KOMPAS.com - Sebuah postingan menyebutkan bahwa seorang tenaga kesehatan (nakes) sering menangani pasien penderita asam urat di usia 20-an.
Nakes tersebut pada awalnya keheranan lantaran terdapat pasien remaja menderita asam urat yang parah hingga mengalami kerusakan ginjal.
Dia lalu menjelaskan, ternyata kebiasaan tersebut disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari yang dianggap sepele.
Melansir dari akun Instagram @f***s**** yang menuliskan, "Ternyata kebiasaan kecil yang dianggap sepele, yang dilakuin tiap hari, adalah biangnya:
- Sering makan jerohan, daging merah, mie instan
- Minum minuman manis berlebihan (apalagi es teh manis & soda tiap hari)
- Jarang gerak, mager kronis
- Konsumsi obat nyeri atau jamu tanpa kontrol
- Kurang minum air putih
- Kurang tidur, stres, dan pola hidup acak-acakan
Dan yang paling sering...
Nggak pernah cek kesehatan karena ngerasa 'masih muda'", pada Rabu (7/5/2025).
Lantas, benarkah hal-hal di atas menyebabkan asam urat di usia muda?
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Terkena Asam Urat, Siapa Saja?
Dokter jelaskan penyebab asam urat di usia 20-an
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Susanti Helena secara garis besar membenarkan hal tersebut.
Dia mengatakan bahwa makanan yang umumnya dikonsumsi anak muda dapat menjadi penyebab dari asam urat.
"Kalau anak muda kan umumnya makan yang berkuah kuah kaldu, seperti bakso atau seblak ceker yang memakai kaldu. Kaldu itu lumayan tinggi kadar asam uratnya," kata Santi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/5/2025).
Selain itu, dia juga menyoroti kebiasaan mengonsumsi minuman manis anak muda, baik dari minuman kemasan ataupun minuman yang dijual di pinggir jalan.
Santi mengatakan bahwa kebiasaan konsumsi minuman manis ini juga dapat menyebabkan asam urat.
Baca juga: 6 Olahraga Terbaik untuk Menurunkan Kadar Asam Urat, Apa Saja?
"Jadi, asam urat itu bisa terjadi kalau yang masuk banyak, atau yang dikeluarkan sedikit, atau kombinasi keduanya, yaitu yang masuk banyak dan dikeluarkan dikit," ujar dia.
Santi menjelaskan bahwa asam urat adalah sisa hasil proses metabolisme purin dan merupakan senyawa alami yang ada di dalam tubuh manusia.
Senyawa purin melalui proses metabolisme di hati, lalu sisa metabolisme tersebut berupa asam urat, yang akan masuk ke aliran darah untuk kembali diserap dan sebagian dibuang.
Sementara asam urat merupakan senyawa alami di dalam tubuh, kandungan purin diperoleh tubuh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
Dia mengatakan bahwa makanan seperti kaldu, daging merah, seafood, dan minuman manis yang tadi telah disebut memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga perlu dibatasi.
Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Menurunkan Asam Urat dengan Cepat
Konsumsi vitamin C untuk atasi asam urat
"Nah, asam urat keluarkan melalui urine sebanyak 70 persen dan melalui buang air besar sebanyak 30 persen. Proses pengeluaran ini akan banyak dibantu oleh air putih dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin C," lanjut Santi.
Karena itu, Santi menganjurkan anak muda untuk banyak mengonsumsi air putih serta mencukupi kebutuhan vitamin C dari buah-buahan dan sayuran.
"Vitamin C kebanyakan berasal dari bahan makanan nabati, yaitu sayuran dan buah-buahan. Sementara itu, vitamin C sedikit sekali terkandung bahan makanan hewani," tuturnya.
Santi mengungkapkan bahwa kandungan vitamin C dalam bahan hewani sedikit sekali hingga hampir mendekati nol disebabkan hilang selama proses pemasakan.
Dengan begitu, dia kembali mengimbau untuk mengonsumsi sayur dan buah-buah yang tinggi serat.
"Kita harus makan vitamin C setiap hari karena tubuh tidak bisa memproduksinya. Kalau orang tidak pernah makan sayur dan buah, maka proses pengeluaran asam urat akan tidak seoptimal kalau dia makan vitamin C," jelas dia.
Santi memberikan catatan bahwa kadar asam urat tidak selalu berbanding lurus dengan sakit yang dialami.
"Asam urat tidak selalu bergejala. Jadi, semakin asam urut meninggi, tidak selalu berarti akan makin sakit. Sakit yang dimaksud adalah sakit sendi," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.