KOMPAS.com - Berbagai macam obat dapat mengganggu daya ingat seseorang yang mengonsumsinya.
Obat ini bisa menyebabkan kehilangan ingatan jangka panjang ataupun hanya ingatan jangka pendek sebagai efek samping.
Jenis obat yang dapat menyebabkan dampak tersebut sebagian besar merupakan obat untuk mengatasi gangguan kejiwaan.
Namun ada obat lain yang tidak ada kaitannya dengan kejiwaan, yang juga bisa mengakibatkan seseorang mengalami hilang ingatan.
Lantas, apa saja obat yang bisa sebabkan hilang ingatan tersebut?
Baca juga: Minum Obat Punya Efek Kantuk tapi Tak Merasa Kantuk, Apakah Normal? Ini Kata Ahli
Daftar obat yang mengganggu daya ingat
Berikut ini obat yang bisa menyebabkan gangguan pada memori dan membuat hilangnya sebagian ingatan:
1. Obat tidurObat tidur atau obat penenang-hipnotik nonbenzodiazepin bisa menyebabkan gangguan memori atau ingatan menghilang.
Dikutip dari AARP, obat yang disebut juga sebagai obat “Z” ini dapat digunakan untuk mengobati insomnia dan masalah tidur lainnya.
Contoh obat jenis ini yang dapat menyebabkan hilang ingatan, di antaranya eszopiclone, zaleplon. dan zolpidem.
2. Obat anti-kecemasanObat anti-kecemasan atau antianxiety dari golongan benzodiazepin juga dapat menyebabkan seseorang kehilangan ingatannya.
Benzodiazepin digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kecemasan, agitasi, dan delirium.
Obat ini diketahui bekerja dengan meredam aktivitas di bagian utama otak, termasuk yang terlibat dalam transfer peristiwa dari memori jangka pendek ke jangka panjang.
Adapun contoh obat antianxiety benzodiazepin adalah seperti alprazolam, chlordiazepoxide, klonazepam, diazepam, flurazepam, lorazepam, midazolam, quazepam, temazepam, dan triazolam.
Baca juga: Obat dan Suplemen Sehari-hari yang Bisa Merusak Liver, Apa Saja?
3. Obat antidepresanAntidepresan golongan trisiklik merupakan salah satu obat yang bisa mengakibatkan seseorang kehilangan ingatan. Trisiklik ini adalah kelas obat tua.
Trisiklik diberikan untuk depresi, gangguan obsesif-kompulsif, dan nyeri yang berhubungan dengan saraf.
Adapun obat ini bekerja dengan memblokir aksi serotonin, norepinefrin, dan pembawa pesan kimiawi lainnya di otak yang dapat menyebabkan sejumlah efek samping.
Contoh obat golongan ini seperti amitriptilin, klomipramin, desipramin, doksepin, imipramin, nortripramin, protripramin, dan trimetripramin.
4. Obat antikejangBerbagai obat antikejang dapat mengakibatkan hilang ingatan pada seseorang. Selain kejang, obat ini juga dapat diresepkan untuk nyeri saraf, gangguan bipolar, gangguan suasana hati, dan mania.
Obat antikejang diyakini dapat membatasi kejang dengan meredam aliran sinyal di dalam sistem saraf pusat.
Sehingga pada dasarnya obat-obatan ini memperlambat kerja otak. Lalu sebagai konsekuensinya, daya ingat akan berkurang.
Contoh obat antikejang ini seperti karbamazepin, gabapentin, lamotrigin, levetiracetam, oxcarbazepine, pregabalin, rufinamide, topiramate, asam valproat, fenobarbital, primidone, zonisamide, dan fenitoin.
Baca juga: 12 Suplemen dan Obat yang Bisa Bahayakan Ginjal, Apa Saja?
5. Obat penghilang rasa sakit narkotikaObat yang dikenal juga sebagai analgesik opioid terkadang digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat akibat pembedahan atau cedera.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dari nyeri kronis.
Obat-obatan ini bekerja dengan membendung aliran sinyal rasa sakit di dalam sistem saraf pusat dan menumpulkan reaksi emosional seseorang terhadap rasa sakit.
Kedua tindakan ini dimediasi oleh pembawa pesan kimiawi yang juga terlibat dalam banyak aspek kognisi, sehingga penggunaan obat-obatan ini dapat mengganggu memori jangka panjang dan jangka pendek.
Hal itu terutama bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Para peneliti juga menemukan hubungan antara penggunaan opioid dan demensia pada orang dewasa yang lebih tua.
Contoh dari obat-obatan ini adalah fentanil, hidrokodon, hidromorphone, morfin, dan oksikodon.
6. Obat parkinsonSesuai namanya, obat berupa agonis dopamin digunakan untuk mengobati penyakit parkinson. Obat ini diketahui juga bisa menyebabkan seseorang kehilangan ingatan.
Dilansir dari BuzzRx, contoh obat parkinson ini termasuk pramipexole, ropinirole, dan apomorphine.
Dopamin adalah pembawa pesan kimiawi yang diperlukan untuk fungsi otak seperti belajar, memori, kesenangan, motivasi, dan kontrol motorik halus.
Efek samping obat parkinson dapat berupa kantuk, kebingungan, kehilangan ingatan, delusi, halusinasi, dan perilaku kompulsif seperti berjudi atau makan berlebihan.
Baca juga: Bolehkah Orang Dewasa Konsumsi Obat Puyer seperti Anak? Ini Penjelasan Ahli
7. Obat inkontinensia urineObat-obatan antikolinergik digunakan untuk mengobati kandung kemih yang terlalu aktif dan inkontinensia urine.
Obat ini dapat meringankan gejala inkontinensia urine dengan mencegah kontraksi atau kejang otot kandung kemih yang tidak disengaja.
Namun, obat ini juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat, khususnya pusat memori dan pembelajaran di otak.
Risiko kehilangan memori akibat obat antikolinergik lebih tinggi bila digunakan dalam jangka panjang atau dikonsumsi bersama obat antikolinergik lainnya.
Contoh obat inkontinensia termasuk oxybutynin, darifenacin, solifenacin, trospium, dan tolterodine.
8. Obat penurun kolesterolObat penurun kolesterol berjenis statin dapat menyebabkan seseorang kehilangan ingatannya.
Obat ini dapat mengganggu daya ingat dan proses kognitif lainnya. Sebab, obat ini menyebabkan penurunan kolesterol tidak hanya di dalam darah, tetapi juga di dalam otak.
Hal itu berdasarkan fakta bahwa otak manusia diketahui mengandung seperempat dari total kolesterol tubuh yang dibutuhkan untuk membentuk koneksi antara sel-sel saraf.
Contoh obat statin termasuk simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin, pravastatin, lovastatin, dan fluvastatin.
Baca juga: Obat Bipolar Disebut Bisa Menaikkan Berat Badan, Ini Kata Dokter dan Ahli Farmasi
9. Obat penurun tekanan darahObat penurun tekanan darah tinggi atau hipertensi dalam kelompok beta-blocker diketahui dapat menyebabkan ingatan pada seseorang menghilang sebagian.
Beta-blocker diketahui dapat menyebabkan masalah memori dengan menghalangi fungsi epinefrin dan norepinefrin. Keduanya merupakan pembawa pesan kimia dalam sistem saraf pusat.
Selain hipertensi, obat jenis ini juga digunakan untuk mengobati nyeri dada (angina), irama jantung abnormal, gagal jantung kongestif, migrain, dan tremor.
Adapun contoh obat beta-blocker seperti atenolol, metoprolol, propranolol, carvedilol, sotalol, dan timolol.
10. Obat antihistamin generasi pertamaAntihistamin adalah obat yang digunakan untuk meredakan atau mencegah gejala alergi, mabuk perjalanan, mual, muntah, dan pusing.
Contohnya antara lain diphenhydramine, chlorpheniramine, brompheniramine, clemastine, hidroksizin, dan karbinoxamine.
Obat antihistamin bekerja dengan memblokir aksi asetilkolin, pembawa pesan kimiawi yang terlibat dalam berbagai fungsi di dalam tubuh, seperti fungsi di pusat memori dan pembelajaran otak.
Baca juga: Gejala Awal dari Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jangka Panjang, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.