Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbaru Leo XIV, Sejak Kapan Tradisi Paus Baru Ganti Nama Dimulai?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ANDREJ ISAKOVIC
Robert Francis Prevost, yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, saat diperkenalkan sebagai paus baru terpilih di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025).
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Setelah terpilih sebagai Paus baru, Kardinal Robert Francis Prevost mengganti namanya menjadi Leo XIV. 

Melalui Konklaf yang digelar sejak Rabu (7/5/2025), Paus Leo XIV terpilih menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). 

Baca juga: Pemikiran dan Isu Utama yang Dibawa Robert Prevost, Paus Terpilih Pertama dari Amerika Serikat

Kini, sorotan tertuju kepada Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru Gereja Katolik Dunia. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai dari asal usulnya sebagai paus dari Amerika Serikat pertama hingga pemilihan nama barunya pun menuai perhatian dunia. 

Paus baru diketahui memilih nama yang mengacu pada dua tokoh penting Gereja Katolik, yaitu Paus Leo I (Leo Agung) dan Paus Leo XII. 

Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Jumat (9/5/2025), pemilihan nama seorang Paus baru dipandang sebagai petunjuk awal arah visi dan kebijakannya mendatang. 

Para ahli menyebutkan bahwa nama yang dipilih seorang paus mencerminkan karakter, semangat, dan prioritasnya yang akan ia sandang selama memimpin Gereja Katolik Dunia. 

Meskipun pergantian nama ini tidak wajib, banyak paus yang melakukannya selama berabad-abad. 

Kapan tradisi paus mengganti nama dimulai?

Mengutip dari CNN, Minggu (4/5/2025), pergantian nama Paus dimulai pada abad ke-6. 

Pergantian nama pertama kali dilakukan oleh Paus Yohanes II yang menjabat pada tahun 533 hingga 535. 

Adapun alasannya mengganti nama karena dianggap terlalu mirip dengan dewa Romawi kuno, Mercurius. 

Selang beberapa abad, Peter Canepova yang terpilih pada abad ke-10 mengganti namanya menjadi Paus Yohanes XIV. 

Nama lahirnya memiliki kesamaan dengan Santo Petrus, paus pertama, sehingga ia memilih menghindari penggunaan Petrus II dengan mengganti namanya. 

Baca juga: Paus Leo XIV Terpilih, Apa yang Terjadi Sebelum dan Setelah Asap Putih Muncul?

Tentang pergantian nama ini, asisten profesor sejarah Katolik Universitas Durham Liam Temple berpendapat bahwa praktik itu menjadi suatu kebiasaan. 

Apalagi setelah Katolik tersebar di seluruh dunia, para paus dari luar Italia seperti Prancis dan Jerman sengaja memilih nama yang terdengar seperti warga lokal. Hal itu dilakukan sebagai bentuk meneruskan kebiasaan pendahulu. 

Setelah itu, hanya sedikit paus yang mempertahankan nama lahir mereka. 

Meskipun demikian, masih ada paus yang menyandang nama aslinya seperti Marcelius II dan Adrian VI pada abad ke-16. 

Kenapa paus mengganti nama dan apa pertimbangannya?

Tradisi memilih nama bagi Paus baru bukanlah sekadar simbolik, melainkan menggambarkan langkah kepausan ke depan. 

Setiap nama paus dipilih dengan makna tertentu, yang kerap dikaitkan dengan prestasi atau reputasi pemilik nama sebelumnya.

"Nama yang pernah dipakai oleh paus yang berhasil menginspirasi reformasi atau memimpin di masa krisis sering menjadi pilihan," ujar Temple. 

Sebagai contoh, mendiang Paus Fransiskus memilih nama tersebut untuk menunjukkan penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi. 

Berdasarkan sejarahnya, Santo Fransiskus dikenal karena peduli pada orang miskin, kedamaian, dan alam. Nama itu sekaligus menggambarkan arah kepausan mendiang. 

Sebelumnya, Paus Benediktus XVI memilih nama yang mencerminkan semangat perdamaian dan rekonsiliasi. Nama itu juga bentuk penghormatan kepada St. Benekditus dan Paus Benediktus XV yang memimpin pada era Perang Dunia I. 

Baca juga: Konklaf Digelar, Mengapa Tak Pernah Ada Paus Perempuan?

Kenapa Paus baru memilih "Leo XIV"? 

Seperti Benediktus XIV, Paus Leo XIV memilih dua rujukan deri era berbeda. 

Pertama, Paus Leo I memimpin pada abad ke-5 yang dikenal dengan keberaniannya menghadapi ancaman politik. 

Pada saat itu, ia membujuk Attilla the Hun secara langsung agar tidak menyerang Roma. Ia juga sosok yang dihormati karena pemikiran besar dan membela ajaran penting gereja.

Berikutnya Paus Leo XII yang memimpin pada 1878 hingga 1903. Ia merupakan penulis ensiklik Rerum Novarum atau dokumen penting tentang keadlian sosial dan hak-hak pekerja pada era revolusi industri. 

Ditulis pada era perkembangan industri, ajaran itu pun menjadi dasar pemikiran Katolik modern. 

Berdasarkan kisah Leo I dan  Leo XII, pemilihan nama itu menunjukkan kemungkinan bahwa Robert Francis Prevost akan melanjutkan kepemimpinan progresif.  

Ia kemungkinan akan melanjutkan semangat reformasi sosial dan memperkuat ajaran gereja di dunia modern beserta seluruh tantangannya. 

Baca juga: Soal Peluang Kardinal Suharyo Jadi Paus, Sekjen KAJ: Kami Ingin Kembali ke Jakarta

Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, membenarkan bahwa nama Leo XIV merujuk pada ajaran sosial Gereja Katolik.

Selain itu, pakar Vatikan Francois Mabille juga berpendapat bahwa nama Leo XIV akan menghadapi tantangan dunia modern.

"Pilihan nama ini menunjukkan bahwa Paus Leo XIV kemungkinan besar akan kembali mengangkat isu-isu sosial, termasuk dalam konteks baru seperti dampak kecerdasan buatan dan globalisasi yang tidak merata," kata Mabille. 

Tak sampai di sana saja, banyak pengamat berpendapat bahwa pilihan itu merupakan kelanjutan semangat Paus Fransiskus.

Untuk diketahui, Paus Fransiskus semasa hidupnya dikenal karena keberpihakannya pada kaum miskin dan berjuang melawan ketidakadilan global.

(Sumber: Kompas.com/Inas Riqfia Lainufar | Editor: Inas Rifqia Lainufar)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi