Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Merah Ternyata Lebih Tinggi Kandungan Arsenik, Masihkah Aman Dikonsumsi?

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK
Ilustrasi beras merah.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Beras merah kerap dianggap lebih sehat dari pada beras putih sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi pada saat diet.

Berbeda dengan beras putih, beras merah memiliki lapisan kulit ari yang mengandung banyak serat.

Kandungan serat tersebut disinyalir dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun, penelitian terbaru dari Wiley Periodicals LLC on behalf of Society for Risk Analysis pada Tahun 2025 menemukan bahwa beras merah mengandung lebih banyak arsenik dibandingkan beras putih.

Arsenik merupakan sejenis logam alami yang beracun dan dikaitkan dengan kanker, penyakit jantung, dan masalah kognitif lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian ini mengungkapkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi beras merah secara teratur memiliki paparan arsenik yang lebih tinggi.

Sementara itu, pada anak-anak yang mengonsumsi lebih banyak makanan dibandingkan berat badan mereka sendiri, ditemukan bahwa konsumsi beras merah meningkatkan paparan arsenik yang ditularkan melalui makanan.

Lantas, apakah beras merah masih aman dikonsumsi?

Baca juga: Perubahan Iklim Dapat Tingkatkan Kadar Arsenik dalam Beras, Apa Bahayanya?

Beras merah tetap aman dikonsumsi karena paparan arsenik rendah

Dilansir dari Very Well Health, Jumat (18/4/2025), Profesor Biologi Tanaman Universitas Rutgers, Mark Gregory Robson menjelaskan bahwa beras merah mengandung lebih banyak arsenik karena logam  tersebut terkumpul di lapisan kulit ari.

Sementara itu, beras putih tidak memiliki kulit ari, melainkan hanya memiliki satu bagian yang disebut endosperma, sehingga memiliki kandungan arsenik yang lebih rendah dari beras merah.

Walaupun begitu, kadar arsenik dalam beras merah tidaklah cukup untuk bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Karena itu, para ahli mengatakan bahwa mengonsumsi beras merah tetaplah aman.

Penulis utama studi dari Universitas Michigan, Christian Kelly Scott mengatakan, "Tidak ada cukup arsenik dalam beras untuk menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang kecuali jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat banyak, setiap hari, selama bertahun-tahun".

Para ahli juga tetap menyarankan untuk mengonsumsi beras merah karena kandungan seratnya yang tinggi.

Kandungan serat tersebut terdapat dalam lapisan kulit ari dan lembaga beras merah.

Ahli diet dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Debbie Petitpain, menjelaskan bahwa serat bermanfaat mengatur gula darah dan membantu menurunkan kolesterol.

Selain itu, orang dewasa juga membutuhkan asupan serat antara 22 dan 34 gram per hari.

Petitpain menjelaskan bahwa satu cangkir nasi merah mengandung 3,5 gram serat, sementara nasi putih dalam jumlah yang sama hanya mengandung kurang dari 1 gram.

Baca juga: Mana yang Lebih Utama, Bayar Zakat Fitrah dengan Uang atau Beras?

Apa yang perlu lebih diwaspadai?

Mengenai pilihan antara beras merah dan beras putih, para ahli mengatakan bahwa keduanya aman dikonsumsi.

Hanya saja, beras merah memiliki lebih banyak nutrisi, seperti kalium dan magnesium,

Ahli Gizi Klinis UW Medical Center, Judy Simon mengatakan bahwa nasi putih memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dan memiliki beberapa kandungan yang hilang selama proses pengolahan, misalnya zat besi dan vitamin B.

Walaipun begitu, kebutuhan nutrisi tersebut dapat dipenuhi dari asupan lain.

Karena itu, Simon berpendapat bahwa yang perlu diperhatikan antara mengonsumsi beras merah atau beras putih adalah, seberapa banyak nasi dimakan dan lauk apa saja yang terdapat di piring?

Dilansir dari Science Alert, Kamis (24/4/2025), pola makan yang buruk merupakan penyebab utama dari risiko gangguan kesehatan yang dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular.

Karena itu, masalah utama yang harus diperbaiki adalah kebiasaan mengonsumsi terlalu banyak garam dan sedikit biji-bijian.

Dengan begitu, meskipun benar bahwa beras merah mengandung lebih banyak arsenik dibandingkan dengan beras putih, tidak mengonsumsi beras merah sama sekali malah dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi