Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

380 Tokoh Film Internasional Tanda Tangani Surat Terbuka Kutuk Pembungkaman terhadap Konflik di Gaza

Baca di App
Lihat Foto
AFP
Asap dan api membubung dari tenda-tenda pengungsian yang diserang Israel di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, Sabtu (19/4/2025).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebanyak 380 tokoh film internasional menandatangani surat terbuka yang mengutuk pembungkaman terhadap konflik di Gaza.

Surat terbuka itu diterbitkan dalam bahasa Perancis di situs surat kabar Liberation pada Senin (12/5/2025), menjelang Festival Film Cannes 2025.

Melalui surat tersebut, para tokoh film mengutuk pembungkaman atas dampak mematikan dari kampanye militer Israel yang kini masih terjadi di Gaza.

“Di Cannes, kengerian Gaza tidak boleh dibungkam,” judul surat terbuka itu, dikutip dari Deadline, Senin (12/5/2025).

Adapun beberapa tokoh yang menandatangani surat tersebut, termasuk Hannah Einbinder (aktris AS), David Cronenberg (sutradara film Kanada), Javier Bardem (aktor Spanyol), dan Richard Gere (aktor AS).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Surat untuk Fatem

Secara khusus, surat tersebut ditujukan “Untuk Fatem”, untuk mengenang seniman dan jurnalis foto Gaza berusia 25 tahun, Fatima Hassouna.

Perempuan muda itu terbunuh dalam serangan udara Israel pada pertengahan April 2025, hanya 24 jam setelah sebuah film dokumenter yang mengeksplorasi kehidupannya di Jalur Gaza diumumkan akan ditayangkan di Cannes.

Sepuluh kerabatnya, termasuk saudara perempuannya yang sedang hamil, juga tewas dalam serangan yang sama.

Surat terbuka tersebut juga menyoroti bahwa tidak ada jurnalis asing yang diizinkan memasuki Jalur Gaza.

Militer Israel juga menargetkan warga sipil, termasuk 200 jurnalis telah dibunuh dengan sengaja. Penulis, pembuat film, dan seniman pun dibunuh secara brutal.

Surat itu juga menyoroti kasus yang menimpa pembuat film Palestina, Hamdan Ballal, salah satu sutradara film dokumenter No Other Land.

Hamdan Ballal diserang oleh pemukim Israel dan kemudian diculik tentara pada akhir Maret 2025, sebelum akhirnya dibebaskan di bawah tekanan internasional.

Baca juga: Skandal Qatargate, Dugaan Aliran Dana Qatar ke Pejabat di Lingkaran PM Israel

Isi lengkap surat terbuka tokoh film internasional

Dikutip dari The Wrap, Senin (12/5/2025), berikut ini isi lengkap surat terbuka yang ditandatangani setidaknya 380 tokoh film internasional:

Untuk Fatem

Fatma Hassona (Fatem) berusia 25 tahun.

Dia adalah seorang jurnalis foto lepas Palestina. Ia menjadi sasaran tentara Israel pada 16 April 2025, sehari setelah diumumkan bahwa film karya Sepideh Farsi berjudul PUT YOUR SOUL ON YOUR HAND AND WALK, yang dibintanginya, telah terpilih di bagian ACID dalam Festival Film Cannes.

Dia akan segera menikah.

Sepuluh kerabatnya, termasuk saudara perempuannya yang sedang hamil, terbunuh oleh serangan Israel yang sama.

Sejak pembantaian mengerikan pada 7 Oktober 2023, tidak ada jurnalis asing yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Tentara Israel menargetkan warga sipil. Lebih dari 200 jurnalis telah dibunuh dengan sengaja. Penulis, pembuat film, dan seniman dibunuh secara brutal.

Pada akhir Maret, pembuat film Palestina Hamdan Ballal, yang memenangkan Oscar untuk filmnya NO OTHER LAND, yang disutradarai oleh Yuval Abraham, Basel Adra dan Rachel Szor, diserang secara brutal oleh pemukim Israel dan kemudian diculik oleh tentara, sebelum akhirnya dibebaskan di bawah tekanan internasional. Kurangnya dukungan Akademi Oscar terhadap Hamdan Ballal memicu kemarahan di antara para anggotanya sendiri dan mereka harus meminta maaf secara terbuka atas kelambanannya.

Baca juga: Hotel di Jepang Tuntut Turis Israel Menyatakan Tidak Terlibat Kejahatan Perang

Kami merasa malu dengan sikap pasif seperti itu.

Mengapa sinema, tempat berkembang biaknya karya-karya yang memiliki komitmen sosial, tampaknya begitu acuh tak acuh terhadap kengerian realitas dan penindasan yang diderita oleh saudara-saudara kita?

Sebagai seniman dan pelaku budaya, kita tidak bisa tinggal diam ketika genosida terjadi di Gaza dan berita yang tak terkatakan ini menghantam komunitas kita dengan keras.

Apa gunanya profesi kita jika tidak mengambil pelajaran dari sejarah, membuat film yang berkomitmen, jika kita tidak hadir untuk melindungi suara-suara yang tertindas?

Mengapa diam saja?

Gerakan-gerakan sayap kanan, fasisme, kolonialisme, anti-trans dan anti-LGBTQIA+, seksis, rasis, islamofobia, dan anti-Semit sedang melancarkan perang mereka di medan perang ide, menyerang penerbitan, bioskop, dan universitas, dan karena itulah kita punya kewajiban untuk melawan.

Baca juga: 15 Poin Fatwa Ulama Dunia soal Konflik Israel-Palestina

Mari kita tolak untuk membiarkan seni kita menjadi kaki tangan dari yang terburuk.

Mari kita bangkit.

Mari kita beri nama realitas.

Mari kita bersama-sama berani melihatnya dengan ketepatan hati kita yang peka, sehingga tidak bisa lagi dibungkam dan ditutup-tutupi.

Mari kita tolak propaganda yang terus menerus menjajah imajinasi kita dan membuat kita kehilangan rasa kemanusiaan.

Untuk Fatem, untuk semua orang yang mati dalam ketidakpedulian.

Sinema memiliki tugas untuk membawa pesan-pesan mereka, untuk merefleksikan masyarakat kita.

Mari bertindak sebelum terlambat.

Baca juga: Video Detik-detik Ambulans di Gaza Ditembaki Israel, Ditemukan di HP Pekerja Bantuan yang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi