KOMPAS.com – Diabetes pada anak-anak dan remaja semakin menjadi perhatian.
Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jumlah kasus diabetes di kalangan anak dan remaja diprediksi akan meningkat secara signifikan pada beberapa dekade mendatang.
Penyakit ini, yang biasanya dikenal sebagai gangguan metabolisme, kini semakin banyak ditemukan pada usia muda.
Menanggapi hal ini, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), memberikan penjelasan terkait faktor risiko, gejala yang perlu diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini saat dihubungi oleh Kompas.com pada Senin (28/4/2025).
Baca juga: Apakah Stevia Aman untuk Penderita Diabetes? Ketahui Manfaat dan Risikonya
Faktor penyebab meningkatnya risiko diabetes di usia muda
Diabetes pada usia muda seringkali terkait dengan pola hidup yang tidak sehat.
Andi menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan risiko diabetes pada anak dan remaja:
- Pola makan tidak seimbang
Konsumsi makanan tinggi gula, karbohidrat sederhana, serta minuman manis yang berlebihan menjadi salah satu penyebab utama peningkatan prevalensi diabetes pada anak-anak dan remaja.
- Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup yang minim aktivitas fisik, seperti kebiasaan duduk berlama-lama di depan layar, semakin memperburuk kondisi kesehatan tubuh.
- Riwayat keluarga
Faktor genetik juga berperan dalam meningkatkan kemungkinan seorang anak atau remaja untuk mengidap diabetes, terutama jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit ini.
CDC menyebutkan bahwa meskipun diabetes tipe 1 umumnya tidak dapat dicegah, diabetes tipe 2 bisa dikendalikan atau bahkan dicegah dengan perubahan gaya hidup.
Baca juga: Waspadai Komplikasi Diabetes, Ini Pentingnya Kontrol Gula Darah Menurut Dokter
Mengenali gejala awal diabetes pada anak dan remaja
Diabetes seringkali berkembang tanpa gejala yang jelas di awal.
Dr. Andi mengingatkan orang tua untuk waspada terhadap beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi diabetes pada anak atau remaja, antara lain:
- Sering merasa haus dan buang air kecil
Peningkatan frekuensi minum (polidipsia) dan buang air kecil (poliuria) merupakan tanda khas diabetes yang perlu diperhatikan.
- Peningkatan rasa lapar yang berlebihan
Gejala polifagia, yaitu rasa lapar yang tidak kunjung hilang meskipun sudah makan, juga merupakan salah satu tanda awal.
- Penurunan energi dan kelelahan
Anak yang tiba-tiba merasa lemas atau lelah tanpa alasan yang jelas harus diperiksa lebih lanjut.
- Waktu pemulihan lebih lama setelah luka
Infeksi atau luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, termasuk diabetes.
Gejala-gejala ini dapat menjadi tanda peringatan dini yang harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca juga: Cegah Diabetes Tanpa Obat, Dokter Sarankan Perubahan Gaya Hidup
Cara mencegah diabetes pada anak dan remaja
Pencegahan diabetes pada anak dan remaja sangat mungkin dilakukan dengan intervensi gaya hidup yang sehat.
Andi memberikan beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan oleh orang tua dan lingkungan sekitar:
- Menjaga pola makan sehat
Orang tua perlu mengajarkan anak-anak untuk menghindari makanan manis berlebihan, serta lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan makanan rendah gula.
- Mendorong aktivitas fisik
Olahraga secara teratur sangat penting untuk menjaga berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Berjalan kaki, bersepeda, atau olahraga lainnya bisa membantu mengurangi risiko diabetes.
- Edukasi dan skrining kesehatan
Edukasi tentang pola hidup sehat harus diberikan sejak dini. Skrining kesehatan secara rutin juga penting untuk mendeteksi kemungkinan diabetes pada usia muda.
Upaya pencegahan ini tidak hanya melibatkan keluarga, tetapi juga peran sekolah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat.
Pencegahan diabetes pada anak dan remaja sangatlah penting untuk mencegah berkembangnya penyakit ini di masa depan.
Faktor risiko seperti pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta riwayat keluarga harus menjadi perhatian utama bagi orang tua.
Gejala awal yang muncul perlu diwaspadai, dan intervensi dini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan berkala merupakan langkah krusial untuk menanggulangi diabetes di usia muda.
Dengan upaya pencegahan yang tepat, jumlah kasus diabetes pada anak dan remaja di masa depan dapat ditekan secara signifikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.