KOMPAS.com - Emas telah menjadi simbol kekayaan dan keindahan selama ribuan tahun.
Emas yang kita kenal saat ini adalah produk jadi yang berupa perhiasan seperti anting, cincin, gelang, dan aksesoris emas lainnya.
Namun, meskipun logam mulia ini sangat berharga dan dikenal luas, pernahkah terbesit di pikiran soal dari mana emas berasal?
Mungkin Anda hanya mendapatkan atau membeli dari sebuah toko emas, dan mengatakan sumbernya dari sebuah tambang emas.
Namun, pertanyaan paling mendasar adalah bagaimana emas bisa berada di lapisan Bumi?
Baca juga: Kenapa Harga Emas Terus Naik di 2025? Ternyata Ini Penyebabnya
Dari mana asal emas?
Pernahkah Anda membayangkan bahwa emas dalam perhiasan Anda mungkin berasal dari peristiwa kosmik?
Para ilmuwan telah lama menyelidiki asal-usul unsur-unsur berat seperti emas di alam semesta.
“Pertanyaan ini merupakan hal mendasar terkait bagaimana materi kompleks terbentuk di alam semesta. Ini adalah misteri menarik yang masih belum terungkap,” ujar Anirudh Patel, mahasiswa program doktoral di Universitas Columbia, New York, dikutip dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), Selasa (29/4/2025).
Tidak seperti unsur ringan seperti hidrogen atau helium yang terbentuk sesaat setelah Big Bang, emas memerlukan kondisi ekstrem agar tercipta, terutama panas dan tekanan luar biasa yang tidak dapat ditemukan di Bumi.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Emas Asli Vs Palsu, Begini Cara Mengeceknya
Patel sendiri memimpin sebuah studi yang memanfaatkan arsip data berusia 2 dekade dari teleskop milik NASA dan European Space Agency (ESA).
Dari arsip tersebut, dia berhasil mengungkap sumber tak terduga dari sejumlah besar unsur berat.
Ledakan energi dari bintang neutron memunculkan medan magnet sangat kuat yang dikenal sebagai magnetar.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Astrophysical Journal Letters, para peneliti berasumsi bahwa ledakan besar dari magnetar dapat menyumbang hingga 10 persen terhadap jumlah total unsur-unsur yang lebih berat dari besi di galaksi.
Karena magnetar muncul pada tahap awal sejarah alam semesta, kemungkinan besar emas pertama terbentuk melalui proses ini.
“Penemuan ini menjawab salah satu pertanyaan besar abad ini, sekaligus memecahkan misteri dengan memanfaatkan data lama yang nyaris terlupakan,” ujar Eric Burns, salah satu penulis studi sekaligus astrofisikawan di Louisiana State University, Baton Rouge.
Baca juga: Saham Vs Emas, Mana Investasi yang Lebih Baik Saat Ini?
Logam mulia di ponsel dan komputer juga berasal dari ledakan magnetar
Dilansir dari Times of India, Rabu (30/4/2025), sebuah studi terbaru mengungkap bahwa satu ledakan besar dari magnetar dapat menghasilkan unsur-unsur berat, seperti emas dan platinum, dengan massa setara 27 kali massa Bulan.
Unsur-unsur ini, termasuk uranium dan stronsium, terbentuk melalui serangkaian reaksi nuklir yang dikenal sebagai proses penangkapan neutron cepat, atau Rapid Neutron Capture Process (Proses r).
“Ini kedua kalinya kami menemukan bukti tentang di mana unsur-unsur berat ini terbentuk, yang pertama berasal dari tabrakan bintang neutron,” ujar Brian Metzger, peneliti senior di Center for Computational Astrophysics (CCA) dan profesor di Universitas Columbia yang sekaligus menjadi penasihat Patel.
"Penemuan ini merupakan lompatan besar dalam pemahaman kita tentang bagaimana unsur-unsur berat tercipta," imbuhnya.
Baca juga: Masyarakat FOMO Beli Emas, Apa Dampaknya?
Para peneliti berhasil memecahkan misteri yang sudah ada sejak Desember 2004, ketika sebuah teleskop luar angkasa mengumpulkan kilatan cahaya terang dari sebuah magnetar.
Suar besar tersebut begitu dahsyat sehingga dalam hitungan detik melepaskan lebih banyak energi dibandingkan energi yang dipancarkan Matahari selama satu juta tahun.
Meskipun para astronom berhasil mengidentifikasi sumber ledakan utama, sinyal lebih kecil yang muncul sekitar 10 menit kemudian tetap menjadi teka-teki, sampai penelitian ini berhasil memecahkannya.
Pada tahun 2024, Metzger menghitung bahwa ledakan besar dari magnetar dapat melemparkan material dari lapisan luarnya ke angkasa, tempat terbentuknya unsur-unsur melalui Proses r.
“Sungguh menakjubkan membayangkan bahwa sebagian unsur berat di sekitar kita termasuk logam mulia yang ada dalam ponsel dan komputer berasal dari lingkungan ekstrem yang begitu luar biasa,” ujar Patel.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 13 April 2025, Hampir Rp 2 Juta per Gram
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.