KOMPAS.com - Liver, atau dapat disebut juga dengan hati, merupakan organ yang memiliki fungsi penting di dalam tubuh manusia.
Dikutip dari KOMPAS.com, Rabu (29/5/2024), keberadaan liver di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembersih racun yang ada di dalam darah.
Selain itu, liver dapat menghasilkan hormon dan protein. Ia juga berguna sebagai penyimpan sumber energi.
Organ liver perlu dijaga kesehatannya. Jika tidak, liver akan mengalami kerusakan.
Kerusakan pada liver dapat membuat tubuh mengalami penyakit kuning. Selain itu, penderita juga mudah mengalami memar ataupun berdarah, bahkan hingga perut yang membengkak karena cairan.
Daya tahan tubuh orang yang mengalami kerusakan liver juga dapat melemah. Tubuh pun menjadi rentan terhadap infeksi serta gangguan lain.
Terdapat beberapa kebiasaan umum yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
Apa sajakah kebiasaan-kebiasaan tersebut? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 12 Makanan Sehari-hari yang Menyehatkan Liver, Apa Saja?
Kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak liver/hati
Dikutip dari berbagai sumber, pola hidup tertentu dapat berdampak buruk pada kesehatan hati atau liver. Berikut kebiasaan-kebiasaan umum yang dapat menyebabkan rusaknya liver atau hati.
1. MerokokMerokok merupakan salah satu penyebab rusaknya liver/hati.
Dikutip dari laman Lal Pathlabs, kandungan racun yang ada pada asap rokok dapat menimbulkan adanya stres oksidatif.
Asap rokok sendiri tidak hanya dihirup oleh perokok aktif, tetapi juga dapat dihirup oleh perokok pasif.
Stres oksidatif adalah kondisi ketika sel-sel di dalam hati terpapar radikal bebas terlalu banyak. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan cedera dan fibrosis.
Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan peradangan dan kekurangan zat besi yang mengganggu kemampuan hati untuk pulih.
Baca juga: 12 Makanan Sehari-hari yang Menyehatkan Liver, Apa Saja?
2. Konsumsi gula berlebihTerlalu banyak gula tidak hanya berdampak buruk bagi gigi, tetapi juga dapat merusak hati.
Terlalu banyak konsumsi olahan gula dan sirup fruktosa yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak yang dapat berkembang menjadi penyakit hati.
Dikutip dari WebMD, kerusakan hati akibat kelebihan konsumsi gula terhitung sama seperti alkohol, bahkan walau tidak kelebihan berat badan.
3. SuplemenSuplemen, walau diklaim menggunakan kandungan yang alami, belum tentu aman bagi liver atau hati.
Contohnya adalah konsumsi suplemen herbal dengan kandungan tanaman kava. Biasanya, orang yang mengonsumsi herbal dengan kandungan kava bertujuan untuk relaksasi.
Dikutip dari WebMD, kandungan kava ternyata dapat mengganggu fungsi hati. Selain itu, kava juga dapat menyebabkan hepatitis ataupun gagal hati.
Selain kandungan kava pada suplemen, kandungan vitamin A pada suplemen yang dikonsumsi dengan dosis tinggi belum tentu baik bagi kesehatan hati.
Lebih baik konsumsi vitamin A dari buah dan sayuran segar langsung, terutama buah dan sayuran yang berwarna merah, oranye, dan kuning.
Jika ingin tetap konsumsi suplemen, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Baca juga: 13 Hal Sederhana yang Dapat Menjaga Kesehatan Liver, Apa Saja?
4. Konsumsi banyak kalori, tetapi jarang berolahragaDikutip dari WebMD, konsumsi terlalu banyak kalori tetapi tidak diimbangi dengan pembakaran kalori seperti aktivitas olahraga dapat menyebabkan kerusakan hati.
Hal ini disebabkan kelebihan kalori yang tersimpan di dalam tubuh dapat menjadi lemak.
Lemak berlebih bisa menumpuk di dalam sel hati dan menyebabkan kondisi yang disebut metabolic dysfunction-associated steatohepatitis (MASH) yang dapat membuat hati membengkak, mengeras, bahkan hingga mengalami sirosis.
Risiko terkena MASH dapat lebih tinggi jika obesitas, berusia paruh baya, ataupun memiliki diabetes.
Penting bagi kita untuk menerapkan hidup sehat dan olahraga yang teratur agar mengurangi faktor risiko tersebut.
5. Konsumsi minuman bersodaDikutip dari laman WebMD, orang yang sering mengonsumsi minuman bersoda lebih berisiko mengalami MASH yang menjadi faktor kerusakan pada hati.
Namun, dikutip dari laman WebMD, masih belum ada penelitian lebih lanjut yang dapat membuktikan bahwa soda adalah penyebab langsung dari adanya kerusakan hati.
Baca juga: 8 Tanda Liver Mulai Bermasalah yang Harus Diwaspadai, Apa Saja?
Lemak trans adalah lemak buatan manusia yang terdapat dalam beberapa makanan kemasan dan produk yang dipanggang.
Lemak ini biasanya ditulis sebagai "partially hydrogenated" dalam daftar bahan.
Lemak trans yang dikonsumsi terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Hal itu berdampak buruk bagi kesehatan hati.
Oleh karena itu, usahakan untuk memeriksa daftar komposisi bahan pada kemasan.
5. Konsumsi alkohol walau sedikitKandungan alkohol buruk bagi kesehatan hati walau dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
Hal itu disebabkan standar dari banyak ataupun sedikitnya alkohol yang diminum merupakan merupakan hal yang subjektif.
Dikutip dari WebMD, ada banyak gelas yang dapat menampung lebih dari standar konsumsi alkohol, contohnya 150 ml pada wine, 350 ml pada bir, atau 45 ml pada minuman keras.
Jika ingin minum, pastikan dalam batas yang wajar, yakni satu gelas per hari untuk perempuan dan maksimal dua gelas untuk laki-laki.
Namun, para ahli menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang benar-benar aman.
Baca juga: 7 Minuman Pagi untuk Membersihkan Ginjal dan Liver, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.