KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan beberapa pernyataan usai bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Vatikan.
Pertemuan itu berlangsung ketika keduanya sama-sama akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025).
Trump dan Zelensky bertemu tatap muka selama sekitar 15 menit di Basilika Santo Petrus, sesaat sebelum prosesi pemakaman Paus Fransiskus dimulai.
Baca juga: Trump Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk di Barisan Paling Depan
Pernyataan Trump usai bertemu Zelensky di Vatikan
Selama pertemuan di Vatikan, Donald Trump dan Zelensky membicarakan proses perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.
Perang antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2022, yang artinya kedua negara itu telah terlibat konflik bersenjata setidaknya selama tiga tahun.
Dalam pertemuan itu, Trump menilai bahwa Zelensky lebih tenang dibandingkan sebelumnya.
Terakhir bertemu secara langsung, Trump dan Zelensky berdebat di Ruang Oval, Gedung Putih yang disiarkan langsung di televisi AS pada akhir Februari 2025.
Pertemuan yang memanas saat itu membuat Zelensky diusir dari Gedung Putih, serta disebut-sebut mengakibatkan keretakan hubungan antara kedua negara.
“Saya melihatnya lebih tenang,” kata Trump sehari setelah pertemuan, dikutip dari CNN, Minggu (27/4/2025).
Baca juga: Saat Warga AS Bandingkan Sosok Trump dengan Paus Fransiskus...
“Saya pikir dia memahami gambarannya. Dan saya pikir dia ingin membuat kesepakatan,” sambungnya.
Menurut pejabat AS dan Eropa, pertemuan diplomasi tersebut secara diam-diam diatur oleh kedua belah pihak.
Lebih lanjut, Trump menyatakan bahwa dia ingin Presiden Rusia Vladimir Putin segera berhenti berperang dengan Ukraina.
“Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump
“Kami memiliki batas-batas kesepakatan, saya yakin, dan saya ingin dia menandatanganinya dan menyelesaikannya dan kembali ke kehidupan,” sambungnya.
Baca juga: Respons Boeing Usai China Kembalikan Lagi Pesawat Pesanannya Imbas Tarif Trump
Klaim Zelensky siap menyerahkan Krimea
Trump juga sempat menyatakan bahwa Zelensky siap untuk menyerahkan Krimea yang telah menjadi wilayah sengketa antara Ukraina-Rusia.
Pada 2014 lalu, wilayah semenanjung Laut Hitam tersebut dianeksasi oleh Rusia.
“Oh, saya kira begitu,” ungkapnya sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai apakah Zelensky siap menyerahkan Krimea ke Rusia, dilansir dari TheGuardian, Senin (28/4/2025).
Melalui dua set rencana perdamaian yang diterbitkan oleh Reuters, AS mengusulkan kepada Rusia untuk mempertahankan wilayah yang telah direbutnya termasuk Krimea.
Baca juga: Mengenal Tanatopraksi, Teknik Pengawetan Jenazah untuk Paus Fransiskus Sebelum Dimakamkan
Mempertanyakan kesediaan Putin untuk akhiri perang
Donald Trump mempertanyakan kesediaan Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Setelah meninggalkan Roma, Trump menulis di media sosial mengenai kekhawatirannya bahwa Putin “menyadapnya”, setelah serangan Moskwa ke Kiev baru-baru ini. Dia juga mengkritik serangan Rusia ke wilayah sipil Ukraina.
“Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah-wilayah sipil,” tulis dia, dikutip dari BBC, Minggu (27/4/2025).
Donald Trump sebelumnya sempat menyampaikan bahwa Rusia dan Ukraina “sangat dekat dengan kesepakatan”.
Hal itu disampaikan setelah utusan Trump, Steve Witkoff bertemu dengan Putin selama tiga jam pada Jumat (25/4/2025).
Baca juga: Apa Itu Novemdiales, Sembilan Hari Masa Berkabung Wafatnya Paus Fransiskus?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.