KOMPAS.com - Ditandai dengan sakit kepala atau sensasi berputar, vertigo merupakan kondisi yang patut diwaspadai.
Selain sakit yang menyerang kepala, seseorang yang mengalami vertigo biasanya merasakan dunia di sekitar seolah berputar.
Baca juga: Gejala Vertigo yang Bisa Dirasakan pada Telinga
Pada kasus lain, kondisi ini diikuti dengan mual hingga pandangan kabur.
Berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan RI, vertigo bukanlah penyakit melainkan gejala gangguan keseimbangan. Gangguan ini bisa menyerang sistem saraf pusat dan sistem vestibural.
Menurut data Kemenkes pada 2022, prevalensi vertigo di Indonesia sangat tinggi di angka 50 persen pada usia 40-50 tahun.
Riset Kesehatan Dasar pada 2023 juga mencatat bahwa vertigo menduduki peringkat ketiga yang paling banyak dikeluhkan pasien rumah sakit di Indonesia.
Lantas, bagaimana cara kita mengenali vertigo dan kapan harus ke RS ketika mengalaminya?
Mengenal vertigo dan jenisnya
Melansir dari Cleveland Clinic, vertigo muncul dengan tanda-tanda umum antara lain:
- Kehilangan fokus pada mata
- Pusing atau sakit kepala
- Kehilangan keseimbangan hingga menyebabkan jatuh
- Telinga berdenging
- Mual dan muntah, yang berisiko dehidrasi.
Berdasarkan penyebabnya, vertigo terbagi menjadi dua jenis yakni vertigo perifer dan vertigo sentral.
1. Vertigo perifer
Kondisi ini terjadi karena gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh, yaitu labirin vestibular.
Selain itu, vertigo perifer juga bisa disebabkan gangguan saraf vestibular yang terletak antara telinga bagian dalam dan batang otak.
Adapun gangguan kesehatan yang menyebabkan vertigo perifer antara lain
- Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
- Labirinitis atau infeksi saluran di labirin vestibular
- Neuronitis vestibular, peradangan pada saraf pestivular
- Cedera kepala atau leher
- Penyakit meniere
- Sindrom Ramsay Hunt
- Kolesteatoma, pertumbuhan kulit abnormal di belakang gendang telinga
- Otosklerosis, pertumbuhan tulang abnormal pada telinga
- Perilynphatic fistula atau robekan pada dinding pemisah bagian telinga tengah dan dalam
- Tekanan saraf vestibular yang disebabkan tumor jinak seperti meningioma atau neuroma akustik.
2. Vertigo sentral
Kondisi ini terjadi akibat gangguan pada otak atau sistem saraf pusat. Umumnya, vertigo sentral mengarah pada gangguan kesehatan yang lebih serius.
Adapun penyebab vertigo jenis ini antara lain:
- Cedera pada bagian kepala dan leher
- Multiple sclerosis
- Stroke
- Migrain
- Tumor (bisa ganas maupun ninak)
- Penyakit Parkinson
- Diabetes
- Malformasi Chiari
- Sifilis.
Baca juga: Gejala Vertigo yang Dapat Dirasakan pada Mata
Selain itu, vertigo juga bisa terjadi tanpa dipicu gangguan kesehatan seperti di atas. Sehingga ada kondisi serupa yang bukan merupakan vertigo sentral maupun vertigo perifer.
Vertigo di luar kedua jenis itu juga bisa disebabkan karena:
- Efek samping konsumsi obat seperti aspirin, antikejang, antidepresan, obat tekanan darah, dan obat penenang
- Perubahan tekanan udara yang berdampak pada telinga
- Alergi makanan atau lingkungan
- Gangguan kecemasan dan stres
- Kehamilan, umumnya karena perubahan hormon, penurunan kadar gula darah, dan pembuluh darah yang menyempit.
Kapankah harus ke rumah sakit?
Karena bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan serius, vertigo memerlukan penangan.
Anda bisa pergi ke rumah sakit atau IGD jika mengalami vertigo yang diikuti dengan:
- Nyeri dada
- Jantung berdebar
- Sakit kepala tiba-tiba
- Sulit berjalan
- Demam di atas 38 derajat Celcius
- Perubahan penglihatan
- Kelemahan pada salah satu lengan atau kaki.
Bagaimana agar vertigo tidak semakin parah?
Apabila sudah mengalami vertigo, ada beberapa bahan pada makanan minuman yang menjadi pantangan.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (31/3/2025), mengonsumsi bahan-bahan ini akan menyebabkan vertigo semakin parah.
Berikut zat yang perlu dihindari:
1. Kafein
Kafein dalam kopi, teh, cokelat, minuman berenergi hingga soda perlu dibatasi oleh penderita vertigo.
2. Garam
Konsumsi garam atau natrium berlebihan menyebabkan cairan dalam tubuh tidak seimbang.
Untuk menghindarinya, pilih makanan dengan rasa alami atau menggunakan rempah-rempah sebagai bumbu.
3. Alkohol
Selain mengganggu keseimbangan dan memperparah rasa mual, alkohol menyebabkan dehidrasi yang mengganggu metabolisme tubuh.
4. Makanan yang memicu peradangan
Gejala gangguan vestibular penyebab vertigo akan semakin parah jika mengonsumsi makanan pemicu peradangan.
Dalam hal ini, perlu mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, roti dan pasta, daging merah, hingga makanan olahan.
5. Makanan kaya gula
Kandungan gula yang tinggi menyebabkan seseorang mengalami fluktuasi volume cairan telinga. Kondisi ini membuat vertigo yang dirasakan kian parah.
Baca juga: Ciri-ciri Sakit Kepala karena Tumor Otak, Kenali Bedanya
6. Makanan dan minuman dengan tiramin
Diketahui tiramin adalah asam amino yang memicu migrain. Pada kasus lain, zat ini menyebabkan pusing dan vertigo.
Hindari makanan dan minuman dengan tiramin seperti anggur merah, hati ayam, daging asap, krim asam, yohhurt, dan lainnya.
7. Micin atau MSG
Makanan yang banyak mengandung micin menyebabkan pusing hingga migrain.
Perlu menghindari makanan dengan micin atau MSG seperti yang ada dalam jajanan anak-anak, mi instan, hingga jajanan populer seperti seblak.
(Sumber: Kompas.com/Nabila Tashandra | Editor: Nabila Tashandra)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.