Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNJ Latih Guru Fisika SMA Gunakan Mikrokontroler dalam Pembelajaran

Baca di App
Lihat Foto
Program Studi Fisika UNJ
Pelatihan Fakultas MIPA UNJ dalam mengintegrasikan mikrokontroler dalam pembelajaran fisika bersama MGMP Fisika DKI Jakarta.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan pelatihan untuk menguatkan kompetisi guru. 

Program "The Training of Sensor and Microcontroller Based Learning Media for Physics Teachers in MGMP Fisika Jakarta", ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih penggunaan mikrokontroler dalam pembelajaran berbasis Sains, Teknologi, Teknik, and Matematika (Science, Technology, Engineering, and Mathematics/STEM). 

Baca juga: Pusaran Langit dalam Lukisan Van Gogh Ternyata Akurat secara Fisika, Ini Penjelasan Ilmuwan

Pelatihan ini dihadiri oleh guru-guru yang menjadi anggota MGMP Fisika di Jakarta. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut ketua program pengabdian Fakultas MIPA UNJ, Dr. Widyaningrum Indrasari, kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat kolaborsi antara pendidikan tinggi dan menengah dalam mengembangkan materi pembelajaran fisika.

"Melalui pelatihan ini, kami berharap guru dapat terinspirasi untuk mengembangkan bahan ajar fisika yang lebih interaktif, aplikatif, dan berbasis teknologi terkini, sehingga pembelajaran fisika di sekolah dapat menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa," ujar dia dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com pada Selasa (6/5/2025). 

Lebih lanjut, penyelenggara bertujuan untuk mengembangkan inovasi pembelajaran fisika yang mengikuti perkembangan dan kebutuhan zaman. 

Pelatihan untuk ciptakan pembelajaran selaras dengan perkembangan teknologi

Selain itu, jalannya program ini mendapat apresiasi dari Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dr. Ali Mukodas, M.Si. 

Ia berpendapat bahwa penting untuk memberikan bahan ajar yang selaras dengan perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan. 

"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mendorong transformasi pembelajaran yang selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pembelajaran abad ke-21," kata Ali.

Baca juga: Daftar dan Profil Penerima Nobel Sastra, Fisika, Kimia, dan Kedokteran 2020

Dalam prosesnya, para peserta mengikuti pelatihan yang dirancang secara aplikatif dan kontekstual. 

Para peserta bisa mendapatkan gambaran mikrokontroler saat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pelatihan ini terdiri dari tiga sesi praktikum utama, antara lain:

  1. Perancangan Sistem Deteksi Dini Kebocoran Gas dan Kebakaran yang melatih guru merancang sistem berbasis sensor gas dan suhu untuk keamanan lingkungan 
  2. Perancangan Sumber Energi Terbarukan Berbasis Panel Surya, peserta mengintegrasikan panel surya dan mikrokontroler dalam simulasi energi mandiri 
  3. Perancangan Sistem Pemantauan Kualitas Udara dan Parameter Lingkungan yang mengajarkan penggunaan sensor untuk mengukur tingkat polusi udara dan kondisi lingkungan sekitar.

Peserta pelatihan memberikan sambutan positif 

Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta memberikan komentar positif atas apa yang mereka pelajari. 

Dengan belajar penerapan mikrokontroler dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat memberikan bahan ajar fisika yang sesuai dengan perkembangan teknologi. 

"Saya merasa sangat terinspirasi karena pelatihan ini memberikan contoh langsung bahan ajar yang terintegrasi dengan teknologi terbaru dan sangat berkaitan dengan pembelajaran fisika di sekolah, khususnya melalui pemanfaatan mikrokontroler," kata guru fisika SMAN 57 Jakarta bernama Andriyati Hutabarat, S.Pd. yang mengikuti pelatihan ini. 

Baca juga: Cara Cek Ruang GTK Pengganti Platform Merdeka Belajar, Berikut Link dan Aplikasinya

Selain itu, pelatihan seperti ini diharapkan agar tetap berlanjut seperti yang disampaikan Wakil Ketua MGMP Fisika SMA DKI Jakarta, Ratu Mulyanengsih, M. Pd. 

"Kami sangat menyambut baik bentuk kerjasama seperti ini, karena dapat memperkaya wawasan dan keterampilan guru, serta membuka peluang kolaborasi yang berkelanjutan antara MGMP dan perguruan tinggi," ungkap dia. 

Bersamaan dengan adanya pelatihan ini, diharapkan agar ekosistem pembelajaran fisika yang lebih modern, kontekstual, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi akan terbentuk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi