Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robot Humanoid di China "Serang" Pekerja Pabrik, Picu Kekhawatiran

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi robot humanoid. Robot Humanoid di China menyerang dua pekerja pabrik
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di sebuah pabrik di China ketika robot humanoid tiba-tiba kehilangan kendali dan "menyerang" para pekerja.

Momen ini terekam kamera CCTV dan dengan cepat menyebar di media sosial, memicu kekhawatiran tentang potensi bahaya kecerdasan buatan (AI) dan robotika.

Dalam video yang beredar, terlihat dua pria tengah mengamati gerak-gerik robot humanoid Unitree H1 yang digantung pada sebuah derek. Robot ini tampaknya sedang dalam tahap uji coba.

Namun, suasana tenang berubah kacau ketika robot tersebut tiba-tiba bergerak liar, mengayunkan lengan dan kakinya secara tak terkendali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagaimana dilansir New York Post, Senin (5/5/2025), kedua pekerja pun berusaha menghindar. Robot itu bahkan menarik dudukannya hingga jatuh ke lantai, menjatuhkan komputer dan benda-benda lainnya.

Salah satu pekerja kemudian turun tangan untuk mencoba menstabilkan robot dengan mengatur ulang posisinya.

Baca juga: Kafe di Jepang Pekerjakan Robot untuk Bantu Para Disabilitas Bekerja

Baca juga: China Gelar Maraton Robot Vs Manusia, Siapa yang Menang?

Munculkan kekhawatiran

Insiden ini langsung menyita perhatian publik.

Banyak warganet membandingkannya dengan skenario dalam film "Terminator", di mana robot berbalik menyerang manusia.

Salah satu komentar menyebut, “Ini seperti awal dari pemberontakan mesin”.

Tak sedikit juga yang mulai meragukan keamanan penggunaan robot dalam dunia medis dan industri.

Kekhawatiran ini muncul seiring makin luasnya penggunaan robot dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sebagai asisten, pelayan, hingga tenaga medis.

Bukan kasus pertama

Ini bukan kali pertama robot humanoid mengalami malfungsi di China.

Dikutip dari NDTV, pada Februari lalu, sebuah video memperlihatkan robot humanoid menyerang kerumunan saat perayaan Gala Festival Musim Semi di Tianjin.

Robot yang mengenakan jaket cerah tersebut tiba-tiba menerobos barikade dan membuat penonton panik.

Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di pabrik Tesla di Texas, AS, di mana seorang pekerja dilaporkan diserang oleh robot.

Dalam sebagian besar kasus, penyebab utama adalah malfungsi perangkat lunak.

Kemajuan robotika dan tantangan etika

Insiden ini memperkuat pentingnya pengawasan ketat dalam pengembangan robot dan AI.

Perusahaan-perusahaan teknologi dituntut untuk melakukan pengujian dan pengendalian kualitas yang lebih ketat demi mencegah risiko berbahaya di masa depan.

Di sisi lain, kemajuan teknologi terus berjalan.

Perusahaan asal China, Pudu Robotics, belum lama ini meluncurkan robot humanoid bernama D9, yang mampu berjalan lebih cepat dari manusia, menaiki tangga, dan menjaga keseimbangan saat terjatuh.

Hal itu membuktikan bahwa robot sudah sangat mendekati kemampuan manusia.

Namun, seiring semakin canggihnya teknologi, pertanyaan besar pun muncul, apakah kita benar-benar siap hidup berdampingan dengan robot yang mampu bertindak sendiri? 

Peristiwa kurang mengenakan yang melibatkan robot canggih belakangan ini setidaknya bisa menjadi pengingat bahwa penting adanya pengujian dan pengendalian kualitas secara ketat dalam pengembangan AI.

Baca juga: China Perkenalkan Robot Polisi Canggih, Aktif Berinteraksi dengan Warga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi