Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Bipolar Disebut Bisa Menaikkan Berat Badan, Ini Kata Dokter dan Ahli Farmasi

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi obat untuk bipolar disorder. Obat ini disebut bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang warganet di media sosial X menyebut bahwa obat untuk bipolar disorder dapat menaikkan berat badan secara signifikan.

"Kalo belum diminum obatnya kata gua sih jangan wkwk bisa ganggu hormon dan di gua nambah berat badan banget," tulis akun X @ayynab***, Kamis (24/4/2025).

Ia juga menuliskan, sempat mengonsumsi obat untuk bipolar disorder (BPD) dan saat ini sudah berhenti minum obat tersebut.

"Aku dah lepas obat kurleb 2 tahun and i'm fine. Perbaiki dari dalam sih dan coba interaksi lebih dengan orang terdekat dulu (keluarga)," lanjut dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Minggu (27/4/2025), unggahan itu sudah ditayangkan sebanyak lebih dari 37.900 kali oleh pengguna X lainnya.

Baca juga: Yudo Andreawan Terdiagnosis Bipolar, Bisakah Penderita Gangguan Mental Dipidana?

Lalu, apakah benar obat bipolar disorder (BPD) dan gangguan mental lainnya dapat menaikkan berat badan?

Penjelasan dokter spesialis kesehatan jiwa

Dokter di Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi, dan Trauma Psikososial, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, dr Gina Anindyajati SpKJ membenarkan bahwa obat untuk BPD bisa menaikkan berat badan.

"Bisa, obat yang digunakan sebagai terapi untuk gangguan bipolar memiliki efek samping terhadap metabolisme dan status hormonal," ujar Gina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/4/2025).

Ia menjelaskan, obat  yang digunakan dalam bipolar seringkali disebut sebagai agen mood stabilizer (penstabil mood).

"Mood stabilizer ini terdiri dari beragam jenis seperti dari golongan antikonvulsan, antipsikotik (terutama generasi kedua), dan untuk tipe tertentu dapat pula menggunakan antidepresan," lanjut dia.

Gina menambahkan, sebagian besar obat dari golongan tersebut memiliki efek terhadap metabolisme dan status hormonal, dengan derajat yang berbeda-beda.

Sehingga, orang yang mengonsumsi obat ini dapat merasa lebih mudah lapar dan ingin makan makanan manis maupun berlemak.

Baca juga: Mengenal Kondisi Gangguan Bipolar: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Jenis obat mood stabilizer yang bikin nafsu makan naik

Saat ditanya mengenai obat BPD yang disebut bisa menambah berat badan, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati pun membenarkan hal itu.

"Ya, beberapa obat untuk bipolar dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga meningkatkan berat badan," ujar Zullies saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (26/4/2025).

Zullies menyampaikan, jika berbicara soal mood stabilizer yang meningkatkan nafsu makan, ada beberapa obat yang memang punya efek samping.

"Beberapa saja yang memang punya efek samping seperti itu (meningkatkan nafsu makan)," imbuhnya.

Baca juga: Gangguan Bipolar: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Berikut beberapa obat mood stabilizer yang dapat meningkatkan nafsu makan:

  • Lithium

Terkadang bisa meningkatkan nafsu makan dan berat badan, walaupun tidak semua orang mengalaminya.

  • Valproic acid (Depakote)

Obat ini cukup terkenal meningkatkan nafsu makan dan berat badan.

  • Carbamazepine (Tegretol)

Obat ini bisa juga meningkatkan nafsu makan pada sebagian orang, tapi efeknya tidak sekuat valproate.

  • Olanzapine

Menurut Zullies, obat ini sebenarnya antipsikotik atipikal, tapi sering juga dipakai untuk mood stabilizer (terutama di bipolar).

"Obat ini sangat meningkatkan nafsu makan," kata Zullies.

  • Quetiapine (Seroquel)

Sama seperti olanzapine, obat ini juga bisa meningkatkan nafsu makan dan berat badan.

Selain itu, Zullies menyampaikan, jika seseorang mencari mood stabilizer yang spesifik untuk meningkatkan nafsu makan, maka sebaiknya mengonsultasikan dengan dokter.

"Kalau cari yang menambah nafsu makan (misal karena berat badan turun atau nafsu makan berkurang), biasanya dokter mempertimbangkan valproate atau kombinasi dengan antipsikotik seperti olanzapine," kata dia.

Baca juga: Mengenal Bipolar dari Faktor Genetik, Risiko hingga Pengobatannya

Tips mengonsumsi obat bipolar yang diresepkan dokter

Terkait konsumsi obat untuk bipolar disorder, Gina memberikan beberapa tips agar pasien dapat disiplin dan benar dalam pengobatan yang sedang dijalani.

Ia mengatakan, cara minum obat bipolar dapat berbeda tergantung jenis obat yang diresepkan.

Oleh karena itu, sebagai pasien juga perlu cermat mendiskusikan dengan dokter mengenai tata cara minum obat yang benar agar mendapatkan manfaat maksimal dari obat tersebut.

"Kebanyakan obat diminum malam hari setelah makan malam dan sebelum tidur," kata Gina.

"Pengaturan waktu khusus biasanya diperlukan berkaitan dengan timbulnya efek samping rasa kantuk agar obat tidak mengganggu aktivitas harian orang dengan bipolar," jelas dia.

Baca juga: Medina Zein Mengaku Bipolar, Apa Itu Bipolar, dan Bagaimana Gejalanya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi