KOMPAS.com - Sejumlah negara di Eropa, terutama Spanyol dan Portugal, mengalami mati listrik total (blackout) pada Senin (28/4/2025).
Peristiwa ini bagaimanapun telah mengejutkan banyak pihak, mengingat pemadaman listrik berskala besar tergolong jarang terjadi di kawasan Eropa.
Akibat blackout tersebut, sejumlah sektor penting lumpuh. Laporan menyebutkan bahwa penerbangan terpaksa dihentikan, layanan transportasi umum terganggu, bahkan sejumlah operasi di rumah sakit terpaksa ditunda.
Pada Senin malam, listrik mulai menyala kembali secara bertahap, meskipun proses pemulihan menyeluruh masih terus berlangsung.
Peristiwa ini memicu berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Tak sedikit yang menduga bahwa mati listrik total di Spanyol dan Portugal ini merupakan akibat serangan siber.
Lantas, apa penyebab mati listrik di Spanyol dan Portugal?
Baca juga: 5 Fakta Pemadaman Listrik Massal di Spanyol dan Portugal yang Bikin Warga Chaos
Kemungkinan penyebab mati listrik Spanyol dan Portugal
Hingga kini, penyebab pasti mati listrik massal di Spanyol dan Portugal masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Meskipun sebagian pihak khawatir adanya kemungkinan serangan siber, tidak semua orang berpandangan seperti itu.
Direktur Eksekutif di perusahaan spesialis infrastruktur energi Neara, Taco Engelaar, menyebut ada beragam faktor yang bisa menjadi penyebab pemadaman listrik massal di Spanyol dan Portugal yang jarang terjadi.
"Bisa jadi ada kerusakan fisik pada infrastruktur listrik yang menghambat distribusi daya. Bisa juga adanya serangan siber terkoordinasi atau terjadi sirkulasi besar antara permintaan dan pasokan listrik yang menyebabkan sistem melewati ambang batas kapasitas," jelasnya dikutip dari Euronews, Senin (28/4/2025).
Jika penyebabnya adalah kegagalan sistem, menurut Engelaar, konektivitas antara berbagai jaringan listrik regional dan nasional dapat mengakibatkan pemadaman skala besar seperti yang terjadi pada Senin.
Hal serupa juga berlaku untuk serangan siber, karena banyak sistem yang saling terhubung dan berbagi komponen penting. Dalam hal ini, kerusakan pada satu sistem bisa berdampak besar pada banyak sistem lainnya.
Baca juga: Pemadaman Listrik Massal di Portugal dan Spanyol, Apa Penyebabnya?
Sementara itu, sejumlah pejabat membantah klaim serangan siber jadi penyebab mati listrik total di Eropa, termasuk Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez, PM Portugal Luis Montenegro, serta Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.
"Spanyol memiliki mekanisme untuk menangani situasi seperti ini. Sekali lagi, saya mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dengan semua pihak berwenang dan bertindak secara bertanggung jawab dan sopan, sebagaimana yang selalu kami lakukan," kata Pedro Sanchez.
Senada, Pusat Keamanan Siber Nasional Portugal juga menyatakan bahwa sejauh ini tidak ditemukan bukti bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh serangan siber.
Dilansir dari Reuters, Selas (29/4/2025), operator jaringan listrik Spanyol, Red Electrica (REDE.MC), juga membantah bahwa serangan siber menjadi penyebab mati listrik di Spanyol dan Portugal.
Red Electrica telah mengidentifikasi dua kejadian pemadaman listrik, yang kemungkinan berasal dari pembangkit listrik tenaga surya di barat daya Spanyol.
Pembangkit listrik tersebut diduga menyebabkan ketidakstabilan dalam sistem kelistrikan dan memutuskan interkoneksi dengan Perancis. Gangguan pada sistem kelistrikan ini memengaruhi jaringan Spanyol dan Portugal.
Saat peristiwa pemadaman listrik massal, Spanyol sedang mengekspor listrik ke Perancis dan Portugal.
Ekspor ke Perancis hampir mencapai kapasitas ekspor bersih yang tersedia hingga pukul 10.00 waktu setempat. Berdasarkan data Red Eléctrica, ekspor ke Perancis terhenti pada pukul 12.35 waktu setempat, setelah sebelumnya mencapai 868 MW.
