KOMPAS.com - Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan yang melindungi tubuh manusia dari infeksi.
Sel-sel ini beredar melalui aliran darah dan jaringan untuk merespons cedera atau penyakit dengan menyerang organisme tak dikenal yang memasuki tubuh.
Sel induk di sumsum tulang bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah putih dan menyimpan sekitar 80 hingga 90 persen sel darah putih.
Ketika terjadi infeksi atau kondisi peradangan, tubuh akan melepaskan sel darah putih untuk membantu melawan infeksi.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Fungsi Sel Darah Merah dan Darah Putih
Fungsi sel darah putih
Secara umum, sel darah putih melindungi tubuh dari infeksi dengan berjalan melalui aliran darah dan jaringan.
Dilansir dari laman Medical News Today, sel darah putih akan menemukan lokasi infeksi untuk membantu mempertahankan tubuh dari serangan organisme tak dikenal.
Begitu pasukan sel darah putih Anda tiba, mereka melawan penyerang dengan memproduksi protein antibodi untuk menempel pada organisme dan menghancurkannya.
Baca juga: Warganet Sebut Tidur Siang Saat Haid Bisa Sebabkan Darah Putih Naik, Ini Kata Dokter
Fungsi sel darah putih juga berbeda-beda tergantung jenisnya. Misalnya ada yang membantu melindungi tubuh dari infeksi dengan membunuh bakteri, jamur, dan kotoran asing.
Ada pula yang berfungsi mengidentifikasi dan menghancurkan parasit serta sel kanker, hingga menghasilkan respons alergi pada tubuh.
Jenis-jenis sel darah putih
Diketahui ada tiga kategori utama sel darah putih, yaitu granulosit (terdiri atas basofil, eosinofil, dan neutrofil), limfosit, dan monosit.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah 5 jenis sel darah putih:
1. NeutrofilNeutrofil mewakili mayoritas sel darah putih dalam tubuh. Mereka membantu mengepung dan menghancurkan bakteri dan jamur yang mungkin ada di dalam tubuh.
Fungsinya melindungi tubuh Anda dari infeksi dengan membunuh bakteri, jamur, dan kotoran asing.
Baca juga: Manfaat Bayam untuk Kesehatan, Salah Satunya Jaga Tekanan Darah
2. EosinofilEosinofil bertanggung jawab untuk merespons infeksi yang disebabkan oleh parasit. Mereka juga berperan dalam respon imun umum, serta respon inflamasi, dalam tubuh.
Eosinofil mengidentifikasi dan menghancurkan parasit, sel kanker dan membantu basofil dengan respons alergi Anda.
3. BasofilBasofil mewakili kurang dari 1 persen sel darah putih dalam tubuh dan biasanya muncul dalam jumlah yang meningkat setelah reaksi alergi.
Fungsi utama dari jenis sel darah putih basofil adalah menghasilkan respons alergi seperti batuk, bersin atau pilek.
Baca juga: Benarkah Tidur Siang Usai Melahirkan Bikin Darah Putih Naik ke Mata?
4. LimfositLimfosit berfungsi melindungi terhadap infeksi virus dan menghasilkan protein untuk membantu tubuh melawan infeksi (antibodi).
Sel darah putih limfosit juga terbagi dalam 3 jenis, yakni sebagai berikut:
- Sel B: Juga dikenal sebagai limfosit B, sel-sel ini menghasilkan antibodi untuk membantu sistem kekebalan tubuh meningkatkan respons terhadap infeksi.
- Sel T: Juga dikenal sebagai limfosit T, sel darah putih ini membantu mengenali dan menghilangkan sel penyebab infeksi.
- Sel pembunuh alami: Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menyerang dan membunuh sel virus, serta sel kanker.
Baca juga: Apakah Daun Kelor Bisa Menurunkan Tekanan Darah? Ini Penjelasan Ahli Gizi…
5. MonositMonosit adalah sel darah putih yang membentuk sekitar 2–8 persen dari total jumlah sel darah putih dalam tubuh. Ini terjadi ketika tubuh melawan infeksi kronis.
Mereka menargetkan dan menghancurkan sel-sel yang menyebabkan infeksi. Monosit mempertahankan diri terhadap infeksi dengan membersihkan sel-sel yang rusak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.