KOMPAS.com - Orang tanpa riwayat tekanan darah tinggi tetap berisiko alami kondisi yang disebut krisis hipertensi.
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia dr. Santi mengatakan bahwa krisis hipertensi adalah keadaan darurat medis yang mana tekanan darah mendadak naik secara drastis sampai mencapai 180/120 mmHg atau lebih.
Kondisi ini dikatakannya lebih umum terjadi pada orang dengan riwayat tekanan darah tinggi.
“Namun, bukan berarti orang tanpa riwayat hipertensi pasti terbebas dari kemungkinan terkena krisis hipertensi,” ujar Santi kepada Kompas.com, Minggu (11/5/2025)
Lalu, apa faktor risiko orang tanpa tekanan darah tinggi bisa mengalami krisis hipertensi?
Baca juga: Memahami Hipertensi Resisten: Ketika Tekanan Darah Tinggi Sulit Diturunkan
Faktor risiko krisis hipertensi
Santi mengungkapkan bahwa ada beberapa pemicu yang membuat seseorang tanpa tekanan darah tinggi bisa mengalami krisis hipertensi.
Ia menyebutkan, hal pertama yang memengaruhi seseorang tanpa hipertensi bisa mengalami krisis ini adalah berusia di atas 40 tahun.
Lalu, satu yang sangat umum bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi secara tajam hingga menyebabkan krisis hipertensi adalah pola makan yang tinggi sodium (natrium.
“Misalnya, makanan yang tinggi kadar garam, penyedap rasa, micin (MSG), makanan olahan, makanan yang mengandung pengawet, baking soda, baking powder, dan sebagainya,” sebutnya.
Faktor risiko krisis hipertensi lainnya pada orang umum adalah kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol berlebihan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa orang tanpa tekanan darah tinggi bisa mengalami krisis hipertensi biasanya telah memiliki beberapa masalah kesehatan kronis.
Kondisi medis yang dimaksudnya, meliputi diabetes, anemia, gangguan ginjal, dan penyakit kronik lainnya.
Baca juga: Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter…
Gejala krisis hipertensi
Muncul tiba-tiba adalah salah satu ciri khas krisis hipertensi, meski begitu ada beberapa tanda-tanda peringatan yang bisa diwaspadai sejak dini.
Santi menyebuatkan beberapa gejala yang bisa diantisipasi dengan krisi hipertensi, meliputi:
- Sakit kepala hebat
- Penglihatan kabur
- Nyeri dada
- Kebingungan
- Kejang
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Penurunan kesadaran hingga pingsan
Jika mendapatkan tekanan darah 180/120 mmHg saat melakukan pemeriksaan sendiri di rumah, mengutip Mayo Clinic, Anda perlu rileks sesaat dan kroscek.
Jika hasilnya tetap tinggi, disarankan Anda untuk mendapatkan pertolongan medis.
Krisis hipertensi yang dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh, baik di jantung, otak, ginjal, atau mata.
Baca juga: Daun Kelor dan 7 Bahan Alami Lainnya untuk Menurunkan Hipertensi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.