KOMPAS.com - Kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi.
Sepanjang 2025, tercatat sudah lima kasus keracunan makanan di berbagai daerah, seperti Cianjur, Sukoharjo, dan Bombana yang terletak di Sulawesi Tenggara.
Dalam kasus-kasus keracunan massal MBG yang sudah terjadi, setidaknya ada 260 siswa yang menjadi korban.
Mayoritas korban tersebut mengeluhkan gejala mual, diare, dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan MBG yang kurang matang atau basi.
Berkaca dari hal itu, apa saja gejala dan langkah pertolongan pertama saat ada orang keracunan makanan?
Baca juga: Media Asing Soroti Skema Makan Bergizi Gratis Setelah Adanya Kasus Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan
Dilansir dari situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejumlah kuman dari makanan basi dapat membuat seseorang merasakan gejala sakit dalam beberapa jam setelah ia mengonsumsinya.
Namun, ada juga gejala keracunan makanan yang baru muncul pada keesokan harinya.
Berikut beberapa gejala yang ditimbulkan dari keracunan makanan berdasarkan kumannya:
Staphylococcus aureus (keracunan makanan akibat staph)Gejala keracunan yang ditimbulkan seperti mual, muntah, kram perut, dan diare.
Umumnya gejala awal muncul pada 30 menit hingga 8 jam setelah terinfeksi.
Anda bisa terinfeksi kuman Staphylococcus aureus (keracunan makanan akibat staph) dari makanan yang tidak dimasak, seperti daging iris.
Baca juga: 22 Bocah di Afrika Selatan Tewas Usai Keracunan Makanan Terkontaminasi Pestisida
Bakteri vibrioGejala keracunan yang ditimbulkan seperti diare berair, mual, kram perut, muntah, demam, dan menggigil.
Umumnya gejala awal muncul dalam waktu 24 jam setelah terinfeksi.
Anda bisa terinfeksi bakteri vibrio dari kerang mentah atau setengah matang, terutama tiram.
Bakteri Clostridium perfringensGejala keracunan yang ditimbulkan seperti diare, muntah, demam, disertai kram perut yang berlangsung kurang dari 24 jam.
Umumnya gejala awal muncul dalam 6 hingga 24 jam setelah terinfeksi.
Anda bisa terinfeksi bakteri Clostridium perfringens dari daging, unggas, makanan berkuah, dan makanan lain yang dimasak dalam jumlah besar tetapi tidak disimpan pada suhu yang aman, sehingga mudah basi.
Baca juga: 60 Orang Keracunan Makanan di Kantor Induk TikTok, ByteDance Singapura, Apa Penyebabnya?
Bakteri salmonellaGejala keracunan yang ditimbulkan seperti diare (bisa berdarah), demam, kram perut, dan muntah.
Umumnya gejala awal muncul dalam 6 jam hingga 6 hari setelah terinfeksi.
Anda bisa terinfeksi bakteri salmonella dari ayam, kalkun, dan daging mentah atau setengah matang lainnya, termasuk telur, susu, dan jus (mentah) yang tidak dipasteurisasi, juga buah dan sayur mentah yang tidak dicuci bersih.
Virus norovirusGejala keracunan yang ditimbulkan, seperti diare, muntah, mual, sakit perut, demam, sakit kepala, dan nyeri badan.
Umumnya gejala awal muncul dalam 12 hingga 48 jam setelah terinfeksi.
Anda bisa terinfeksi virus norovirus dari sayuran berdaun hijau, buah segar, kerang (seperti tiram mentah), air yang terkontaminasi, orang yang terinfeksi, menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.
Baca juga: 4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan
Bakteri E. coli (Escherichia coli)Gejala keracunan yang ditimbulkan seperti kram perut parah, diare (sering berdarah), dan muntah. Selain itu, sekitar 5-10 persen orang yang didiagnosis terinfeksi E.coli berpotensi mengalami sindrom uremik hemolitik.
Umumnya gejala awal muncul dalam 3-4 hari setelah terinfeksi.
Anda bisa terinfeksi bakteri E.coli dari daging sapi giling mentah atau setengah matang, susu dan jus mentah (tidak dipasteurisasi), sayuran mentah, kecambah mentah dan air yang terkontaminasi.
Pertolongan pertama pada orang yang keracunan makanan
Sebab, mereka sudah dibekali dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
"Selama Anda mampu menahan makanan atau cairan, Anda bisa menghidrasi diri sendiri di rumah dan membiarkannya larut dengan sendirinya," ujar Lee.
Namun, dia juga memberikan sejumlah tips yang bisa dilakukan saat terjadi keracunan makanan. Berikut rinciannya:
Baca juga: Tentara Israel Keracunan Makanan, Alami Diare Parah dan Demam Tinggi
1. Minum banyak air
Jika Anda mengalami keracunan makanan, tentu Anda akan kehilangan banyak cairan akibat muntah dan diare.
Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi, Lee menganjurkan untuk terus minum air. Minumlah pelan-pelan agar Anda tidak pusing.
2. Makan makanan yang mudah dicerna
Kemudian, Lee menganjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna, seperti sup ayam, kaldu, puding beras, oatmeal, dan kentang. Tujuannya agar makanan tersebut dapat menenangkan perut Anda.
Jika Anda belum bisa makan untuk sementara waktu, tidak apa-apa. Lakukan secara perlahan dan jangan memaksakan diri untuk makan jika belum waktunya.
3. Periksa ke dokter terdekat
Apabila Anda mengalami gejala keracunan, namun Anda tidak bersama orang terdekat, maka bisa pertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Sebab, beberapa infeksi virus atau bakteri memerlukan antibiotik.
Baca juga: Waspada, Kenali Gejala dan Penyebab Keracunan Makanan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.