Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren "Fart Walk", Ketahui Manfaat Jalan Kaki Sambil Kentut

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/SINCERELY MEDIA
LIFESTYLE - Ilustrasi jalan kaki | Fart Walk Jadi Tren, Ini Manfaat Jalan Kaki Sambil Kentut
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Fart walk menjadi tren setelah seorang aktris dan juru masak asal Kanada, Mairlyn Smith mengungkapkan manfaatnya melalui akun media sosial TikTok.

Dia bersama dengan suaminya mengaku menerapkan fart walk dengan berjalan kaki selama 10-20 menit setelah makan sampai tubuhnya mengeluarkan gas atau kentut. Tujuannya adalah untuk mengatasi perut begah.

Manfaat ini dibenarkan oleh para ahli, salah satunya dokter spesialis kedokteran olahraga dan latihan fisik, Matthew Kampert.

Menurutnya, kentut adalah salah satu dari manfaat fart walk. Masih ada banyak dampak positif lainnya dari aktivitas ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Setiap kali Anda berolahraga, khususnya berjalan atau berlari, Anda menggunakan beberapa otot yang disebut fleksor pinggul, khususnya otot PSOAS. Usus besar terletak tepat di atas otot-otot tersebut dan mereka memijat usus besar dengan lembut," kata dia, dikutip dari People.

Lantas, apa itu fart walk?

Baca juga: Jalan Kaki untuk Penderita Gagal Ginjal, Berapa Langkah Per Hari?

Tren fart walk

Dikutip dari Healthline, fart walk adalah teknik berjalan sambil kentut. Ini dilakukan dengan cara berjalan kaki setelah makan untuk menstimulasi usus.

Tujuannya adalah memulai proses pencernaan dan meredakan kembung, gas yang mengganggu, atau sensasi makan kekenyangan yang mengganjal di perut.

Beberapa penelitian mencatat, jalan kaki setelah makan dapat membantu merangsang gerakan peristaltik, yaitu kontraksi berirama dari otot-otot pelapis usus yang membantu memindahkan gas dan padatan melalui saluran pencernaan.

Ahli diet terdaftar di Phoenix, AZ Alyssa Simpson mengatakan, meski berjalan sambil kentut terdengar konyol, tapi aktivitas ini berdampak baik bagi kesehatan.

Hal yang sama juga disampaikan ahli diet terdaftar di Inggris, Maddie Gallivan.

"Segala jenis gerakan lembut sangat bagus untuk menggerakkan usus. Baik itu berjalan-jalan maupun melakukan yoga, keduanya telah terbukti meningkatkan motilitas lambung," ujarnya.

Motilitas lambung adalah kontraksi otot-otot yang terkoordinasi di dalam perut dan membantu memindahkan makanan dari perut ke dalam usus.

Gallivan menjelaskan, orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) mungkin mengalami manfaat tertentu, termasuk meredakan gejala seperti sembelit dan kembung.

Baca juga: 5 Cara Jalan Kaki untuk Mencegah Penyakit Diabetes Tipe 2

Manfaat fart walk

Fart walk memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut rinciannya:

1. Mengatasi mulas

Dokter spesialis penyakit dalam dan gastroenterologi, David D. Clarke mengatakan, bagi sebagian orang, kentut sambil berjalan dapat membantu meminimalkan rasa tidak nyaman setelah makan, seperti mulas.

“Berjalan kaki meningkatkan kontraksi otot di perut yang memfasilitasi pengosongan lambung,” jelasnya, masih dari sumber yang sama.

Clarke mengatakan, pengosongan yang lebih cepat akan mengurangi waktu asam dalam perut. Hal ini juga menurunkan potensi asam naik ke kerongkongan yang menyebabkan mulas.

Namun, dia menggaris bawahi, tidak semua orang yang rentan terhadap mulas bisa mendapatkan manfaat kentut sambil berjalan ini.

“Beberapa orang dengan otot sfingter yang lemah di persimpangan kerongkongan dan perut mungkin mengalami lebih banyak refluks asam ketika kontraksi perut dirangsang dengan berjalan kaki,” kata Clarke.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Jalan Kaki Lebih Baik dari Lari

2. Mengelola berat badan

Lebih lanjut, Clarke mengatakan, fart walk bisa membantu mencegah kenaikan berat badan. Manfaat ini terjadi karena fart walk merupakan aktivitas yang membakar kalori.

"Secara teoritis, hal ini (juga) akan mengurangi risiko diabetes di masa depan,” ucapnya.

3. Mencegah diabetes

Senada dengan Clarke, Gallivan juga sepakat bahwa fart walk bisa membantu mencegah diabetes.

Sebab, ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, tubuh dengan cepat akan memecahnya menjadi glukosa sederhana. Glukosa ini kemudian masuk ke dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau disimpan.

Adanya glukosa di dalam darah sangat penting bagi tubuh, tapi jika jumlahnya berlebihan bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.

Jalan kaki bisa membantu mengatasi lonjakan gula darah ini.

Gallivan menjelaskan, jalan kaki melibatkan otot-otot besar pada kaki dan pantat. Saat otot-otot tersebut bekerja, akan membutuhkan glukosa sehingga mengurangi kadar gula darah dalam darah secara alami.

“Ini adalah cara yang sederhana namun efektif untuk mendukung kesehatan metabolisme Anda," kata Gallivan.

Baca juga: 4 Kesalahan Saat Jalan Kaki yang Sebabkan Berat Badan Sulit Turun, Apa Saja?

4. Mengurangi risiko kanker

Manfaat terakhir dari fart walk adalah mengurangi risiko kanker.

Dikutip dari Independent, dokter American Cancer Society Alpa Patel mengatakan, jalan kaki dengan kecepatan sedang hingga cepat dapat memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Sementara itu, profesor ilmu olahraga dan nutrisi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Milken Institute, Universitas George Washington, Loretta DiPietro mengatakan, manfaat fart walk paling banyak bisa diperoleh ketika dilakukan setelah makan.

Pada orang dewasa, fart walkdirekomendasikan dilakukan selama 30 menit sehari dengan kecepatan 3 mil per jam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi