KOMPAS.com - Ngorok atau mendengkur merupakan salah satu gejala yang biasanya dikaitkan dengan sleep apnea.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan henti napas sementara (sekitar 10-20 detik) saat terlelap.
Salah satu jenis sleep apnea yang umum terjadi pada orang ngorok adalah sleep apnea obstruktif.
Dilansir dari Michigan Medicine (6/2/2017), pada sleep apnea obstruktif, saluran napas bagian atas mengalami penyempitan atau penyumbatan berulang kali.
Hal ini menyebabkan napas terhenti sejenak dan diikuti oleh dengkuran keras saat napas kembali mengalir.
Ini tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, salah satunya gagal jantung.
Baca juga: Tidur Tengkurap Bisa Kurangi Ngorok, Apa Risikonya? Ini Kata Dokter
Hubungan ngorok dengan gagal jantung
Perlu dicatat, sleep apnea tidak selalu ditandai dengan ngorok, begitu pun sebaliknya.
Namun, seseorang yang ngorok harus mempertimbangkan sleep apnea obstruktif sebagai kemungkinan penyebabnya.
Ngorok disebabkan oleh lidah yang tidak memiliki cukup ruang pada bagian belakang tenggorokan, terutama pada orang obesitas, gagal jantung, atau tidur terlentang.
Hal itu akan menimbulkan pernapasan yang terhambat.
Gangguan tidur yang terus-menerus ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah.
Baca juga: Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?
Dilansir dari Healthline, (21/4/2025), kadar oksigen akan turun ketika ngorok.
Selanjutnya, otak akan membuat Anda terjaga, sehingga Anda akan menarik napas dalam-dalam.
Umumnya, orang-orang tidak mengingat kejadian ini, meskipun bisa terjadi ratusan kali dalam semalam.
Gangguan pernapasan atau ngorok menyebabkan peningkatan hormon kortisol dan adrenalin, dua hormon stres.
Hormon-hormon ini menyebabkan tekanan darah tinggi yang memicu serangan jantung, hipertensi, stroke, dan memperparah gagal jantung hingga kematian mendadak.
Baca juga: Apakah Kebiasaan Tidur Ngorok Bisa Sembuh?
Faktor pemicu orang ngorok saat tidur
Seiring bertambahnya usia, jumlah penderita sleep apnea obstruktif pun meningkat, terutama pada laki-laki.
Orang dengan sleep apnea obstruktif dan ngorok umumnya paham bahwa hal itu buruk bagi kesehatan jantung mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala apa saja yang muncul untuk mendorong mereka berkonsultasi pada dokter spesialis tidur.
Berikut beberapa gejala seseorang yang ngorok karena disebabkan oleh sleep apnea obstruktif:
- Kelelahan di siang hari atau perlu tidur siang
- Tertidur atau mengantuk pada waktu-waktu yang tidak terduga seperti saat mengemudi atau menonton televisi
- Ngorok pada malam hari
- Bangun tiba-tiba dari tidur sambil terengah-engah atau tersedak tanpa alasan yang jelas
- Bangun dengan tenggorokan kering atau sakit kepala
- Sulit fokus
- Tidak merasa segar saat bangun di pagi hari
- Tersedak karena refluks asam pada malam hari.
Baca juga: Simak, Ini Latihan Cara Mengatasi Ngorok atau Mendengkur Saat Tidur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.