KOMPAS.com - Kopi dikenal dengan manfaatnya yang baik untuk kesehatan.
Minum kopi dengan kafein telah dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan risiko depresi yang lebih rendah pada beberapa kelompok.
Minum 3 hingga 4 cangkir kopi sehari dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah dalam beberapa penelitian, dikutip dari Mayo Clinic.
Beberapa penelitian juga menemukan, peminum kopi memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat penyebab apa pun dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi.
Meski demikian, ada beberapa orang dengan kondisi medis tertentu yang harus menghindari minum kopi karena bisa memperburuk kondisinya.
Lantas, siapa saja kelompok yang tidak dianjurkan minum kopi?
Baca juga: Orang yang Tengah Minum 12 Obat Ini Sebaiknya Menghindari Kopi
Kondisi medis yang tidak dianjurkan minum kopi
Kopi memiliki beberapa risiko, yang sebagian besar disebabkan karena kandungan kafeinnya.
Mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kecemasan, sakit kepala, atau detak jantung yang lebih cepat.
Berikut beberapa kelompok dengan kondisi kesehatan tertentu yang harus membatasi atau mungkin menghindari minum kopi:
1. Penderita IBSPenderita sindrom iritasi usus (IBS) tidak dianjurkan minum kopi.
Alasannya, kafein dalam kopi dapat meningkatkan keteraturan usus, termasuk meningkatkan kemungkinan diare, gejala utama IBS.
IBS adalah gangguan pencernaan kronis yang memengaruhi usus besar (kolon).
Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti nyeri perut, perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit), kembung, dan gas.
2. Penderita glaukomaPenderita glaukoma dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minum kopi, terutama jika memiliki riwayat keluarga glaukoma atau kecenderungan genetik terhadap tekanan intraokular tinggi.
"Tekanan intraokular meningkat bagi mereka yang menderita glaukoma saat mengonsumsi kopi, jadi disarankan untuk membatasi atau menghindari asupan," kata ahli gizi terdaftar yang berbasis di Seattle, Angel Planells.
Pasalnya, kafein dalam kopi dapat meningkatkan tekanan bola mata, yang bisa memicu masalah pada mata bagi penderita glaukoma.
Menurut penelitian oleh Mount Sinai, minum kafein dalam jumlah besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang sudah memiliki kecenderungan untuk meningkatkan tekanan mata.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Minum Kopi Setiap Hari?
3. Penderita aritmiaAritmia adalah gangguan irama jantung, di mana detak jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat (takikardia), atau terlalu lambat (bradikardia).
Adapun penderita aritmia dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kopi lantaran kafein dapat menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan adanya potensi lonjakan jangka pendek pada tingkat tekanan darah saat minum kafein.
Namun, tidak ada cukup bukti konklusif tentang efek jangka panjang pada tekanan darah atau kesehatan jantung.
4. Orang yang sedang hamilAmerican College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 miligram atau sekitar 2 cangkir kopi.
Hal ini untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat lahir rendah.
Menurut American Medical Association (5/1/2024), kafein dapat diserap dan masuk ke janin, sehingga dapat mempercepat detak jantung bayi.
5. Pendeita insomniaOrang-orang yang mengalami gangguan tidur harus menghindari minum kopi di sore hari.
Studi dari Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan, kafein yang dikonsumsi bahkan enam jam sebelum tidur memiliki potensi untuk mengganggu pola tidur.
Temuan ini didasarkan pada tingkat 400 ml kafein, atau setara dengan sekitar empat cangkir kopi.
Baca juga: Minum Kopi di Pagi atau Sore Hari, Mana yang Lebih Sehat?
6. Penderita anxiety
Pasalnya, kafein yang merupakan stimulan dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Kondisi ini pada akhirnya dapat memicu atau memperburuk gejala fisik kecemasan seperti gelisah, gugup, dan kesulitan tidur.
Penelitian dari Psikiatri Rumah Sakit Umum menemukan, tingkat kafein yang lebih tinggi (sekitar 5 cangkir kopi per hari) berpotensi menyebabkan serangan panik pada mereka yang memiliki kecemasan.
7. Orang yang sedang diareOrang-orang yang sedang mengalami diare tidak dianjurkan untuk minum kopi.
Alasannya, kopi dapat memperburuk diare lantaran kandungan kafeinnya yang dapat merangsang saluran pencernaan dan menyebabkan iritasi, serta meningkatkan produksi asam lambung.
Kopi juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang bisa memperburuk gejala diare.
8. Penderita GERDKopi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam lambung, maag, maupun GERD (Gastroesophageal Reflux Diseas).
Pasalnya, kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan katup antara kerongkongan dan perut.
Hal ini dapat menyebabkan isi asam lambung memasuki kerongkongan, yang mengakibatkan gejala GERD yang tidak nyaman dan membuatnya kambuh.
Itulah 8 kondisi kesehatan yang sebaiknya tidak minum kopi.
Baca juga: Bagaimana Minum Kopi Bisa Bantu Perempuan Cegah Diabetes?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.