi perempuan, sementara di bawah itu berarti laki-laki.
Namun, riset medis menunjukkan bahwa denyut jantung janin dapat bervariasi dan tidak berhubungan langsung dengan jenis kelamin.
- Tingkat mual di trimester awal
Beberapa orang percaya bahwa mual hebat di awal kehamilan menunjukkan hamil anak perempuan.
Walaupun ada penelitian yang menyebutkan kemungkinan hubungan dengan hormon tertentu, mual tetap merupakan respons tubuh yang dipengaruhi oleh banyak aspek, dan tidak bisa dijadikan alat prediksi.
Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil: Risiko Preeklamsia yang Harus Diwaspadai
- Perubahan kulit wajah
Mitos lain menyebutkan bahwa kulit yang menjadi kusam atau berjerawat selama kehamilan merupakan pertanda anak perempuan, karena dianggap "mencuri kecantikan ibunya".
Sebaliknya, kulit yang tampak lebih sehat dianggap sebagai ciri mengandung anak laki-laki. Kenyataannya, perubahan kulit selama kehamilan adalah efek dari fluktuasi hormon.
- Perubahan kondisi rambut
Rambut yang terlihat lebih tebal dan bercahaya kerap diasosiasikan dengan kehamilan anak laki-laki.
Sedangkan rambut yang tampak lemas dan mudah rontok disebut sebagai pertanda anak perempuan.
Sama seperti perubahan kulit, hal ini lebih berkaitan dengan efek hormonal selama kehamilan.
Pentingnya mendapat informasi dari sumber medis
Mitos-mitos seperti ini memang sering menjadi bagian dari cerita yang diwariskan secara turun-temurun.
Namun, penting bagi calon orang tua untuk menyaring informasi yang diterima dan merujuk pada sumber medis terpercaya.
Penentuan jenis kelamin bayi tidak dapat disimpulkan hanya dari perubahan fisik atau pola ngidam sang ibu. Cara yang paling tepat dan akurat tetap melalui metode medis seperti NIPT atau USG.
Untuk itu, selalu diskusikan perkembangan kehamilan Anda bersama tenaga kesehatan agar tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan.
Baca juga: Vaksinasi Ibu Hamil: Langkah Penting untuk Menjaga Kesehatan Bayi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.