KOMPAS.com - Ginjal memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh kita, mulai dari menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, menyaring darah, mengatur tekanan darah, hingga membuang zat sisa melalui urine.
Sayangnya, masalah pada ginjal seringkali tidak disadari oleh pengidapnya.
Kerusakan ginjal padahal sangat penting diketahui sedini mungkin untuk mendukung proses pengobatan dan kesembuhan.
Oleh sebab itu, siapa saja kiranya perlu untuk dapat mengenal tanda-tanda kerusakan ginjal.
Salah satu cara mudah untuk mengetahui adanya gangguan pada ginjal adalah dengan memperhatikan perubahan pada urine.
Ginjal bagaimanapun sangat berperan dalam proses pembentukan urine, sehingga perubahan dalam konsistensi atau warna urine bisa menjadi indikasi adanya masalah pada ginjal.
Lantas, seperti apa ciri-ciri urine yang dapat mengindikasikan kerusakan ginjal?
Baca juga: 5 Minuman yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal
Ciri-ciri urine dengan ginjal bermasalah
Beberapa perubahan pada urine bisa mmenjadi tanda adanya masalah pada ginjal.
Berikut ini adalah tanda-tanda urine yang dapat menjadi indikasi adanya gangguan fungsi ginjal:
1. Urine berwarna gelapUrine yang berubah warna menjadi merah, cokelat, atau menyerupai warna teh maupun cola bisa menjadi tanda adanya kerusakan ginjal.
Warna tersebut bisa mengindikasikan keberadaan darah dalam urine atau akumulasi limbah yang seharusnya disaring oleh ginjal.
Bahkan urine berwarna kuning tua yang sangat pekat juga bisa menunjukkan bahwa tubuh menahan cairan dan limbah karena fungsi ginjal terganggu.
Menurut National Kidney Foundation, ginjal yang tidak berfungsi dengan baik mungkin menahan zat berbahaya seperti darah dan protein, yang menyebabkan perubahan warna pada urine.
Baca juga: Apakah Cuci Darah karena Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Ketentuannya
2. Produksi urine lebih sedikitProduksi urine yang berkurang secara drastis juga bisa menjadi tanda bahwa ginjal mulai gagal menjalankan tugasnya.
Jika seseorang merasa jarang buang air kecil dalam sehari atau volume urine yang keluar sangat sedikit, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Penurunan produksi urine ini seringkali menjadi gejala dari kerusakan ginjal yang lebih serius.
3. Urine berbusaUrine yang berbusa atau berbuih, terutama bila gelembungnya banyak dan tidak cepat hilang, dapat menjadi tanda adanya protein dalam urine.
Sebagaimana dilansir Health Line, ginjal yang sehat umumnya tidak membiarkan protein lolos ke urine.
Namun, ketika unit penyaring ginjal (nefron) mengalami kerusakan, protein dari darah bisa bocor dan ikut terbuang lewat urine.
Baca juga: Apakah Minum Suplemen Setiap Hari Picu Kerusakan Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Diagnosa lain melalui tindakan medis
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam mendiagnosisi kondisi ginjal, pemeriksaan medis tentu dapat ditempuh. Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah tes urine.
Pada tes ini, seseorang akan diminta untuk buang air kecil ke dalam wadah bersih yang disebut "gelas spesimen".
Tes ini hanya membutuhkan sedikit sampel urine, yakni sekitar dua sendok makan. Sebagian dari sampel tersebut akan langsung diuji menggunakan stik tes, yaitu strip plastik tipis yang dicelupkan ke dalam urine.
Baca juga: 9 Gejala Awal Gagal Ginjal yang Sering Diabaikan, Apa Saja?
Tes stik digunakan untuk mengukur beberapa komponen kimia dalam urine, termasuk keasaman (pH), protein, dan darah yang menjadi ciri-ciri dari adanya kerusakan ginjal.
Setelah itu, sisa sampel urine lainnya akan diperiksa lebih lanjut di bawah mikroskop.
Dalam pemeriksaan mikroskopis, urine yang diambil akan diperiksa lebih lanjut untuk mendeteksi adanya sel darah merah, sel darah putih, kristal, atau cast yang juga menjadi ciri-ciri dari adanya kerusakan pada ginjal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.