KOMPAS.com - Para arkeolog baru-baru ini menemukan artefak berharga dari sebuah situs pemakaman kuno Alkhan-Kala yang terletak di sebelah barat Grozny, Chechnya.
Pemakaman tersebut berisi harta karun yang ditinggalkan oleh orang-orang Alan kuno di Eropa Timur, dikutip dari Popular Mechanics, Kamis (1/5/2025).
Meskipun ada banyak gundukan pemakaman yang lebih kaya di situs itu yang telah lama dijarah, penggalian mengungkapkan harta karun dari suku Alan ini belum pernah tersentuh sama sekali, bahkan oleh sinar Matahari, setidaknya selama 2.500 tahun.
Lantas, apa harta karun yang ditemukan arkeolog di situs tersebut?
Baca juga: Petani Pasuruan Temukan Harta Karun Peninggalan Dinasti Qing
Penemuan harta karun berusia 2.500 tahun
Penemuan harta karun di situs Alkhan-Kala ini dipimpin oleh Azamat Akhmarov dari Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Chechnya.
Saat mereka menggali kurgan (gundukan tanah pemakaman) langka yang belum pernah disentuh dari periode awal budaya Alania itu, mereka menemukan turmalin hijau (sejenis batu permata) berkilauan yang dilapisi emas.
Para arkeolog melihat tali kekang berhiaskan permata yang dibuat oleh para penunggang kuda yang mengikuti jejak nomaden bangsa Sarmatia dan Skit sebelum mereka.
Tak hanya itu, mereka juga menemukan beberapa tali kekang (halter), kekang kuda (bridle), tiga senjata berbilah, bejana yang terbuat dari logam impor, dan beberapa batu garnet.
Adapun semua barang-barang itu berasal dari abad ke-5 hingga ke-2 SM. Hal ini membuat para arkeolog heran, mengapa selama ini kuburan itu tidak dijarah.
Menurut arkeolog, siapapun yang dimakamkan di kuburan itu pasti merupakan salah satu elite dari suku Alan.
Ini terbukti dari kerumitan barang-barang yang ada di kuburan tersebut, bersama dengan bahan berkualitas tinggi yang dapat dipastikan merupakan hasil karya pengrajin terampil yang karyanya ditujukan untuk seseorang dengan pangkat tinggi di masyarakat.
Baca juga: Mengenal Horus, Dewa Mesir Kuno yang Sering Dikaitkan dengan Firaun
Identitas pemilik makam belum diketahui
Suku Alan kuno adalah pengembara yang menjelajahi padang rumput dengan menunggang kuda, meskipun mereka kemudian menjadi lebih menetap.
Adapun menurut arkeolog, kuburan itu merupakan makam seorang pemimpin militer yang mati secara heroik setelah memimpin pasukan berkuda ke medan perang.
Diketahui, bangsa Alan kuno adalah bangsa Indo-Eropa yang berasal dari wilayah yang sekarang disebut Iran.
Mereka berbicara dalam bahasa Iran yang kemudian menyebar ke seluruh Kaukasus Utara dan melintasi sebagian besar Eropa Timur, sebagian Eropa Barat, dan bagian utara Afrika.
Beberapa orang Alan pada akhirnya bersatu dengan Kekaisaran Hunnic Attila yang menerobos masuk ke Roma, atau bergabung dengan orang Romawi dan Goth dalam mengalahkan Hun.
Adapun sebagian lainnya berkuda bersama bangsa Vandal (yang juga menyerang Roma) dan suku-suku Jerman dalam perjalanan menuju Galia dan Spanyol.
Situs Alkhan-Kala pertama kali digali oleh Pangeran Alexey Bobrinsky, putra tidak sah Ekaterina yang Agung yang kemudian menjadi kepala Komisi Arkeologi Kekaisaran Rusia.
Penemuan ini menambah jumlah pemakaman kuno Alania yang belum dijarah oleh para perampok kuburan.
“Pemakaman yang tak terganggu ini menawarkan jendela unik ke era yang hanya sedikit kita ketahui,” kata Akhmarov, dikutip dari The Archaeologist (25/4/2025).
“Ini memungkinkan kita untuk lebih memahami struktur sosial, praktik pemakaman, dan hubungan budaya suku Alan," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.