KOMPAS.com - Pesawat Boeing 727-200 dengan nomor registrasi N844AA bekas American Airlines dicuri pada 25 Mei 2003 dan masih menghilang hingga kini.
Pesawat dengan tiga mesin jet tersebut dicuri di Bandara Quatro de Fevereiro, Luanda, Angola pada sore hari.
Dikutip LadBible (30/3/2025), pesawat yang dimiliki perusahaan Aerospace Sales & Leasing itu diduga dicuri oleh dua pria.
Salah satunya adalah Ben C. Padilla, seorang insinyur penerbangan dan pilot Amerika Serikat (AS). Sedangkan seorang lainnya adalah John M. Mutantu, seorang mekanik asal Kongo.
Badan investigasi AS FBI dan badan intelijen CIA turun tangan untuk terlibat dalam proses penyelidikan hilangnya Boeing 727-200 itu.
Meski kedua badan itu sudah turun tangan, namun pesawat N844AA bekas American Airlines tersebut belum berhasil ditemukan hingga kini.
Hasil penyelidikan tidak menemukan bukti konklusif yang menunjukkan apa yang terjadi pada pesawat tersebut.
Diproduksi pada 1975, Boeing 727-200 N844AA diterbangkan untuk American Airlines hingga sekitar tahun 2002.
Lantas, bagaimana kronologi Boeing 727-200 N844AA menghilang?
Baca juga: Tragedi Metrojet 9268 Tahun 2015, Pesawat Meledak di Angkasa akibat Bom di Kaleng Soda
Awalnya bakal dijual kembali
Pada tahun 2003, pesawat ini di-grounded di Angola dan sedang dalam proses konversi untuk dijual kembali di Johannesburg.
Itulah yang jadi alasan mengapa Padilla dan Mutantu diberi wewenang untuk menaiki pesawat tersebut untuk perbaikan.
Dilansir dari SimpleFlying (25/5/2023), ada ketidakkonsistenan dalam penjualan atau proses pindah tangan pesawat ini.
Saat pesawat itu hilang, Aerospace Sales & Leasing dilaporkan sedang dalam proses mentransfernya ke IRS Airlines, sebuah maskapai penerbangan Nigeria.
Ketika itu, Boeing tersebut bercat perak dengan garis tiga warna merah, putih, dan biru khas American Airlines.
Maskapai lain yang namanya dikaitkan dengan pesawat Boeing tersebut adalah operator kargo Angola, yakni Irwin Air.
N844AA tersebut dicantumkan sebagai satu-satunya pesawat yang pernah didaftarkan ke maskapai ini, dari Februari 2002 hingga menghilang.
Pesawat dicuri dan menghilang
Pada 25 Mei 2003 sore hari, Padilla dan Mutantu naik ke kabin pesawat Boeing 727-200 N844AA di Bandara Quatro de Fevereiro.
Kedua orang tersebut lantas menyalakan pesawat dan membawanya ke landasan pacu tanpa izin dari kontrol lalu lintas udara.
Pesawat tiba-tiba meluncur di landasan pacu dan lepas landas tanpa izin serta tidak merespons upaya kontrol lalu lintas udara untuk menghubungi mereka.
Lampu dan transponder dari pesawat itu juga dimatikan ketika lepas landas dari bandara.
Pesawat itu terakhir tercatat dibawa menuju Samudra Atlantik. Setelah itu, Boeing tersebut menghilang ke dalam Matahari terbenam dan tidak pernah terlihat lagi.
Baca juga: Kisah Pesawat Iran Air 655, Ditembak Rudal AS dan Hancur di Angkasa, 290 Orang Tewas
Boeing tersebut diyakini memiliki 53.000 liter bahan bakar pada saat lepas landas yang berarti memiliki jarak tempuh 2.400 kilometer.
Meski tak bisa dilacak, penyelidik tidak serta merta menganggap pesawat itu terjatuh. Terlebih, ada banyak landasan pacu panjang tak beraspal di Afrika Sub-Sahara yang bisa menampung Boeing 727.
Namun, akan sulit bagi pesawat sebesar itu untuk menghilang dalam jangka panjang. Pesawat tidak banyak berguna kecuali ada seseorang dapat menerbangkannya.
Sementara Ben Padilla sendiri merupakan pilot yang tidak disertifikasi untuk menerbangkan Boeing 727-200. Sedangkan John Mutantu adalah asistennya.
Baca juga: Kisah China Airlines 611, Pesawat Pecah di Angkasa, Seluruh Penumpang dan Awak Jatuh di Perairan
Setelah tidak digunakan American Airlines, pesawat tersebut terhitung sudah tua namun masih terpelihara dengan baik.
Boeing 727-200 N844AA telah mengumpulkan total 68.488 jam penerbangan di 43.390 siklus selama 26,5 tahun di American Airlines.
Ada tiga teori terbesar yang menjadi penyebab pesawat tersebut menghilang tanpa jejak hingga kini.
Ketiganya yakni dicuri karena penipuan, dicuri oleh pihak ketiga, atau alasan terorisme. Namun tidak ada bukti yang ditemukan untuk mendukung salah satu teori.
Tanpa jejak yang pernah ditemukan, nasib sebenarnya dari pesawat itu masih tetap menjadi misteri.
Baca juga: Kisah Penerbangan Aloha Airlines 243, Atap Pesawat Robek di Udara, 1 Pramugari Terlempar ke Angkasa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.