KOMPAS.com - Pemadaman listrik besar-besaran telah melanda Spanyol dan Portugal.
Akibatnya, aktivitas masyarakat di kedua negara mengalami gangguan. Apalagi, pemadaman itu terjadi selama berjam-jam.
Baca juga: Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?
Pada Senin (28/4/2025) waktu setempat, padamnya listrik di beberapa bagian semenanjung Iberia itu telah menghentikan penerbangan pesawat, melumpuhkan transportasi umum, hingga menghentikan layanan kesehatan di rumah sakit.
Pihak Kementerian Dalam Negeri Spanyol telah mengumumkan keadaan darurat, dengan 30.000 polisi dikerahkan selama pemerintah kedua negara mengadakan rapat kabinet darurat.
Pemadaman listrik berskala besar seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol sangat jarang terjadi di Eropa. Lalu, apa saja yang perlu diketahui dari peristiwa ini?
Kedua negara menduga pemadaman berasal dari Prancis
Untuk sementara, penyebab padamnya listrik masih belum jelas. Portugal menduga bahwa awalnya listrik padam karena kerusakan di Spanyol. Namun, Spanyol menuding bahwa semua terjadi karena terjadi sesuatu Prancis.
Dilansir dari AP News, Selasa (29/4/2025), pihak berwenang baik dari sisi Spanyol maupun Portugal masih mencari penyebab pemadaman listrik.
Setelah hampir 11 jam listrik padam, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyampaikan pidato tentang upaya pemerintah.
"Kami tidak pernah mengalami keruntuhan sistem secara total," ungkap Sanchez.
Kemudian, ia memaparkan rincian bahwa jaringan listrik Spanyol kehilangan daya sebesar 15 gigawatt dalam lima detik pada Senin pukul 12:33 siang.
Menurut Kepala operasi distributor listrik Spanyol REE Eduardo Prieto mengklaim bahwa peristiwa itu sangat luar biasa.
Baca juga: Dampak Gelombang Panas di India, Pemadaman Listrik hingga Gangguan Layanan Kereta Api
Di sisi lain seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa (29/4/2025), Portugal menduga bahwa masalah pemadaman listrik berasal dari Spanyol alih-alih dari serangan siber.
Pusat Kemanan Siber Nasional Portugal mengklaim bahwa tidak ada tanda-tanda serangan siber yang menyebabkan pemadaman besar ini. Klaim itu dipertegas oleh Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro bahwa "tidak ada indikasi" serangan siber dalam peristiwa ini.
Di tengah upaya pemerintah kedua negara mencari tahu penyebab pemadaman listrik, rumor sabotase muncul di kalangan masyarakat.
Berdasarkan jaringan listrik Portugal REN mengatakan bahwa perusahaan mengungkap kemungkinan ada "osilasi yang sangat besar dalam tegangan listrik, pertama di sistem Spanyol, yang kemudian menyebar ke sistem Portugal".
"Mungkin ada seribu satu penyebab, masih terlalu dini untuk menilai penyebabnya," kata perwakilan REN Joao Conceicao seraya menambahkan bahwa mereka telah menghubungi Spanyol.
Kemudian, operator listrik Spanyol menyalahkan adanya kegagalan koneksi dengan Prancis sebagai pemicu dampak berantai besar-besar.
"Tingkat kehilangan daya melampaui apa yang dapat ditangani oleh sistem Eropa dan menyebabkan pemutusan jaringan listrik Spanyol dan Prancis, yang pada gilirannya menyebabkan runtuhnya sistem listrik Spanyol," ujar Eduardo Prieto.
Sebelum terjadi pemadaman di Spanyol dan Portugal, beberapa wilayah Prancis mengalami mati lsitrik singkat. Operator jaringan listrik Prancis, RTE, mengklaim bahwa mereka telah menambah pasokan listrik ke beberapa wilayah Spanyol utara setelah pemadaman listrik.
Orang-orang terlantar akibat lumpuhnya transportasi
Pemadaman yang dimulai pada tengah hari membuat kantor-kantor tutup dan menimbulkan kemacetan. Situasi ini membuat masyarakat sipil di Barcelona turun untuk turut membantu mengantur lalu lintas.
Karena pemadaman ini, layanan kereta api yang menghubungkan dua negara berhenti beroporasi.
Berhentinya lebih dari 100 kereta di rel listrik berujung pada evakuasi sekitar 35.000 orang oleh layanan darurat dan petugas kereta api di Spanyol.
Para petugas masih harus mengevakuasi penumpang dari 11 kereta hingga pukul 11 malam. Bukan hanya dari dalam kereta, orang-orang di luar juga terlantar karena pemadaman listrik ini.
Baca juga: Gempa Jepang M 7,6 Picu Retakan dan Kebakaran, 36.000 Rumah Alami Pemadaman Listrik
Sistem kereta bawah tanah yang tutup akibat pemadangan listrik membuat banyak orang beralih ke bus. Namun, tidak semua bus dapat menampung warga.
Ratusan orang di halte-halte kota Madrid menunggu bus yang membawa penumpang ke bandara. Karena bus tidak datang atau terlalu penuh, beberapa sampai membawa tanda agar dibiarkan menumpang mobil lain.
Beberapa pengemudi pun tampak membantu para penumpang yang terlantar.
"Saya sudah di sini selama hampir tiga jam dan mencoba meminta seseorang untuk mengantar ke bandara karena keluarga tiba hari ini. Tetapi, saya tidak dapat berbicara dengan mereka," kata seorang warga bernama Jessica Fernandez.
"Ini mengerikan," sambungnya.
Kehidupan warga chaos
Selama pemadaman, muncul kekhawatiran masyarakat tidak bisa terhubung dengan keluarga atau orang terkasih mereka.
Bahkan, para pegawai kesulitan menghubungi atasannya untuk urusan bekerja.
"Saya bahkan tidak bisa menelepon bos saya karena tidak ada yang berfungsi," kata Helen Osorio, seorang pegawai toko di Barcelona.
Baca juga: Tangki Pertamina di Cilacap Terbakar, Upaya Pemadaman Dilakukan dengan High Capacity Foam Monitor
Selain itu di Terassa, Spanyol, yang berjarak 50 kilometer dari Barcelona, toko-toko yang menjual generator sampai kehabisan stok.
Banyak pelaku usaha mengandalkan daya listrik cadangan seperti generator dengan bahan bakar bensin.
Di Lisbon, Portugal, ATM dan sistem pembayaran mengalami dampak pemadaman ini. Sehingga orang-orang tidak bisa menarik uang tunai.
Sedangkan di Spanyol pihak bank menyatakan bahwa mereka masih mengandalkan sistem cadangan. Akan tetapi, warga melaporkan bahwa layar ATM mati.
Akibat pemadaman ini, layanan kesehatan di rumah sakit juga terganggu. Beberapa RS di Madrid dan Catalonia Spanyol menghentikan tindakan medis rutin serta menjalankan operasi dengan generator cadangan.
Daya listrik mulai pulih sejak Senin malam hingga Selasa pagi
Pada Senin malam, aliran listrik di Spanyol mulai menunjukkan tanda-tanda pulih. Basque dan Barcelona mulai mendapatkan listrik kembali pada sore hari.
Kemudian pada malam harinya, Madrid mulai menyala kembali dan operator jaringan listrik mengklaim bahwa 61 persen telah kembali.
Meskipun begitu, beredar video di media sosial X dari Wali Kota Madrid Jose Louis Martinez-Almeida menyatakan penerangan jalanan belum sepenuhnya pulih.
Baca juga: Studi: Aurora Bawa Arus Listrik yang Picu Gangguan Magnetik di Bumi
Sehingga, ia memberi saran agar orang-orang tinggal di rumah dan menyarankan layanan darurat terus bersirkulasi.
Hingga pukul 05:00 pada pagi hari Selasa (29/4/2025), 92 persen daya listrik sudah mulai pulih. Pemerintah setempat juga berjanji bahwa keseluruhan listrik akan pulih pada akhir hari.
Sementara di Portugal, listrik berangsur-angsur kembali di beberapa kotamadya. Pusat kota Lisbon juga kembali menyala pada Senin malam.
Sehubungan dengan ini, operator jaringan REN menyatakan sebanyak 85 dan 89 gardu listrik telah kembali beroperasi.
Pernah terjadi pemadaman listrik di Eropa sebelumnya
Selama ini, pemadaman listrik besar jarang terjadi di Eropa. Namun, kali ini bukanlah yang pertama kalinya.
Pada 2003 lalu, masalah dengan jaringan listrik hidroelektrik antara Italia dan Swiss telah menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran. Mati listrik total di semenanjung Italia itu berlangsung selama 12 jam.
Kemudian pada 2006 lalu, kelebihan beban pada jaringan listrik di Jerman memicu pemadaman listrik di beberapa bagian Eropa hingga Maroko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.