Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Lolos Lawan Indonesia, China Ajukan Jadi Tuan Rumah Putaran Keempat  

Baca di App
Lihat Foto
XinHua/Xie Sida
Para pemain Timnas China melakukan selebrasi pada laga antara China dan Australia di Kualifikasi Asia Piala Dunia 2026 di Adelaide, Australia, pada 10 Oktober 2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Peluang China untuk melaju ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 sebenarnya lebih kecil dibandingkan Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Bahkan, untuk lolos putaran keempat, China harus menyapu bersih laga tersisa, termasuk mengalahkan Bahrain.

Namun, mereka tetap menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri dengan mengajukan diri sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC.

Asosiasi Sepak Bola China (CFA) telah secara resmi mengajukan permohonan kepada AFC dan FIFA untuk menjadi penyelenggara putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, terlepas dari hasil yang diraih tim nasional mereka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CFA juga mengungkapkan rencananya untuk menggelar laga persahabatan dengan tiga negara pada awal September 2025, bertepatan dengan jeda internasional FIFA.

Pernyataan ini disampaikan tak lama setelah CFA menyatakan niatnya menjadi tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"CFA berencana untuk secara aktif mengajukan tawaran menjadi tuan rumah tahap turnamen ini. Tujuannya adalah memastikan bahwa tim nasional dapat terus mengejar impian lolos ke Piala Dunia 2026," demikian pernyataan CFA, dikutip dari Bola Sport, Kamis (15/5/2025).

Lantas, sejauh mana kepercayaan diri Timnas China melaju putaran keempat?

Baca juga: Media China Ungkap Skenario Kalahkan Timnas Indonesia dan Naik ke Posisi 3, Apa Bisa?

Jadi juru kunci di Grup C 

Langkah China untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah jelas tergolong berani, mengingat mereka belum memastikan tempat di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Saat ini, Timnas China menduduki posisi juru kunci di Grup C dengan raihan 6 poin.

Bahrain berada satu tingkat di atas mereka dengan poin yang sama, namun unggul selisih gol. Sementara itu, Indonesia mengoleksi 9 poin dan Arab Saudi 10 poin.

Australia masih nyaman di posisi kedua, yang merupakan zona lolos otomatis ke Piala Dunia 2026, dengan perolehan 13 poin.

Agar peluang lolos tetap terbuka, tim asuhan Branko Ivankovic itu harus meraih kemenangan dalam dua laga tersisa melawan Timnas Indonesia (5 Juni 2025) dan Bahrain (10 Juni 2025).

Meski peluangnya kecil, China masih bisa finis di urutan ketiga atau keempat, yang akan mengantarkan ke zona putaran keempat kualifikasi.

Zona tersebut saat ini masih dihuni Arab Saudi dan Indonesia yang juga berjuang untuk lolos ke fase berikutnya.

Baca juga: Korea Utara Memutus Rekor Unbeaten Timnas Indonesia di Piala Asia U-17

Kapan putaran keempat dimulai?

Menurut pemberitaan Super Ball, Kamis (15/5/2025), sesuai regulasi FIFA, babak keempat Kualifikasi Piala Dunia akan berlangsung pada 8–14 Oktober.

Setiap tim saling bertemu satu kali di grup yang berisi tiga tim, dan juaranya lolos ke Piala Dunia 2026.

Sejumlah pengamat menilai keputusan CFA untuk mengajukan diri sebagai penyelenggara berpotensi membuat mereka menghabiskan uang berlebihan untuk menanggung biaya besar demi menjamu tim-tim peserta lainnya.

Di samping itu, menjelang laga melawan Timnas Indonesia di Jakarta, para pendukung Timnas China dilanda rasa cemas yang mendalam.

Jika mereka gagal meraih kemenangan, maka impian China untuk kembali tampil di Piala Dunia sejak terakhir kali pada tahun 2002, akan sirna.

Baca juga: Gugur di Perempat Final Piala Asia, Apakah Timnas Indonesia Tetap Lolos Piala Dunia U-17?

Keuntungan China jika jadi tuan rumah

CFA tetap optimis bahwa dengan menjadi tuan rumah, Timnas China dapat memanfaatkan keuntungan kandang untuk meningkatkan semangat jika berhasil lolos, sekaligus menunjukkan kepercayaan terhadap tim.

Kelompok pendukung kebijakan ini menilai bahwa pengajuan sebagai tuan rumah memiliki dampak psikologis penting, karena menunjukkan keyakinan federasi terhadap kemampuan pemain dan pelatih.

Selain itu, jika China lolos dan menjadi tuan rumah babak keempat, mereka akan memperoleh keuntungan logistik besar karena tidak perlu melakukan perjalanan jauh yang melelahkan.

Namun, para kritikus menyarankan agar rencana menggelar laga persahabatan dibatalkan jika China gagal melaju ke putaran keempat.

Baca juga: Dibantai Korea Utara, Nova Arianto Ungkap Kelemahan Timnas U17 Indonesia

Tujuan China jadi tuan rumah

Namun, CFA menegaskan bahwa pengajuan tersebut memiliki dua tujuan utama.

Pertama, memberikan peluang bagi para pemain muda untuk mendapatkan pengalaman bertanding di ajang internasional yang penting, tanpa melihat hasil putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pemain muda seperti striker 18 tahun Wang Yudong, yang menonjol di Liga Super China sebagai pencetak gol terbanyak, akan mendapat manfaat besar dari menghadapi lawan-lawan internasional.

Kedua, laga persahabatan ini bertujuan memenuhi kebutuhan yang mendesak.

Dalam beberapa tahun terakhir, China jarang menjadi tuan rumah pertandingan bergengsi internasional, dan belum ada klub top maupun timnas besar yang berkunjung, meskipun minat penggemar pada tahun 2024 sangat tinggi.

Pertandingan persahabatan yang ada selama ini hanya melibatkan tim-tim Asia dengan peringkat lebih rendah, yang menghambat perkembangan pemain domestik.

Hal ini tercermin dari performa buruk Timnas China saat kalah telak 0-7 dari Jepang pada pembukaan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada September 2024.

Dengan mengundang lawan yang lebih kuat dalam laga persahabatan, China berupaya menciptakan atmosfer serupa dengan kekuatan kualifikasi Piala Dunia, sekaligus mengurangi kesenjangan antara level kompetisi domestik dan internasional.

Baca juga: Hasil Piala Asia U17: Dibantai Korea Utara 6-0, Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi