Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Konflik India-Pakistan 2025, Bagaimana Awal Mulanya?

Baca di App
Lihat Foto
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Bendera dan bangunan milik Pakistan dipantau seorang serdadu di wilayah Kashmir yang dikendalikan oleh India.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - India melancarkan serangan ke Pakistan pada Rabu (7/5/2025). Serangan itu berupa operasi militer ke Kashmir yang dikuasai Pakistan.

India menyatakan bahwa mereka menyerang sembilan lokasi yang diduga menjadi infrastruktur teroris yang berada di wilayah Pakistan.

Sementara Pakistan mengeklaim serangan itu justru menewaskan sejumlah warga sipil. Mereka juga telah menghalau rudal-rudal dan menembak jatuh lima jet tempur India.

Dikutip dari Reuters, Rabu (7/5/2025), serangan ini diambil beberapa hari setelah serangan teroris di Pahalgam, wilayah Khasmir yang dikontrol India dan menewaskan setidaknya 26 orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana kronologi konflik India-Pakistan 2025?

Baca juga: India Luncurkan Serangan ke Pakistan, PM Shehbaz Sharif Siapkan Balasan

Bermula dari serangan teroris

Sebuah serangan teroris terjadi di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, India pada 22 April 2025 yang menewaskan 26 orang.

Pahalgam adalah tujuan wisata populer di sana, sehingga para korban tewas merupakan wisatawan.

Dilansir dari CNN (23/4/2025), kelompok teroris bernama The Resistance Front yang berbasis di Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Otoritas Pakistan menyangkal bahwa mereka memiliki peran dalam serangan tersebut.

Sementara Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan, serangan tersebut sebagai terorisme lintas batas.

Baca juga: Konflik India Pakistan Makin Memanas, Mungkinkah Perang Nuklir Terjadi?

Ketegangan India-Pakistan meningkat

Akibat serangan tersebut, hubungan antara India dan Pakistan pun mengalami ketegangan yang meningkat.

Dikutip dari Al Jazeera (24/4/2025), India menangguhkan Perjanjian Perairan Indus (Indus Waters Treaty/IWT) pada 23 April 2025. Hal itu dapat berdampak serius pada pasokan air di Pakistan.

Tak sampai di situ, India juga telah menutup perbatasan darat utamanya dengan Pakistan.

India juga memberikan tenggat waktu kepada beberapa warga negara Pakistan yang saat ini berada di India untuk meninggalkan negara tersebut.

Kemudian pada 24 April 2025, Pakistan membalas dengan langkah serupa terhadap India, dan juga mengancam untuk menangguhkan partisipasinya dalam semua perjanjian bilateral antara keduanya negara.

Perjanjian tersebut termasuk Perjanjian Simla 1972, sebuah perjanjian perdamaian yang dibuat setelah perang mereka pada tahun sebelumnya yang mengarah pada pembentukan Bangladesh.

Pakistan sangat marah dengan ancaman terhadap IWT dan telah memperingatkan India bahwa setiap gangguan terhadap pasokan airnya akan dianggap sebagai “tindakan perang”.

Baca juga: Hotel di Jepang Tuntut Turis Israel Menyatakan Tidak Terlibat Kejahatan Perang

Baku tembak India-Pakistan terjadi

Militer India dan Pakistan terlibat saling baku tembak di wilayah Garis Kontrol di Kashmir pada malam antara 25-26 April 2025.

Dilansir dari France24 (26/4/2025), India mengatakan bahwa baku tembak itu melibatkan penembakan senjata ringan.

“Tidak ada korban yang dilaporkan,” bunyi pernyataan militer India.

Baca juga: Tentara Korut Tertangkap Ukraina, Mengaku Baru Tahu Diminta Ikut Perang Setelah Tiba di Rusia

Krisis air di Pakistan

India dilaporkan melepaskan air dari Bendungan Uri ke Sungai Jhelum yang berada di wilayah Pakistan tanpa ada peringatan pada 26 April 2025.

Dikutip dari Times of India (27/4/2025), hal tersebut ketinggian air Sungai Jhelum mengalami lonjakan dan memicu banjir bandang.

Di sisi lain, Sungai Chenab di Pakistan mengalami hal sebaliknya. Sungai itu mengalami penurunan drastis kadar air.

Dilansir dari Jagran (30/4/2025), citra satelit yang diambil antara 26-29 April 2025 menunjukkan dasar Sungai Chenab yang mengering.

Baca juga: Kisah Cher Ami, Merpati Penyelamat Ratusan Tentara Saat Perang Dunia I

Upaya diplomatik internasional

Iran menawarkan diri sebagai mediator untuk meredakan konflik antara India-Pakistan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi menekankan bahwa Iran menganggap kedua negara ini sebagai saudara dan tetangga, dengan hubungan yang mengakar sejak berabad-abad lalu.

“Kami menganggap mereka, seperti halnya dengan negara-negara tetangga lainnya, sebagai prioritas utama kami,” ucap Araghchi dikutip dari Tehran Times (26/4/2025).

Sementara China mendesak India dan Pakistan untuk hidup berdampingan secara harmonis demi perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Selatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun pada 29 April 2025.

“Hidup berdampingan secara harmonis antara kedua negara sangat penting bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan ini,” ujar Guo dilansir dari TheEconomicTimes (29/4/2025).

Pada 30 April 2025, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi meminta India dan Pakistan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Arab Saudi meminta kepada kedua negara untuk mencari cara-cara diplomatik untuk menyelesaikan perselisihan.

“Kerajaan Arab Saudi menyatakan keprihatinannya mengenai meningkatnya ketegangan antara Republik India dan Republik Islam Pakistan,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dikutip dari Arab News (30/4/2025).

Meski demikian, ketegangan antara India dan Pakistan pun masih berlanjut dan meningkat hingga kini.

Baca juga: Kisah Pria Korea yang Jadi Tentara di 3 Negara Saat Perang Dunia 2

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi