KOMPAS.com - Prediabetes dan diabetes adalah gangguan kesehatan kronis yang dapat menjangkiti kaum muda maupun tua, laki-laki maupun wanita.
Jika berbicara soal pencegahan dan penanganan diabetes, biasanya saran yang paling sering didengungkan adalah mengurangi atau berhenti mengonsumsi gula.
Namun, ada pula saran yang mengatakan bahwa tak masalah jika pasien diabetes mengonsumsi gula, asal tidak terlalu banyak.
Di antara dua saran ini, sudah pasti pasien diabetes akan dilanda kebingungan.
Lantas, apa yang sebenarnya akan terjadi pada tubuh jika pasien diabetes mengonsumsi gula?
Baca juga: 7 Jenis Ikan yang Baik bagi Penderita Diabetes, Apa Saja?
4 hal yang akan terjadi pada tubuh saat konsumsi gula
Dilansir dari Eating Well (30/3/2025), ini beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh saat pasien diabetes konsumsi gula:
1. Akan mengalami kenaikan kadar gula dalam darahKarena diabetes memengaruhi kemampuan tubuh untuk memindahkan glukosa secara efisien dari aliran darah untuk masuk ke dalam sel, makan gula dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat lebih tinggi atau lebih lama dibandingkan dengan orang yang tidak mengidap diabetes.
Jika Anda mengonsumsi obat diabetes, seperti insulin yang bekerja cepat, kadar gula darah Anda akan kembali ke kisaran normal dalam jangka waktu yang sesuai, asal obat diberikan dengan dosis yang tepat.
Namun, jika Anda makan gula dalam jumlah besar atau dosis obat Anda tidak tepat untuk kebutuhan Anda, kemungkinan Anda akan memiliki kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
2. Kemungkinan akan mengalami sakit kepala dan kesulitan fokusGlukosa adalah sumber bahan bakar utama untuk otak.
Ketika glukosa hanya berkeliaran di dalam aliran darah dan tidak diangkut ke dalam sel, otak Anda tidak mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Akibatnya, Anda mungkin merasa sulit berkonsentrasi atau mengalami sakit kepala.
Sering kali, pasien tidak menyadari bahwa masalah konsentrasi atau sakit kepala mereka terkait dengan gula darah tinggi, karena sakit kepala juga gejala umum dari berbagai kondisi kesehatan.
3. Merasa lelah, kehausan, dan lebih sering kencing
Pada individu yang sehat, ginjal memainkan peran penting dalam menjaga kadar gula darah yang stabil berkat sistem penyaringan yang rumit.
Namun, ketika kadar gula darah terlalu tinggi, sistem ini dapat kewalahan dan menyebabkan glukosa tumpah ke dalam urine.
Akibatnya, akan lebih banyak air yang masuk ke dalam urine, dan mengubah status hidrasi tubuh. Anda mungkin merasa lebih haus atau perlu buang air kecil lebih sering.
Selain itu, pasien yang mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar dengan sedikit atau tanpa protein, lemak, atau serat untuk memperlambat penyerapannya, dapat mengalami lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan kelelahan, rasa haus yang meningkat, dan peningkatan buang air kecil.
4. Pandangan tiba-tiba kaburPernahkah Anda merasakan penglihatan kabur setelah makan makanan tinggi gula? Perubahan sementara pada penglihatan ini disebabkan oleh perubahan cairan yang terjadi saat kadar gula darah meningkat.
Mengoreksi kadar gula darah dengan cepat dapat mengembalikan penglihatan Anda seperti sedia kala.
Namun, seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, yang dikenal sebagai retinopati diabetes.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Minum Kopi Setiap Hari?
Bolehkah pasien diebetes konsumsi gula?
Lantas, bolehkah pasien diabetes makan gula?
Menurut laman Diabetes.org.uk, Anda tidak harus menghilangkan gula sepenuhnya dari diet Anda.
Karena gula sendiri ditemukan secara alami dalam buah, sayuran, produk susu, dan produk makanan lainnya. Dan buah serta sayuran, sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, alangkah lebih baik jika makan buah dan sayuran utuh daripada minum jus atau smoothie. Jika Anda minum jus, batasi hanya satu gelas kecil saja per hari (150 ml dalam sehari).
Gula atau pemanis buatanlah yang perlu dikurangi. Begitu juga gula tersembunyi yang ada di banyak makanan, seperti selai, saus pasta, saus tomat, yogurt, dan makanan siap saji.
Kadar gula darah yang tinggi sesekali dapat menimbulkan konsekuensi jangka pendek, seperti sakit kepala, kelelahan, penglihatan kabur, rasa haus yang meningkat, dan sering buang air kecil.
Namun, seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan yang lebih serius, termasuk kerusakan saraf, penyakit jantung, gangguan penglihatan, penyakit ginjal, dan banyak lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.