KOMPAS.com - Melalui Konklaf yang berlangsung sejak Rabu (7/5/2025), seorang paus baru telah terpilih.
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat resmi diumumkan sebagai Paus Leo XIV pada Kamis (8/5/2025).
Baca juga: Konklaf Hari Pertama Tanpa Hasil, Mungkinkah Paus Terpilih Berasal dari Negara Non-Katolik?
Setelah dua kali asap hitam mengepul dari Kapel Sistina, akhirnya asap putih terlihat dan menuai sambutan antusias dari publik.
Asap putih ini muncul sebagai sinyal bahwa seorang Paus baru telah terpilih.
Namun di dalam Kapel Sistina sendiri, terdapat beberapa rangkaian peristiwa yang dialami para kardinal.
Apa yang dilakukan para kardinal sebelum asap putih terlihat?
Dilansir dari Vatican News, Rabu (7/5/2025), terpilihnya kardinal dalam pemungutan suara hingga diumumkan kepada khalayak perlu mengikuti proses sesuai dengan Ordo Rituum Conclavis dan Konstitusi Apostolik Unversi Dominici Gregis.
Usai nama seorang kardinal mendapatkan mayoritas suara sesuai syarat dalam pemilihan, akan dilakukan ritus penerimaan.
Sebagai wakil seluruh Kolegiium Pemilih, kardinal senior berdasarkan urutan dan usia bertanya kepada kardinal terpilih dalam bahasa Latin, "Apakah Anda menerima pemilihan kanonik Anda sebagai Paus Tertinggi?"
Setelah kardinal terpilih menyatakan setuju, ia akan ditanyai, "Dengan nama apa Anda ingin dipanggil?"
Kemudian, Pemimpin Perayaan Liturgi Kepausan akan menyusun dokumen yang mengonfirmasi penerimaan Paus baru dan nama yang telah dipilih.
Dalam penyusunan dokumen ini, Pemimpin Perayaan Liturgi Kepausan didampingi dua petugas sebagai saksi.
Baca juga: Sosok dan Perjalanan Hidup Robert Francis Prevost, Paus Pertama Kelahiran Amerika Serikat
Bagaimana Konklaf ditutup?
Setelah kardinal terpilih menerima kepausannya dan tidak memutuskan sebaliknya, Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis menyatakan bahwa konklaf selesai.
Pada titik ini, para pemangku kewenangan seperti Pengganti Sekretariat Negara, Sekretariat Hubungan dengan Negara dan yang lainnya perlu membahas masalah mendesak dengan Paus Baru.
Setelah upacara penerimaan selesai, semua surat dan dokumen terkait pemilihan dibakar.
Dari hasil pembakaran itu, asap putih muncul sebagai isyarat bahwa Paus baru terpilih.
Apa yang terjadi setelah asap putih terlihat?
Sementara isyarat telah diterima dunia luar dan disambut para umat di Lapangan Santo Petrus, Paus yang baru keluar dari Kapel Sistina dan memasuki "Ruang Air Mata".
Begitu masuk, Paus baru mengganti jubah kardinal dengan salah satu dari tiga pakaian kepausan sambil dibantu Pemimpin Perayaan Liturgi.
Di ruangan ini, ia menghabiskan beberapa menit dalam doa.
Berikutnya, Paus baru kembali ke Kapel Sistina untuk memulai upacara pertama yang terdiri dari salam dan menyanyikan "Te Deum".
Paus yang baru duduk di kursi, upacara singkat dimulai dengan salam dari Kardinal Senior dalam Ordo Para Uskup.
Kemudian, kardinal senior membacakan sebuah bagian dari injil.
Kardinal Protadiakon lalu memanjatkan doa untuk Penerus Petrus yang baru terpilih.
Setelahnya, semua kardinal yang ikut dalam pemilihan maju ke depan secara berurutan menyambut Paus baru dan mengikrarkan ketaaan mereka.
Upacara diakhiri dengan menyanyikan "Te Deum" yang dipimpin oleh Paus bBaru.
Baca juga: Paus Baru Terpilih Kelahiran Amerika Serikat, Trump Sambut Gembira dan Ingin Bertemu
Kardinal Protadiakon Mamberti lalu menuju Loggia Pemberkatan untuk mengumumkan nama Paus baru sesuai tradisi dengan berkata, "Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!"
Kalimat itu berarti, "Saya mengumumkan kepada Anda sukacita yang besar: Kita memiliki seorang Paus!"
Sementara itu, Paus baru yang menuju Loggia akan berhenti di Kapel Petrus untuk berdoa dalam hati di hadapan Sakramen Mahakudus.
Usai memanjatkan doa, Paus baru melangkah keluar ke Loggia untuk menyampaikan berkat apostolik pertamanya kepada seluruh dunia.
Saat ini, pemimpin Gereja Katolik Dunia baru telah terpilih menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada Senin (21/5/2025).
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV menjadikannya paus pertama dari Amerika Serikat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.