KOMPAS.com - Di era digital seperti saat ini, duduk berjam-jam sambil menatap gawai menjadi hal yang lumrah ditemui.
Bahkan, Riset Kesehatan Nasional (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 33,5 persen penduduk usia 10 tahun ke atas menghabiskan waktu duduk lebih dari 6 jam per hari.
Namun, aktivitas duduk terlalu lama sebetulnya tidak baik untuk kesehatan.
Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa aktivitas duduk terlalu lama berisiko menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, dan memengaruhi umur harapan hidup.
Selain itu, ada dampak negatif lainnya yang memengaruhi tubuh seseorang jika terlalu lama duduk.
Apa sajakah dampak tersebut? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Apa Manfaat Konsumsi Seledri Bagi Kesehatan Tubuh?
Dampak dari Duduk Terlalu Lama
Dikutip dari beberapa sumber, berikut dampak yang terjadi pada tubuh jika duduk terlalu lama.
1. Dapat merusak jantungDikutip dari WebMD, terdapat penelitian yang membandingkan antara dua kelompok.
Kelompok pertama adalah pengemudi transportasi yang bekerja dengan duduk sepanjang hari, sementara kelompok lain yang tidak.
Meskipun pola makan dan gaya hidup mereka sama, kelompok orang yang duduk sepanjang hari memiliki kemungkinan dua kali lebih besar terkena penyakit jantung.
Selain itu, duduk terlalu lama berpotensi menyebabkan obesitas.
2. Dapat memperpendek umurDuduk terlalu lama memiliki potensi besar untuk dapat meninggal lebih cepat.
Dikutip dari Mayo Clinic, terdapat penelitian yang menganalisis 13 studi tentang waktu duduk dengan tingkat aktivitas pada lebih dari 1 juta orang.
Penelitian itu menemukan bahwa orang yang duduk lebih dari delapan jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang mirip dengan risiko yang ditimbulkan oleh obesitas dan merokok.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis bagi Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit Apa Saja?
3. Rentan terhadap penyakit demensiaDuduk terlalu lama dapat menyebabkan fungsi otak menurun. Bahkan, penurunan fungsi otak yang terjadi seperti penderita demensia.
Selain itu, duduk juga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi yang juga berkaitan dengan kondisi demensia.
4. Diabetes berpeluang meningkatPeningkatan risiko diabetes ini terjadi karena duduk dalam jangka waktu lama akan membakar lebih sedikit kalori.
Selain itu, dikutip dari WebMD, duduk terlalu lama memiliki kemungkinan dapat mengubah cara tubuh bereaksi terhadap insulin.
Insulin merupakan hormon yang membantu tubuh membakar gula dan karbohidrat menjadi energi.
5. Dapat mengalami Deep Vein Thrombosis (DVT)DVT adalah gumpalan darah yang terbentuk di kaki yang dapat terjadi karena duduk terlalu lama.
Gumpalan darah ini bisa berbahaya jika terlepas dan menyumbat paru-paru yang dapat menimbulkan pembengkakan.
Gejala ini dapat menimbulkan rasa sakit, tetapi beberapa orang bisa saja tidak merasakan gejala itu sama sekali.
Baca juga: 8 Manfaat Konsumsi Kimchi bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
6. Kecemasan dapat meningkatDuduk terlalu lama dalam kondisi sendirian dapat meningkatkan kecemasan, apalagi jika ditambah dengan paparan layar dalam jangka waktu lama.
Selain itu, terlalu banyak waktu sendiri dapat membuat kita menarik diri dari orang-orang terdekat, hal inilah yang dapat menimbulkan kecemasan sosial.
Namun, para ilmuwan masih mencari tahu penyebab pasti dari kondisi ini.
7. Membebani punggungPosisi duduk yang terlalu lama dapat memberikan tekanan besar pada otot punggung, leher, dan tulang belakang. Kondisi ini diperparah jika punggung membungkuk.
Solusi yang dapat membantu adalah dengan mencari kursi ergonomis.
Carilah kursi yang memungkinkan kaki untuk menapak lantai, dengan lutut sejajar atau sedikit lebih rendah dari pinggul.
Posisi punggung yang tepat berarti sandaran kursi mengikuti lekuk alami tulang belakang sehingga mengurangi tekanan berlebih dan mencegah nyeri punggung.
Namun, seberapa nyaman kursi yang digunakan, punggung tetap tidak boleh duduk terlalu lama.
Baca juga: Manfaat Sayur Oyong bagi Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit Apa Saja?
Duduk terlalu lama dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah.
Tekanan berlebih pada pembuluh darah dapat menyebabkan pembengkakan, bahkan pembuluh darah kecil pun dapat ikut pecah.
Meskipun biasanya tidak berbahaya, rasa sakit yang dirasakan bisa sangat terasa.
9. Rentan terkena osteoporosisOsteoporosis merupakan tulang rapuh atau tulang keropos.
Merangkum dari laman Oregon Health and Science University, kebiasaan duduk terlalu lama bisa membuat seseorang rentan terkena osteoporosis.
Hal ini terjadi karena ketika kita jarang bergerak, tulang akan melemah. Jika terjadi terus-menerus, ini bisa menyebabkan tulang keropos dan akhirnya terjadi osteoporosis.
10. Risiko kanker meningkatSemakin banyak duduk, semakin tinggi kemungkinan untuk menderita kanker seperti kolon, endometrium, atau paru-paru.
Wanita yang lebih tua pun memiliki kemungkinan terkena kanker payudara.
Baca juga: Kebiasaan Lepas Sepatu sebelum Masuk Rumah Bawa Manfaat Kesehatan
Langkah Tepat Menghindari Bahaya Duduk Terlalu Lama
Dikutip dari WebMD, berikut solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak buruk dari duduk terlalu lama.
1. Buat gerakan di sela-sela dudukGerakan yang dibuat dapat dengan berdiri dan melakukan peregangan setiap setengah jam. Gerakan lain dapat juga dengan menyentuh jari kaki.
Selain itu, berjalan-jalan sebentar di dalam ruangan juga dapat menjadi solusi. Lakukan ini setiap setengah jam.
2. Ubah aktivitas duduk menjadi aktivitas bergerakAktivitas yang biasa dilakukan dengan duduk seperti menelepon atau menonton televisi, cobalah untuk dilakukan sambil berdiri.
Jika bekerja di meja, coba gunakan standing desk beberapa saat. Contohnya seperti meja tinggi atau meja dapur.
Jika memiliki treadmill, cobalah untuk memindahkan perangkat pekerjaan di atas meja tinggi, lalu letakkan di atas alat olahraga tersebut.
Baca juga: 3 Kondisi yang Menyebabkan BPJS Kesehatan PBI Dinonaktifkan Otomatis, Apa Saja?
3. Berolahraga rutinDikutip dari WebMD, dampak dari duduk terlalu lama sebetulnya tidak dapat digantikan dengan berolahraga.
Bahkan jika olahraga yang dilakukan lebih dari yang disarankan yakni 2-3 jam seminggu.
Namun, dikutip dari Mayo Clinic, orang yang berolahraga setiap hari memiliki potensi cepat meninggal lebih rendah dari yang sama sekali tak berolahraga.
Lakukan 60 hingga 75 menit aktivitas fisik aerobik moderat setiap hari agar dapat mengimbangi efek dari terlalu banyak duduk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.