Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Beberkan Rencana Uji Vaksin TBC Bill Gates, Dilakukan di Institusi Medis Terkemuka

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi vaksin Tuberculosis (TBC).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Presiden RI Prabowo Subianto menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang akan menjadi tempat uji coba vaksin TBC yang dikembangkan oleh Bill Gates.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat bertemu dengan pendiri Microsoft itu di Istana, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

"Terutama beliau sedang kembangkan vaksin TBC, untuk dunia, Indonesia akan jadi salah satu tempat yang akan diuji coba," ucap Prabowo.

Baca juga: Kenapa Uji Coba Vaksin TBC Penting Dilakukan di Indonesia? Ini Kata Dokter Paru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara lain yang jadi tempat uji coba vaksin TBC

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Aji Muhawarman, mengatakan ada lima negara yang turut serta dalam uji klinik fase 3 vaksin TBC M72.

Dari lima negara tersebut, Aji membenarkan bahwa Indonesia adalah salah satunya.

"Studi global untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin TBC M72 juga dilaksanakan di Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi," ujar Aji saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/5/2025).

Ia menambahkan, hingga saat ini, sudah ada sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global.

Menurut dia, kandidat vaksin ini telah dikembangkan sejak awal tahun 2000 dan menunjukkan profil keamanan yang baik dalam studi sebelumnya.

Salah satu kandidat vaksin adalah M72, yang menjadi paling maju karena telah mencapai fase 3, yakni tahap terakhir sebelum vaksin dapat digunakan secara luas.

Pengembangan vaksin ini didukung oleh Gates Foundation, milik Bill Gates.

Baca juga: Uji Coba Vaksin TBC Milik Bill Gates di Indonesia, Peneliti: Sudah Dijamin Aman

Rencana pengujian vaksin TBC di Indonesia

Dari lima negara itu, Aji mengatakan, dibutuhkan sekitar 20.000 partisipan yang akan menjajal keefektifan dari kandidat vaksin tersebut.

Ia menyebut, Indonesia menyumbang 2.095 partisipan.

"Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin TBC M72," ujar Aji.

"Sebanyak 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa telah direkrut," lanjut dia.

Sementara itu, Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar dengan 13.071 partisipan, diikuti Kenya 3.579 partisipan, Zambia 889 partisipan, dan Malawi 447 partisipan.

Saat ditanya mengenai rencana pengujian vaksin TBC, Aji mengatakan, kegiatan tersebut nantinya dilaksanakan di berbagai institusi medis terkemuka, seperti:

  • RSUP Persahabatan
  • RS Islam Cempaka Putih Jakarta
  • RS Universitas Indonesia (RSUI)
  • Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD) Bandung
  • Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). 

Aji menambahkan, seluruh pelaksanaan uji klinik vaksin M72 di Indonesia diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, serta para ahli vaksin TBC nasional dan global.

“Uji klinik merupakan tahapan krusial dalam proses pengembangan vaksin untuk memastikan keamanan dan efektivitas," ujar Aji.

"Kemudian uji klinik juga mengidentifikasi potensi efek samping sebelum digunakan oleh masyarakat," imbuhnya.

Aji mengungkapkan, harapannya seluruh rangkaian uji klinik rampung pada akhir tahun 2028.

Baca juga: Saat Rencana Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia Mendapat Penolakan Warganet...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi