Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang Waisak 2025, Ini 10 Tempat Wisata Bernuansa Buddha di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org/Heri nugroho
Ritual pradaksina di Candi Borobudur ketika Hari Raya Waisak
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Hari Raya Waisak merupakan hari besar yang dinantikan oleh umat Buddha. 

Pada perayaan Waisak, umat Buddha merayakan tiga peringatan besar yakni kelahiran Siddharta Gautama, mencapai Bodh Gaya, dan meninggalnya sang Buddha. 

Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1983, Waisak ditetapkan sebagai hari libur nasional hingga sekarang.

Baca juga: Hari Raya Waisak Jatuh pada 12 Mei 2025, Apakah Tanggal Merah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, Hari Raya Waisak 2025 diikuti dengan cuti bersama dan menempel dengan akhir pekan sehingga masyarakat dapat menikmati long weekend:

Daftar destinasi wisata di hari libur Waisak 2025

Bagi masyarakat yang ingin ikut merasakan suasana Waisak bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata di Indonesia.

Berikut 10 destinasi wisata dalam rangka libur Hari Raya Waisak yang telah dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber:

1. Candi Borobudur (Magelang)

Setiap tahun, Candi Borobudur menggelar perayaan Waisak dengan pelepasan ribuan lampion sebagai puncaknya. Festival Lampion di Candi Borobudur kali ini digelar pada Senin (12/5/2025) dan terbagi menjadi dua sesi, pukul 18.00-20.00 WIB dan 21.23 WIB. 

Berdasarkan laman resmi Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), candi yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu merupakan pusat perayaan Hari Raya Waisak Nasional setiap tahunnya. 

2. Candi Mendut (Magelang)

Hanya 4,5 km dari Candi Borobudur, terdapat Candi Mendut yang juga merupakan pusat perayaan Hari Raya Waisak Nasional.  Dikutip dari situs Kemenparekraf, perayaan Waisak di Candi Mendut berupa acara kirab. 

Para umat Buddha berjalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Sementara para biksu akan memercikkan air suci dan bunga mawar kepada peserta kirab dan warga di sepanjang jalan. 

3. Maha Vihara Mojopahit (Mojokerto)

Terletak di Desa Bejijon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, destinasi wisata ini mempunyai "Patung Buddha Tidur" terbesar ketiga di Asia Tenggara. 

Dari Kemenparekraf, patung Buddha itu memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, tinggi 4,5 meter dan menghadap ke selatan (kiblat umat Buddha). Patung itu menggambarkan saat Siddharta Gautama wafat.

Patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit ini dilapisi cat kuning keemasan dan dilengkapi relief perjalanan Siddharta Gautama dalam mengajarkan dharma.  

Baca juga: Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

4. Klenteng Kwan Sing Bio (Tuban)

Masih di area Jawa Timur, Klenteng Kwang Sing Bo menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjingi saat libur Waisak. 

Berlokasi di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, klenteng ini memiliki luas 4-5 hektare dan termasuk yang erbesar sdi Asia Tenggara.

Klenteng ini mempunyai banyak hal menarik seperti kepiting raksasa di atas gerbangnya dan  patung Dewa Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter. 

5. Sanggar Agung Kenjeran (Surabaya)

Berada di tepi laut, Klenteng Sanggar Agung Kenjeran ini merupakan tempat ibadah pemeluk Tridharma (Buddha, Konghucu, dan Taoisme). 

Klenteng yang terletak di Jl. Sukolilo No. 100, Kel. Sukolilo Baru, Kec. Bulak, Kota Surabaya mempunyai arsitektur unik yang berdiri di antara laut serta rimbunnya hutan bakau.

Sanggar Agung memadukan arsitektur bergaya Jawa di bagian atap, bangunan bercorak Bali, dan menggunakan tradisi kuil China pada beberapa bagian.

Terdapat gerbang samudra dengan patung Dewi Kwan Im raksasa bersama Long Nu, Sancai, 4 Maharaja Langit, dan dua naga di bagian bawah. Dari sana, pengunjung dapat melihat Jembatan Suramadu apabila berdiri di bawahnya. 

Selain itu, ada Stupa Maha Brahma atau "Four Face Buddha" yang berada di bagian belakang bangunan Klenteng Sanggar Agung.

6. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva (Kepulauan Riau)

Jika menyeberang ke Kepulauan Riau, Anda bisa mengunjungi Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau lebih dikenal dengan Vihara Seribu Patung. 

Vihara yang terletak di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang ini mempunyai total 580 patung. Sebagai daya tarik utama, patung-patung tersebut kerap disebut sebagai “thousand faces of Buddha” karena detail wajahnya yang berbeda-beda. 

Baca juga: Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

7. Candi Muaro Jambi (Jambi)

Selain Pulau Jawa, Sumatera juga mempunyai candi yang menyimpan banyak sejarah yakni Candi Muaro Jambi.

Mengusung corak Hindu dan Buddha, tempat ini terdiri dari 11 candi utama. Dari situs Kemenparekraf, diperkirakan masih ada 82 reruntuhan candi yang tertimbun dan belum digali. 

Menurut catatan sejarahnya, Candi Muaro Jambi bukan hanya digunakan untuk ibadah melainkan juga tempat belajar agama Buddha.

8. Pulau Kemaro (Palembang)

Berjarak 6 km dari Jembatan Ampera, Pulau Kemaro juga menjadi destinasi wisata menarik di Palembang. 

Di bagian tengah pulau, terdapat Klenteng Hok Tjing Rio dan Pagoda sembilan lantai yang bisa dikunjungi. 

Selain itu, ada juga makam Tan Bu An dan Siti Fatimah yang berdampingan. Kisah cinta pangeran dan putri itu menjadi legenda terbentuknya pulau tersebut. 

9. Vihara Buddhagaya Watugong (Semarang)

Awalnya, Vihara Buddhagaya Watugong di Banyumanik Semarang merupakan tempat peribadatan. Namun, pemerintah setempat menjadikannya daya tarik wisata karena keunikannya. 

Vihara ini memadukan budaya Tiongkok dan Thailand, yang ditandai dengan keberadaan Pagoda Avalokitesvara. Di dalamnya terdapat Avalokitesvara Boddhisatva setinggi 5 meter. 

Ada juga Watugong yang terletak di depan pos keamanan vihara. Tanpa campur tangan ulah manusia, batu ini berbentuk seperti gong secara alami. 

Baca juga: Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

10. Vihara Dhamadipa Arama (Kota Batu)

Selain sebagai tempat peribadatan, Vihara Dhammadipa Arama juga merupakan salah satu destinasi wisata religi bagi umat Buddha terbesar di Jawa Timur.

Kompleks vihara ini terdiri dari Dhammasala sebagai tempat ibadah, museum, Pagoda, patung Buddha tidur, Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa dan pusat meditasi universal tanpa memandang agama tertentu. 

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (15/5/2022), vihara ini juga menyimpan relik dari seseorang telah mencapai tingkat tertinggi dalam mengamalkan ajaran Buddha. 

Menurut Penyuluh Agama Buddha dari Kantor Kementerian Agama Kota Batu saat itu, Suwono, relik tersebut merupakan sisa pembakaran jenazah yang dibacakan paritta-paritta atau ayat suci. 

"Relik itu bagian dari tubuh sisa pembakaran jenazah, bisa rambut, darah, atau lainnya, tahun 2001 dari Myanmar," ujar Suwono. 

(Sumber: Kompas.com/Nugraha Saputra | Editor: Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi