Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sriwijaya Air Salah Mendarat di Pangkalan TNI AU Tahun 2012, Pilot Tidak Mengenal Wilayah

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi pesawat. Kisah Sriwijaya Air salah mendarat di Pangkalan Udara TNI AU pada 2012.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-0021 rute Medan-Padang pernah "nyasar" atau salah mendarat.

Peristiwa tersebut terjadi di Pangkalan Udara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (13/10/2012) sekitar pukul 17.05 WIB.

Padahal, SJ-0021 yang diawaki oleh captain J Gusdonius dan co-pilot Ricky Yusuf N seharusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padangpariaman.

Peristiwa Sriwijaya Air salah mendarat sempat membuat seluruh penumpang curiga karena kondisi bandara yang tidak sesuai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Menegangkan Pesawat Aloha Airlines 243, Terbang dengan Kondisi Atap Terlepas

Mereka juga kecewa dan terpaksa menunggu selama beberapa saat karena tertahan di pesawat lantaran tidak ada tangga untuk turun.

Fairlyanto yang pada saat itu berpangkat Letkol (Pnb) dan menjabat sebagai Danlanud TNI AU Padang bersyukur karena pesawat melakukan pendaratan dengan aman dan selamat.

“Semua penumpang pun selamat,” ujar Fairlyanto dikutip dari Kompas.com, Minggu (13/10/2012).

Berikut kronologi SJ-0021 salah mendarat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Sukhoi Superjet 100 Tabrak Gunung Salak, Tak Ada yang Selamat

Kronologi SJ-0021 salah mendarat

Toni, salah satu penumpang SJ-0021 menceritakan kronologi ketika pesawat yang ditumpanginya “nyasar” di Pangkalan TNI AU.

Mulanya, SJ-0021 terbang dari Bandara Polonia, Medan menuju Padang sekitar pukul 16.00 WIB.

Toni menyampaikan bahwa pesawat dalam kondisi baik-baik saja selama perjalanan.

Namun, ia merasa ada yang aneh dengan SJ-0021 karena pesawat tidak mendarat di bandara yang seharusnya.

Untuk diketahui, Pangkalan Udara TNI AU yang menjadi lokasi SJ-0021 nyasar dulunya dioperasikan sebagai Bandara Tabing yang melayani penerbangan komersil.

“Tadi waktu berangkat tidak terlihat adanya kendala dalam penerbangan,” ujar Toni dikutip dari Antara, Selasa (16/10/2012).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 182 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Usai Pesawat Jatuh di Sri Lanka

“Namun, saat sampai di Kota Padang, saya memang sedikit curiga, saat hendak mendarat, saya melihat lokasi landasan bandara yang telah lama ditutup, bukan di BIM (Bandara Internasional Minangkabau),” tambahnya.

Toni menambahkan, penumpang SJ-0021 juga merasakan kejanggalan karena pesawat mengalami getaran ketika mendarat, terlebih saat berbelok.

Setelah itu, penumpang mendapat informasi dari pramugari bahwa pilot yang menerbangkan SJ-0021 masih baru dan tidak tahu Kota Padang.

Meski begitu, Toni dan penumpang lainnya tidak tahu penyebab pasti SJ-0021 bisa salah mendarat di Pangkalan Udara TNI AU.

Ia menyampaikan, pada saat itu belum ada keterangan resmi dari pihak maskapai.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Lion Air JT 904 Jatuh di Laut Bali karena Pilot Berhalusinasi

Penumpang tertahan di pesawat

Toni yang duduk di kursi II B juga mengatakan, ia dan penumpang lainnya sempat tertahan di dalam pesawat karena tidak ada tangga darurat.

Penumpang SJ-0021 mau tidak mau harus menunggu tangga yang disediakan TNI AU untuk keluar dari pesawat.

Beberapa penumpang juga dijemput oleh sanak saudara karena insiden salah mendarat.

Mimi selaku penumpang SJ-0021 juga mengutarakan kekecewaannya karena tidak ada kejelasan dari pihak Sriwijaya Air terkait insiden pesawat salah mendarat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Malaysia Airlines MH370 Hilang, Diduga Jatuh di Samudra Hindia

Ia mengatakan, SJ-0021 sempat berputar sekitar sepuluh menit di atas kawasan laut Kota Padang sebelum mendarat di Pangkalan Udara TNI AU.

Namun, pada saat itu pramugari menyebutkan bahwa pesawat telah tiba di Bandara Internasional Minangkabau.

“Saya kecewa, sebab tidak ada kejelasan dari pihak maskapai, kami hanya tertahan di dalam pesawat,” katanya.

“Apalagi tidak ada tangga daruratnya setelah pesawat mendarat dan baru ada setelah pihak TNI yang memakai lokasi ini mencarikan tangga untuk turun itu,” tambah Mimi.

Baca juga: 10 Tahun Hilang, Kenapa Malaysia Airlines MH370 Sulit Ditemukan?

Penyebab SJ-0021 salah mendarat

General Manager Angkasa Pura II Agus Kemal Pramayuda mengatakan, insiden SJ-0021 salah mendarat murni kesalahan pilot.

Pilot asing J Gusdonius dan co-pilot Ricky Yusuf N yang mengawaki SJ-0021 ternyata baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Medan menuju Padang.

Agus menjelaskan, pilot dan co-pilot sama-sama tidak mengenal wilayah dan mengira Pangkalan Udara TNI AU yang dulunya Bandara Tabing adalah Bandara Internasional Minangkabau.

Selain itu, pilot menerbangkan SJ-0021 dari arah selatan sehingga mengira Pangkalan Udara TNI AU adalah lokasi mendarat yang sebenarnya.

Baca juga: Kisah Pesawat Jatuh Usai Kopilot Putus dari Pacarnya, Semua Penumpang Tewas

“Berdasarkan laporan sementara, pesawat salah mendarat itu murni kesalahan pilot,” ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (14/10/2025).

Agus menyampaikan, operator Bandara Internasional Minangkabau sempat memandu pilot SJ-0021 ketika pesawat masih berada di udara untuk bersiap melakukan pendaratan.

Namun, terjadi keanehan karena pesawat tidak mengarah ke bandara tujuan, melainkan Pangkalan Udara TNI AU.

Berdasarkan hasil penyelidikan, tidak ada kesalahan navigasi maupun peralatan di Bandara Internasional Minangkabau.

Agus menyatakan bahwa seluruh peralatan dan komunikasi berfungsi secara normal.

“Saat pesawat di udara, operator BIM selalu memandu pilot yang akan mendarat, tak mungkin ada kerusakan mesin pesawat,” jelas Agus.

Baca juga: Pilot Veteran Australia Ungkap Teori Mengerikan di Balik Hilangnya Malaysia Airlines MH370

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi