KOMPAS.com - Sejumlah penderita rabun jauh atau miopi seringkali memutuskan untuk lepas pakai kacamata minus.
Alasannya bisa beragam, mulai dari rasa tidak nyaman, kacamata terlalu berat, hingga terkait estetika.
Padahal, kebiasaan tersebut tidak dianjurkan oleh dokter spesialis mata.
Dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC), Florence M Manurung, mengimbau kepada penderita rabun jauh sebaiknya memakai kacamata minus setiap saat.
"Pasien yang memiliki mata miopia atau minus dianjurkan pakai kacamata tiap hari, apalagi minusnya besar," kata dia, saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (25/4/2025).
Lantas, apa yang terjadi jika penderita rabun jauh sering lepas pakai kacamata?
Baca juga: Pakai Kacamata Tiap Hari atau Lepas Pasang, Mana yang Lebih Baik untuk Mata Minus?
Bahaya jika terlalu sering lepas pakai kacamata
Rabun jauh adalah kondisi ketika mata hanya mampu melihat benda dengan jelas dari jarak dekat atau kesulitan melihat obyek jauh.
Kondisi seperti ini bisa terjadi apabila bentuk mata atau sebagian mata menyebabkan sinar cahaya membelok atau membias. Akibatnya, sinar cahaya yang seharusnya difokuskan pada jaringan saraf belakang mata atau retina, justru fokus di depan retina.
Jika penderita miopi terlalu sering lepas-pakai kacamata, Florence mengatakan, kebiasaan tersebut bisa menimbulkan efek samping berupa penurunan fungsi pengelihatan hingga mata malas.
"Jika lebih banyak tidak pakai kacamata, maka akan menurunkan fungsi penglihatan, apalagi pada anak-anak. pada anak-anak bisa terjadi mata malas atau ambliopia," terangnya.
Senada dengan Florence, Dokter spesialis mata di RSPAU dr Suhardi Hardjolukito, Doni Widyandana Doni Widyadana, juga mengimbau kepada penderita miopi untuk selalu memakai kacamata minusnya.
Dia mengatakan, penggunaan kacamata minus setiap hari bisa membantu menahan laju penambahan minus di mata.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa penggunaan kacamata tidak bisa menyembuhkan mata minus. Penyembuhan mata minus hanya bisa dilakukan melalui prosedur lasik.
"Pakai setiap hari dipercaya mampu menahan laju bertambahnya minus. (Jika sering lepas pakai) pasien akan merasa pusing dan mata lelah," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Benarkah Foto KTP Tidak Boleh Pakai Kacamata? Ini Kata Dukcapil
Efek samping yang mungkin terjadi jika tidak pakai kacamata
Dikutip dari Dr Henclick Vision Center, berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa terjadi apabila penderita rabun jauh tidak memakai kacamata:
Tidak memakai kacamata bisa menimbulkan ketidaknyamanan, seperti sakit kepala, kelelahan, dan ketegangan mata.
Ketegangan mata yang berkelanjutan dapat memperburuk kondisi mata yang mengakibatkan gejala mata kering.
2. Menyipitkan mataPenderita miopi yang tidak memakai kacamata seringkali harus menyipitkan mata untuk melihat obyek dengan jelas.
Kebiasaan ini hanya bisa memperbaiki pengelihatan Anda untuk sementara waktu. Sebaliknya, jika terlalu sering dilakukan, menyipitkan mata bisa mengakibatkan ketegangan otot mata.
3. Penurunan ketajaman pengelihatanTerlalu sering lepas pakai kacamata mungkin tidak secara langsung memperburuk pengelihatan, tetapi hal itu dapat menyebabkan penurunan ketajaman pengelihatan karena adanya koreksi yang tidak diperlukan.
Itulah beberapa kemungkinan yang terjadi apabila penderita rabun jauh terlalu sering lepas pakai kacamata minus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.