Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Gelar Rapat Komando Nuklir Setelah Serang India?

Baca di App
Lihat Foto
X/@PakistanFauj
Pakistan melancarkan serangan balik ke India setelah wilayahnya diserang pada Rabu (7/5/2025).
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Pakistan telah melancarkan serangan ke India dengan menyasar fasilitas penyimpanan rudal pada Sabtu (10/5/2025).

Menyusul serangan tersebut, tersiar kabar bahwa Islamabad tengah melangsungkan rapat yang diduga membahas penggunaan nuklir. 

Baca juga: Pakistan Serang Balik India Lewat Operasi Bunyan Ul Marsoos, Apa Artinya?

Risiko perang nuklir menjadi sorotan dunia setelah konflik antara India dan Pakistan memanas. Pasalnya, kedua negara ini mempunyai kekuatan nuklir yang imbang. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Pertahanan Pakistan, badan yang mengawasi persenjataan nuklir, membantah terjadi rapat seperti yang dibicarakan. 

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif bahkan menyebutkan tidak ada jadwal mengenai rapat dengan intensi serupa. 

"Tidak ada rapat Otoritas Komando Nasional yang terjadi, juga tidak ada pertemuan seperti itu yang dijadwalkan," ujar Asif kepada ARY TV, dikutip dari Reuters, Sabtu (10/5/2025). 

Dari mana kabar rapat nuklir muncul?

Sebelumnya, kabar tentang rapat badan nuklir Paksitan mencuat tak lama setelah serangan terjadi.

Militer Pakistan yang mengatakan bahwa Perdana Menteri telah meminta mereka untuk melakukan pertemuan.

Sementara Menteri Pertahanan telah menyatakan posisinya, Menteri Informasi Pakistan belum memberikan tanggapan. 

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Pakistan kepada TV lokal menyatakan akan "mempertimbangkan berhenti di sini" jika India menghentikan provokasinya. 

Penyataan itu muncul sebagai tanggapan dari pembicaraan Menteri Luar Negeri AS, Marco Robio dengan Kepala Angkatan Darat Pakistan Jenderal Asim Munir dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyan Jaishankar.

AS mendesak agar kedua belah pihak meredam ketegangan dan "membangun kembali komunikasi langsung untuk menghindari salah perhitungan". 

Baca juga: Pakistan Balas Serangan India dengan Operasi Militer yang Targetkan Penyimpanan Rudal

Untuk diketahui, konflik antara India dan Pakistan mencuri perhatian dunia karena kekhawatiran meledaknya perang nuklir.

Menurut Arms Control Association, kedua negara sama-sama memiliki 100 lebih hulu ledak nuklir yang membuat kekuatan mereka seimbang. India sendiri punya 172 hulu ledak nuklir dan Pakistan memiliki 170 hulu ledak nuklir.

Selama ini, New Delhi mempunyai kebijakan untuk tidak melepaskan serangan nuklir terlebih dahulu. Meskipun begitu, beberapa tahun terakhir mereka sedang mengkaji ulang kebijakan tersebut.

Sebaliknya, Pakistan tidak memiliki kebijakan serupa terkait peluncuran nuklir. 

Sejauh apa eskalasi konflik India dan Pakistan?

Pada Sabtu dini hari, Pakistan menyerang fasilitas penyimpanan rudal BrahMos di Beas dan juga pangkalan udara militer di Pathankot dan Udhampur.  

Dilansir dari Sky News, Sabtu (10/5/2025), Pakistan menyatakan bahwa serangan-serangan itu merupakan balasan dari "provokasi terus-menerus" oleh India. 

Islamabad mengklaim bahwa India telah menembahkkan rudal yang mengenai tiga pangkalan udara di Pakistan. 

Dalam serangan itu, militer Pakistan mengungkap bahwa mereka menargetkan lebih dari 25 lokasi militer. 

Dengan menggunakan rudal Fateh jarak menengah, mereka menjadikan Gujarat, Punjab, Rajasthan, dan Kashmir bagian India sebagai target serangan. 

Baca juga: Konflik India-Pakistan Memanas, Kemenlu: Diaspora Indonesia Aman

Di sisi lain, Kolonel Sofiya Qureshi menggelar jumpa pers di New Delhi untuk memberikan tanggapan. 

Qureshi menuding Pakistan juga menyerang fasilitas kesehatan dan sekolah di Kashmir yang menjadi bagian dari India. 

Aksi saling serang antara Pakistan dan India kali ini dipicu oleh penembakan di Kashmir pada 22 April lalu.

Sebagian besar dari 26 korban tewas adalah wisatawan Hindu asal India, sehingga membuat New Delhi menyalahkan Pakistan sebagai dalang kejadian ini.

Namun, Pakistan membantah tuduhan bahwa mereka bertanggung jawab atas penembakan tersebut. 

Kedua negara yang telah mengalami konflik berkepanjangan ini semakin terang-terangan menunjukkan permusuhan mereka. 

Ketegangan mereka berlanjut hingga India melancarkan serangan ke Pakistan pada Rabu (7/5/2025). Disebutkan, militer India melakukan serangan ke lokasi-lokasi sipil dan menewaskan puluhan orang. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi