KOMPAS.com - Jurnalis memiliki peran penting dalam memperluas kegiatan corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
CSR adalah konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sosial atau sekitar.
Wartawan senior dan akademisi Eduard Depari mengatakan, peran jurnalis dalam pemberitaan CSR membantu ekspansi perusahaan, serta memengaruhi dan mendorong perusahaan lain untuk melakukan CSR yang sustainable dan berdampak.
"(Peran media) menyajikan berita secara proporsional dalam menghadapi isu kontroversial menyangkut aktivitas CSR yang dapat terjadi. Misalnya, kritik LSM terhadap aktivitas CSR perusahaan yang masih harus dipertanyakan," ujarnya dalam Kelas Daring Journalism Fellowship (JFC) 2025 Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bertajuk "CSR dan Komitmen pada Pendidikan, Kesehatan, Kewirausahaan, dan Penguatan Media: Ikhtiar Berbasis Spirit Menebar Kebermanfaatan untuk Indonesia Maju", Rabu (30/4/2025).
Namun, butuh keterampilan tertentu untuk mengemas pemberitaan CSR agar lebih menarik.
Baca juga: CSR ,Think Tank, dan Keputusan Strategis
Peran dalam pemberitaan CSR
Lebih lanjut, Eduard menjelaskan beberapa poin yang perlu diperhatikan jurnalis saat menulis pemberitaan CSR.
Pertama, jurnalis harus menghilangkan kesan seolah-olah ada sponsor di balik pemberitaan CSR.
Dalam hal ini, jurnalis harus membedakan kepentingan publik dengan rilis atau publikasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Eduard menyarankan, jurnalis harus memastikan bahwa rilis kegiatan CSR yang diterima memiliki nilai berita.
"Mungkin (rilis) bisa diedit sedemikian rupa sehingga memenuhi kelayakan berita, memiliki kelayakan jurnalistik, dan media tahu bahwa itu untuk kepentingan publik," ucapnya.
Baca juga: Pelatihan Guru SMK Bantu Wujudkan Kurikulum yang Relevan untuk Dunia Kerja
Sebab, media bekerja untuk kepentingan publik. Dengan memastikan bahwa publikasi memiliki nilai berita, rilis yang bersifat publikasi berubah menjadi publicities.
Selain itu, jurnalis juga perlu memastikan bahwa perusahaan yang menjalankan CSR benar-benar bersih, baik dalam menjalankan kepatuhan pada hukum maupun ketaatan pada etika.
"(Pastikan perusahaan) tidak terlibat dalam green washing demi menjaga integritas media," kata dia.
Jurnalis juga perlu memastikan bahwa etika profesi telah dijalankan dalam praktik pemberitaan CSR.
Baca juga: Peduli Kesehatan Masyarakat, Viva Apotek Raih Penghargaan CSR Terbaik 2025
Fungsi jurnalis dalam CSR
Menurutnya, pemberitaan jurnalis tentang CSR diharapkan bisa memberikan perubahan sosial.
"Jadi fungsi jurnalis dalam posisi ini adalah mendorong agar CSR tadi benar-benar terbukti mampu menciptakan perubahan sosial," jelas dia.
Berikut ini fungsi jurnalis dalam pemberitaan CSR:
- Mengidentifikasi CSR yang memberikan nilai bagi kemaslahatan masyarakat
- Menentukan kelayakan berita
- Mengembangkan nilai berita
- Memberikan opini kritis dan konstruktif terhadap kegiatan CSR baik dalam bentuk berita, feature maupun artikel opini.
Eduard mengatakan, melalui berita, feature, ataupun artikel opini, jurnalis dapat menyisipkan pandangan-pandangan kritis mereka.
"Saya rasa perusahaan-perusahaan besar itu sangat membutuhkan dukungan dari jurnalis yang kritis terhadap CSR semacam ini," pungkas Eduard.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.