Komisaris Energi Uni, Dan Jorgensen, pada Selasa mengumumkan bahwa Uni Eropa akan memulai penyelidikan menyeluruh mengenai pemadaman listrik yang terjadi di Spanyol dan Portugal.
Baca juga: Tarif Listrik Per kWh untuk Pelanggan Subsidi dan Non-subsidi mulai 28 April 2025, Simak Rinciannya
Penjelasan para ahli
Para pakar telah berusaha ikut mengidentifikasi sejumlah skenario potensi yang mungkin menjadi pemicu pemadaman listrik besar-besaran yang melanda Spanyol dan Portugal.
Meski otoritas setempat masih menyelidiki penyebab pasti pemadaman listrik, para ahli telah mengemukakan beberapa skenario yang mungkin menjadi penyebab blackout di Spanyol dan Portugal.
Fenomena atmosfer langkaAda ahli pada Senin lalu menyebutkan bahwa pemadaman listrik kemungkinan besar dipicu oleh fenomena langka bernama “getaran atmosfer terinduksi", yang menimbulkan “osilasi anomali” pada saluran tegangan tinggi jaringan energi Spanyol.
Solomon Brown, profesor dalam bidang proses dan sistem energi di Universitas Sheffield, Inggris, menjelaskan bahwa "getaran atmosfer terinduksi" dapat diartikan sebagai gangguan kecil yang menyebabkan perubahan pada medan elektromagnetik lokal.
“Efeknya mirip dengan fenomena matahari, yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam aliran daya listrik,” terangnya.
Ia menjelaskan, penyedia listrik memiliki berbagai strategi untuk mengatasi kondisi ini, seperti meminta pembangkit listrik meningkatkan atau mengurangi produksi daya sesuai kebutuhan.
Brown menambahkan bahwa jika gangguan terlalu besar, operator mungkin perlu mematikan jaringan dan menyalakannya kembali secara bertahap.
Proses pemulihan jaringan ini, menurutnya, sangat kompleks dan bisa memakan waktu beberapa jam hingga pasokan listrik kembali normal di seluruh wilayah.
Meskipun bukan spesialis dalam sistem listrik Spanyol dan Portugal, Brown yakin kedua negara tersebut terhubung melalui saluran tegangan tinggi yang tersinkronisasi, membentuk satu kesatuan jaringan.
“Model seperti ini umum diterapkan di Eropa karena memungkinkan terbentuknya jaringan listrik tunggal yang saling terintegrasi. Namun, dalam kondisi krisis, setiap sistem perlu dikelola secara terpisah sebelum dapat disatukan kembali,” jelasnya.
Baca juga: Harga Elpiji dan Tarif Listrik di Seluruh Indonesia per 1 Mei 2025, Berikut Rinciannya
Kemungkinan masalah jaringanSementara itu, Onyema Nduka, dosen senior dalam bidang energi di Universitas London, menjelaskan sistem kelistrikan umumnya saling terhubung karena sumber pembangkit energi seringkali berada jauh dari pusat-pusat kota.
Akibatnya, gangguan listrik di satu bagian jaringan bisa menimbulkan dampak luas di wilayah lain.
"Idealnya, redundansi dibangun ke dalam sistem, seperti memiliki beberapa titik pasokan, generator cadangan yang ditempatkan di lokasi berbeda, kabel dan kawat yang saling terhubung, dan lain sebagainya," jelasnya.
Nduka menyampaikan, langkah yang perlu diambil adalah pemulihan pasokan listrik kepada pelanggan yang terdampak secepat mungkin, meskipun ia melihat rincian prosedur pemulihan "belum diumumkan."
Pejabat Portugal sendiri sejauh ini menyalahkan pemadaman listrik pada masalah teknis yang tidak dijelaskan secara spesifik, dan diduga berasal dari luar negeri. Namun, mereka menegaskan proses penyelidikan masih berjalan.
Baca juga: Tarif Listrik per kWh Golongan Subsidi dan Non-subsidi mulai 21 April 2025, Berikut Rinciannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.