KOMPAS.com - Asam lambung naik atau acid reflux adalah kondisi yang umum dialami banyak orang.
Umumnya, gejala asam lambung naik ditandai dengan sensasi terbakar di dada yang dikenal sebagai heartburn.
Meski sesekali terjadi, kondisi ini masih dianggap normal. Namun, jika terjadi secara berulang, kemungkinan besar Anda mengalami penyakit yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks gastroesofagus.
Penting untuk mengenali gejala asam lambung naik dan memahami makanan apa saja yang dapat memperburuk kondisinya.
Dengan pengetahuan ini, Anda bisa lebih bijak dalam memilih makanan dan mengelola gejala dengan lebih efektif.
Lantas, apa saja makanan sehari-hari penyebab asam lambung naik?
Baca juga: 7 Risiko Minum Obat Asam Lambung Antasida Terlalu Sering, Apa Saja?
Makanan penyebab asam lambung naik
Pola makan memegang peran penting dalam munculnya gejala asam lambung.
Beberapa jenis makanan dan minuman diketahui dapat memicu heartburn atau rasa terbakar di dada karena meningkatkan produksi asam lambung atau melemahkan otot sfingter esofagus bawah (LES).
Berikut adalah makanan dan minuman yang paling umum jadi penyebab asam lambung naik:
1. Buah Jeruk dan Buah Asam
Jeruk, lemon, jeruk nipis, jeruk bali, hingga nanas mengandung asam sitrat yang tinggi.
Asam ini dapat melemahkan LES dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga meningkatkan risiko refluks asam.
2. Cokelat
Meski lezat, cokelat mengandung beberapa zat yang bisa memicu refluks, seperti methylxanthine, kafein, dan lemak.
Cokelat juga dapat meningkatkan kadar serotonin di usus yang jika berlebihan bisa memperparah gejala asam lambung.
3. Tomat dan produk olahannya
Tomat mengandung asam malat dan asam sitrat yang bisa memperburuk kondisi lambung.
Oleh karena itu, batasi konsumsi saus tomat, jus tomat, dan olahan lain yang berbasis tomat.
Baca juga: 10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Larut Malam, Picu Mimpi Buruk dan Asam Lambung
4. Makanan pedas
Cabai, paprika, saus sambal, dan bumbu pedas lainnya bisa mengiritasi lambung dan kerongkongan.
Sebagaimana dilansir Health (20/1/2025), sebuah studi menunjukkan bahwa 62 persen responden mengalami peningkatan gejala asam lambung setelah mengonsumsi makanan pedas.
5. Makanan yang digoreng
Gorengan seperti kentang goreng, nugget, donat, atau corn dog sulit dicerna dan dapat memicu pelepasan zat yang mengiritasi kerongkongan, seperti hormon kolesistokinin yang melemaskan LES.
6. Produk susu tinggi lemak
Mentega, keju, krim, dan susu full cream bisa memicu sakit maag pada penderita asam lambung.
Pilihlah alternatif rendah lemak agar tetap aman dikonsumsi.
7. Daging olahan dan berlemak
Daging olahan seperti sosis dan daging asap, serta daging merah berlemak seperti steak, memerlukan waktu lama untuk dicerna dan bisa meningkatkan tekanan lambung.
Sebaiknya konsumsi protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit atau ikan.
8. Kafein
Kopi, teh, dan minuman energi mengandung kafein yang dapat melemahkan LES.
Jika Anda sensitif, batasi asupan kafein untuk mengurangi risiko refluks.
9. Bawang merah dan bawang putih
Kedua bahan dapur ini dapat melemahkan otot LES dan meningkatkan keasaman lambung, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan mentah.
10. Minuman bersoda dan berkarbonasi
Minuman seperti soda dan air berkarbonasi mengandung gas karbon dioksida yang bisa menyebabkan perut kembung.
Tekanan dari perut yang mengembang ini bisa melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), sehingga asam lambung lebih mudah naik.
Jika dikonsumsi terlalu sering, risiko terkena GERD pun meningkat.
11. Peppermint
Meski terasa menyegarkan, peppermint mengandung mentol yang dapat melemaskan LES, sehingga memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan gejala seperti heartburn.
Baca juga: Gejala Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai, Bisa Muncul pada Malam Hari
Apa jadinya jika asam lambung dibiarkan?
Dalam sistem pencernaan, diketahi terdapat otot bernama sfingter esofagus bawah (LES) yang berfungsi seperti katup.
Dilansir dari Health Line, otot ini akan terbuka untuk membiarkan makanan masuk ke lambung, lalu menutup kembali agar isi lambung tidak kembali naik ke kerongkongan (esofagus).
Namun, ketika otot LES melemah atau tidak menutup dengan sempurna, asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan. Proses inilah yang disebut refluks asam.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gejala seperti:
- Sensasi terbakar di dada atau tenggorokan
- Rasa asam atau pahit di mulut
- Nyeri dada
- Rasa terbakar di belakang tulang dada
- Sering bersendawa
- Kesulitan menelan
- Batuk kronis atau iritasi tenggorokan
Jika gejala-gejala tersebut terjadi setidaknya dua kali seminggu, bisa jadi Anda mengalami GERD.
Apabila terus dibiarkan, GERD dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:
- Esofagitis, yaitu peradangan pada kerongkongan
- Striktur esofagus, yaitu penyempitan saluran kerongkongan akibat jaringan parut
- Tukak (luka terbuka) pada kerongkongan
- Barrett’s esophagus, perubahan jaringan di dinding esofagus yang dapat berkembang menjadi kanker langka bernama adenokarsinoma esofagus
Dengan memahami makanan penyebab asam lambung naik, Anda diharapkan bisa mencegah kejadian tersebut dan menghindari terkena masalah kesehatan yang lebih parah termasuk GERD.
Baca juga: Jika Asam Lambung Naik, Apa yang Harus Dilakukan? Berikut 6 Daftarnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.