KOMPAS.com - Kanker prostat adalah kondisi ketika terjadi perkembangan sel yang tidak wajar di daerah prostat, yaitu kelenjar kecil dalam sistem reproduksi pria.
Prostat berbentuk seperi buah kenari dan terletak di bawah kandung kemih, serta berfungsi dalam membantu memproduksi air mani.
Hingga kini, penyebab pasti kanker prostat belum sepenuhnya diketahui.
Namun, menurut American Cancer Society, sejumlah faktor seperti keturunan, mutasi genetik, hingga infeksi menular seksual (IMS) disebut dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ini.
Yang menjadi perhatian, kanker prostat kerap tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Banyak penderita baru menyadari adanya gangguan setelah kanker memasuki stadium lanjut, saat gejala mulai terasa, salah satunya bisa terlihat dari perubahan pada urine.
Karena itu, penting bagi para pria untuk mewaspadai setiap perubahan pola buang air kecil sebagai salah satu deteksi dini terhadap kemungkinan kanker prostat.
Semakin cepat kanker prostat dideteksi, kian besar pula peluang untuk mencegah komplikasi serius.
Lalu, seperti apa ciri-ciri urine yang bisa menandakan kanker prostat?
Baca juga: 4 Ciri Urine yang Menandakan Penyakit Batu Ginjal
6 ciri urine yang menandakan adanya kanker prostat
Karena letak prostat yang berada tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing, gangguan pada prostat bisa langsung memengaruhi proses buang air kecil.
Perubahan ini bisa terlihat dari kebiasaan buang air kecil yang tidak normal hingga perubahan warna urine.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri urine yang bisa jadi menandakan adanya kanker prostat:
1. Sering buang air kecilDilansir dari Cleveland Clinic, kanker pada prostat dapat memberikan tekanan pada kandung kemih dan uretra.
Oleh karena itu, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya sering kencing dan terkadang merasa terdesak untuk buang air kecil, terutama di malam hari.
2. Sulit buang air kecilSebaliknya, kanker prostat juga dapat menyebabkan retensi urine atau urinary retention.
Retensi urine terjadi saat seseorang mengalami kesulitan buang air kecil atau sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Seorang dokter onkologi urologi di Brooklyn, New York, AS, Lisly Chery, mengungkapkan bahwa uretra atau saluran kencing mengalir melalui prostat.
“Seiring pertumbuhan kanker prostat, hal itu dapat menyebabkan saluran tersebut kolaps dan membuat kandung kemih tidak dapat mengalirkan urine melewatinya," terangnya.
3. Sulit menahan kencingKesulitan menahan kencing umumnya disebut dengan istilah inkonsistensia urine.
Kondisi ini biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Meski begitu, inkonsistensia urine juga dapat dialami seseorang dengan berbagai kondisi medis, termasuk kanker prostat.
4. Aliran urine menjadi lambat atau lemahSelain kesulitan menahan kencing, kanker prostat juga dapat ditandai dengan aliran urine yang lambat atau lemah dari biasanya.
Oleh karena itu, apabila mendapati aliran urine mulai dan berhenti di luar kontrol, siapa saja perlu segera pergi ke dokter.
Baca juga: 5 Makanan Sehari-hari yang Memicu Kanker Prostat, Apa Saja?
5. Urine bewarna merah mudaDilansir dari MD Anderson Cancer Center, warna merah muda dalam urine perlu diperiksakan untuk mengetahui adanya kandungan darah dalam urine.
Kondisi yang biasa disebut dengan hematuria ini bisa dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran kemih (ISK) maupun kanker prostat.
6. Rasa sakit atau terbakar saat kencingKondisi timbulnya rasa sakit atau terbakar pada saat kencing disebut sebagai disuria.
Rasa terbakar pada saat kencing ini umumnya dikaitkan dengan infeksi saluran kemih.
Meski demikian, keluhan tersebut terkadang juga dapat menandakan adanya kanker prostat.
Dari sini, siapa saja sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi yang dicurigai sebagai tanda kanker prostat guna mendukung upaya deteksi dini dan pengobatan.
Cara menurunkan risiko kanker prostat
Ahli onkologi urologi di Cleveland Clinic, Christopher Weight, menyebut pada dasarnya tidak ada cara untuk menghilangkan risiko seseorang agar tidak terkena kanker prostat.
Walau begitu, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko tersebut, termasuk:
- Melakukan pemeriksaan prostat secara rutin
- Mempertahankan berat badan yang ideal atau sehat
- Berolahraga secara teratur
- Mengonsumsi asupan bergizi
- Berhenti merokok.
Ahli onkologi urolog yang mengkhususkan diri dalam penanganan kanker seperti kanker ginjal, prostat, dan kandung kemih itu pun mengimbau kepada para pria untuk memperhatikan kesehatan prostat.
Mengetahui tanda-tanda kanker prostat ini pun diyakini bisa menjadi satu langkah awal yang baik untuk mendukung kesehatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.