KOMPAS.com - Puncak musim kemarau 2025 di Indonesia diperkirakan terjadi secara bertahap atau tidak serentak.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Ia menyampaikan, puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus 2025.
Baca juga: 20 Wilayah di Indonesia Alami Suhu Tertinggi Saat Kemarau 2025, Mana Saja?
Meski tidak serentak, sifat musim kemarau pada tahun ini diperkirakan normal sebesar 60 persen dari zona musim (ZOM) di Indonesia.
Sementara itu, sebanyak 26 persen ZOM bakal mengalami sifat musim kemarau di atas normal atau lebih basah dan 14 persen ZOM di bawah normal atau lebih kering.
“Saat ini, Indonesia memang benar tengah mengalami musim kemarau dan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) berpotensi untuk terjadi,” ujar Dwikorita dalam keterangan resmi yang dipublikasikan akun Instagram @infobmkg, Jumat (2/5/2025).
Lalu, wilayah mana saja yang mengalami puncak musim kemarau secara tidak serentak?
Baca juga: BMKG Ungkap Wilayah Paling Panas di Indonesia Saat Kemarau 2025, Suhu Tembus 37 Derajat Celsius
Wilayah Indonesia yang alami puncak musim kemarau tidak serentak
Direktur Pusat Informasi Perubahan Iklim di BMKG Fachri Radjab mengatakan, salah satu penyebab kenapa puncak musim kemarau terjadi secara tidak serentak karena faktor geografis lokal.
“Banyak faktor yang menyebabkan datangnya (puncak) musim kemarau berbeda-beda,” kata Fachri kepada Kompas.com, Jumat 92/5/2025).
Ia mengatakan, BMKG telah merilis daftar wilayah yang bakal mengalami puncak musim kemarau secara tidak bersamaan pada Juni, Juli, dan Agustus 2025.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/3/2025), berikut daftar selengkapnya:
Wilayah yang alami puncak musim kemarau Juni dan Juli 2025:- Sumatera
- Jawa bagian barat
- Kalimantan bagian utara
- Sebagian kecil Sulawesi
- Papua bagian tengah dan timur.
Baca juga: 20 Wilayah DIY Akan Masuk Musim Kemarau mulai Mei 2025, Simak Daftarnya
Wilayah yang alami puncak musim kemarau Agustus 2025:- Jawa bagian tengah hingga timur
- Sebagian besar Kalimantan
- Sebagian besar Sulawesi
- Bali
- Nusa Tenggara
- Sebagian Maluku
- Maluku Utara
- Sebagian Papua.
Baca juga: Ramai soal Pulau Jawa Terasa Panas dan Pengap Tanpa Awan, Berikut Penjelasan BMKG
Imbauan BMKG
Terkait datangnya puncak musim kemarau 2025, BMKG memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait.
Pertama, petani diminta untuk melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah.
Petani juga diingatkan untuk melakukan pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan.
Sementara itu, pemerintah daerah diminta mengoptimalisasi pengelolaan air untuk mendukung produktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.
“Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” jelas Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG, Sabtu (12/4/2025).
Baca juga: 28 Wilayah di Jawa Tengah Akan Alami Musim Kemarau pada Mei 2025, Berikut Daftarnya!
Ia menambahkan, kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga perlu ditingkatkan dan menjadi hal yang sangat krusial.
Hal tersebut perlu dilakukan di wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya.
Dwikorita juga mengingatkan pentingnya pasokan air supaya dikelola secara bijak dan efisien.
Tujuannya untuk menjamin keberlanjutan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sistem irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat selama musim kemarau.
“Semoga informasi ini dapat menjadi panduan bagi para pengambil kebijakan dalam merancang strategi antisipatif dan adaptif untuk menghadapi musim kemarau 2025,” tutur Dwikorita.
Baca juga: Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.