Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tanatopraksi, Teknik Pengawetan Jenazah untuk Paus Fransiskus Sebelum Dimakamkan

Baca di App
Lihat Foto
VATICAN MEDIA via AFP
Jenazah Paus Fransiskus saat disemayamkan dalam peti mati terbuka di Vatikan. Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Pemimpin gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus tutup usia pada Senin (21/4/2025).

Sebelum dimakamkan, ada serangkaian tradisi dan protokol yang harus dijalankan sesuai aturan Gereja Katolik dan adat Vatikan.

Pada Rabu (23/4/2025) pukul 09.00 pagi, jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di tengah Basilika Santo Petrus untuk memulai upacara peringatan tiga hari setelah kematiannya.

Kemudian, pemakaman jenazah Paus Fransiskus akan digelar di Basilika Santa Maria Maggoire pada Sabtu (26/4/2025) pagi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari El Confidencial, Rabu (23/4/2025), dijelaskan bahwa jenazah Paus Fransiskus telah menjalani tanatopraksia, sebuah prosedur pengawetan jenazah.

Lalu, apa itu tanatopraksia?

Baca juga: Obituari untuk Sri Paus Fransiskus

Apa itu tanatopraksia?

Tanatopraksia atau thanatopraxy adalah teknik pengawetan yang digunakan di kapel pemakaman untuk menampilkan jenazah kepada publik.

Teknik ini merupakan bentuk modern dari pembalseman, dengan menggunakan bahan yang lebih ramah dan tidak terlalu invasif.

Perawatan ini bersifat higienis dan berfungsi untuk memperlambat pembusukan, sehingga jenazah tetap terlihat alami selama beberapa hari tanpa perlu pembekuan atau metode ekstrem lainnya.

Dikutip dari A24, Rabu (23/4/2025), tanatopraksi dilakukan dengan menyuntikan cair pengawet ke dalam sistem arteri.

Kemudian, petugas juga mendisinfeksi jenazah secara menyeluruh.

Baca juga: Kata-kata Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal, Ucapkan Ini ke Orang Terdekat

Setelah selesai, jenazah dirias korektif dan dilakukan penyesuaian raut wajah, serta letak tangan. Tujuannya untuk memperlihatkan penampilan mendiang yang tenang dan tenteram.

Dalam kasus Paus Fransiskus, tanatopraksia dilakukan mengikuti protokol yang ketat, serta mematuhi peraturan Italia dan Vatikan.

Jenazah Paus Fransiskus dibalut kain merah, mukanya ditutup dengan cadar sutra putih, dengan gambar orang yang mungkin merupakan anggota keluarga Paus, dan dibaringkan dalam kubus seng di dalam peti kayu.

Bidang di dalamnya adalah mitra, pallium, kantong yang berisi koin dan medali yang ditemukan selama masa kepausan, serta akta yang secara singkat menggambarkan masa tersebut.

"Perawatan kamisangat higienis, selain memastikan penampilan jenazah lebih layak," kata Presiden dan Pendiri Asosiasi Thanatopraxy Italia, Andrea Fantozzi.

Fantozzi merupakan salah satu orang yang bertanggung jawab untuk mengawetkan jenazah Paus Fransiskus.

Baca juga: Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi