KOMPAS.com - Nanas adalah buah tropis yang segar dan kaya nutrisi.
Buah ini memiliki rasa manis dan asam yang khas.
Di Indonesia, nanas sangat mudah ditemukan dan sering dikonsumsi dalam berbagai bentuk, mulai dari buah potong, jus, hingga campuran rujak atau bahan tambahan dalam masakan.
Meski kaya manfaat, nanas tetap tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan. Mengapa demikian?
Alasan tak boleh makan nanas berlebihan
Menurut dr. Santi, Health Management Specialist dari Kompas Gramedia, konsumsi nanas dalam jumlah banyak dapat menyebabkan berbagai keluhan, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing.
“Konsumsi buah nanas secara berlebihan memang bisa menyebabkan beberapa efek samping pada tubuh,” jelasnya ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (9/5/2025).
Santi menjelaskan, nanas memiliki kandungan asam, enzim bromelain, dan gula buah (fruktosa) yang dapat memicu efek samping terutama pada orang dengan kondisi tubuh tertentu.
"Orang yang memiliki alergi terhadap lateks (getah karet alam) juga dapat memicu adanya reaksi alergi ketika konsumsi nanas," tambah Santi.
Baca juga: Mitos Nanas Penyebab Keguguran, Benarkah? Ini Kata Dokter Kandungan…
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat konsumsi nanas berlebihan:
1. Asam pada nanas dapat mengganggu pencernaan dan merusak gigiSanti menerangkan, bagi orang yang memiliki lambung sensitif atau gangguan pencernaan, asam pada nanas bisa menimbulkan mual, muntah, sakit perut, bahkan diare.
Tak hanya itu, kandungan asam juga bisa mengikis enamel gigi secara perlahan.
Jika dibiarkan, gigi bisa menjadi lebih rapuh, sensitif, bahkan mudah berlubang.
"Enamel gigi dapat menipis karena paparan makanan atau minuman yang asam. Hal ini akan mempercepat terjadinya kerusakan gigi seperti gigi berlubang, gigi patah, atau gigi yang sensitif," tambah Santi.
2. Enzim bromelain bisa sebabkan iritasi mulut dan gangguan pencernaanEnzim bromelain dalam nanas membantu memecah protein, tetapi efek sampingnya bisa berupa iritasi di mulut dan lidah, seperti rasa gatal atau terbakar.
Enzim ini juga dapat memperlemah lapisan pelindung di mulut, sehingga asam dari nanas lebih mudah menyebabkan iritasi.
Selain itu, bromelain juga bisa memicu diare atau perut kembung pada sebagian orang.
"Enzim bromelain dapat memicu keluhan pada saluran pencernaan, seperti diare dan kembung," terang Santi.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Rutin Minum Air Nanas
3. Fruktosa pada nanas berisiko bagi beberapa kondisi kesehatan- Penderita diabetes
Bagi penderita diabetes, hanya boleh mengonsumsi nanas dalam porsi kecil.
Sebab, jika nanas dikonsumsi secara berlebihan, kadar fruktosa tinggi yang dikandungnya bisa menaikkan gula darah.
- Orang yang sedang diet
Konsumsi nanas berlebih dapat menghambat penurunan berat badan, karena kelebihan gula bisa disimpan sebagai lemak.
"Sebaliknya, jika dikonsumsi dalam jumlah cukup, nanas dapat menjadi buah pilihan yang tepat karena rasanya yang enak dan kandungan serat yang tinggi," jelas Santi.
- Penderita asam urat
Fruktosa dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar asam urat.
Namun, jika dikonsumsi dengan wajar, nanas justru bisa membantu mengeluarkan asam urat lewat urine.
Konsumsi nanas secukupnya agar tetap sehat
Agar manfaat nanas tetap optimal dan tubuh tidak mengalami gangguan, dr. Santi menyarankan untuk membatasi porsi konsumsi.
Berikut anjurannya:
- Dewasa sehat: 1–2 cangkir per hari
- Anak-anak: ½–1 cangkir per hari
Dengan konsumsi dalam jumlah yang tepat, nanas tetap menjadi pilihan buah yang menyegarkan, kaya serat, dan bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Rutin Makan Nanas, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.