Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Penyakit Usus Buntu yang Sering Disepelekan, Kenali Sebelum Terlambat

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Lifestylememory
Gejala usus buntu.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Penyakit usus buntu adalah kondisi peradangan yang terjadi pada usus buntu (apendiks). Kondisi ini juga dikenal dengan istilah apendisitis (radang usus buntu).

Usus buntu sendiri merupakan kantong berbentuk jari yang menonjol dari usus besar di sisi kanan bawah perut.

Radang usus buntu menyebabkan nyeri, terutama di bagian kanan bawah perut. dalam kondisi parah, nyeri usus buntu biasanya bertambah dan kondisinya bisa menjadi serius.

Baca juga: 6 Makanan yang Bisa Memicu Radang Usus Buntu, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Gejala usus buntu

Gejala utama usus buntu adalah nyeri di bagian perut dan sekitarnya. Ini biasanya diawali dengan rasa nyeri di bagian tengah perut, sekitar pusar.

Setelah beberapa jam, rasa nyeri dapat berpindah ke sisi kanan bawah perut, dan bertambah parah. Rasa sakit mungkin terasa lebih parah saat bergerak, batuk, atau menekan area tersebut.

Namun, pada beberapa orang bisa saja tidak mengalami gejala nyeri yang tidak terlalu parah, berkembang lebih lambat, atau di tempat yang berbeda.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Usus Buntu yang Patut Diwaspadai, Kenali Sebelum Terlambat!

Menurut Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), berikut beberapa gejala usus buntu lainnya, yang mungkin jarang disadari:

  1. Merasa tidak sehat secara umum, seperti kekurangan energi
  2. Kehilangan nafsu makan
  3. Suhu tubuh tinggi atau demam ringan
  4. Sembelit atau diare
  5. Buang air kecil lebih sering dari biasanya
  6. Kebingungan tiba-tiba (pada orang tua)
  7. Mual atau muntah
  8. Sulit kentut atau buang angin
  9. Perut kembung
  10. Merasa perlu buang air besar untuk menghilangkan rasa tidak nyaman.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Biji Jambu dan Biji Cabai Bikin Usus Buntu?

Jika Anda merasakan satu atau beberapa gejala di atas, segera periksakan ke dokter. Terutama ketika muncul gejala utama seperti nyeri pada perut.

Apabila usus buntu tidak segera diobati, kondisi radangnya akan semakin berbahaya dan organ usus buntu Anda bisa pecah.

Pemeriksaan penting dilakukan untuk memastikan kondisi pastinya. Sebab, beberapa gejala tersebut di atas juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan lain.

Baca juga: Mi Instan Disebut Bisa Menyebabkan Usus Buntu, Benarkah?

Penyebab usus buntu

Penyakit usus buntu kemungkinan besar terjadi karena penyumbatan pada lapisan usus buntu, yang disebut lumen, yang dapat menyebabkan infeksi.

Selain itu, usus buntu berada di organ usus besar yang menjadi tempat bagi banyak bakteri. Jika terlalu banyak bakteri terperangkap di usus buntu, bakteri tersebut akan tumbuh berlebihan dan menyebabkan infeksi.

Terkadang, penyakit usus buntu dimulai dengan infeksi, dan terkadang, infeksi bersifat sekunder.

Pembengkakan pada usus buntu dapat mempersempit atau menutup lubang dan menjebak lebih banyak bakteri di dalamnya.

Baca juga: 5 Makanan yang Bisa Menyebabkan Radang Usus Buntu

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, penyebab umum peradangan, pembengkakan, penyumbatan, dan infeksi pada usus buntu meliputi:

  1. Kotoran yang mengeras (batu usus buntu). Endapan feses yang mengeras dapat tersangkut di lubang usus buntu. Endapan ini membawa bakteri dan juga dapat menjebak bakteri yang sudah ada di dalam usus buntu.
  2. Hiperplasia limfoid. Sistem limfatik, yang membantu melawan infeksi, memproduksi dan melepaskan sel darah putih ke dalam jaringan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan jaringan limfoid di usus buntu membengkak, meskipun infeksi awalnya ada di bagian tubuh lain. Jaringan yang bengkak di apendiks dapat menyumbatnya dan menyebabkan infeksi di dalamnya.
  3. Kolitis (radang usus besar). Peradangan di usus besar akibat infeksi atau penyakit radang usus dapat memengaruhi usus buntu. Infeksi dapat menyebar, atau peradangan itu sendiri dapat mengiritasinya.

Faktor lain yang juga dapat menghalangi pembukaan usus buntu dan menyebabkan penyakit meliputi tumor, parasit, dan fibrosis kistik.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi