Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei Sudah Awal Kemarau, Kenapa Malam Hari Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Kireyonok_Yuliya
Ilustrasi hujan. Mei masuk kemarau, kenapa hujan masih terjadi pada malam hari?
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan berbagai cuitan soal hujan masih terjadi di malam hari padahal sebagian wilayah Indonesia sudah masuk awal musim kemarau pada Mei 2025.

Menurut akun X @ria***, Jumat (16/5/2025), hujan yang turun pada malam dapat berlanjut hingga dini hari.

Akun @ali*****, Jumat (16/5/2025), juga membagikan pengalaman saat terjebak di tengah perjalanan ketika menaiki ojek online karena hujan deras tiba-tiba mengguyur Bandung, Jawa Barat pukul 00.00 WIB.

“Ujan dari jam 7 malem sampe sekarang gimna gue kerja,” cuit akun @ak*****, Jumat (16/5/2025).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“semarang tuh kalo siang panas banget, malem tiba tiba ujan tidak merata,” twit akun lainnya, Jumat (16/5/2025).

Lalu, apa kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) soal fenomena tersebut?

Baca juga: Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Penyebab hujan masih terjadi di malam hari saat kemarau

Merujuk pemberitaan Kompas.com, Jumat (14/3/2025), beberapa wilayah Indonesia sudah memasuki awal musim kemarau pada April.

Wilayah tersebut meliputi Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa bagian barat, pesisir Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan, wilayah yang mengalami awal musim kemarau mulai Mei 2025 mencakup sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Jawa Tengah hingga Jawa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Bali, dan Papua bagian selatan.

Baca juga: Kemarau Bikin Cuaca Panas-Minim Angin seperti Dipanggang, Ini Penjelasan BMKG

Terkait hujan yang masih terjadi di malam hari saat awal kemarau, Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, masyarakat merasakan cuaca panas terik pada siang hari, namun hujan ketika sore atau malam dalam beberapa pekan terakhir.

Ia menjelaskan, fenomena tersebut merupakan ciri khas masa peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Kondisi atmosfer yang labil ketika masa transisi berpotensi memicu terbentuknya awan konvektif seperti cumulonimbus (CB).

Awan tersebut dapat menyebabkan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, petir, angin kencang, bahkan hujan es.

Andri menambahkan, keadaan dinamika atmosfer fluktuatif dan dapat berubah secara tiba-tiba selama masa transisi dari musim hujan ke kemarau.

Baca juga: Ramai soal Pulau Jawa Terasa Panas dan Pengap Tanpa Awan, Berikut Penjelasan BMKG

Karena alasan itulah, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Sebabnya, hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih mungkin terjadi.

“Dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas sangat lebat tercatat di beberapa wilayah,” ujar Andri kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2025).

“Seperti pada 9 Mei 2025 di Kab Jembrana, Bali (121,4 mm/hari), 10 Mei di Kota Tangerang Selatan, Banten (103,0 mm/hari), 11 Mei di Ka. Sleman, DIY (115,3 mm/hari), 12 Mei di Kab Merauke, Papua Selatan (118,0 mm/hari), dan 14 Mei di Kab Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (105,7 mm/hari),” jelasnya.

Baca juga: 21 Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Tinggi-Sangat Tinggi Mei-Juni 2025, Mana Saja?

Wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem pada 16-22 Mei 2025

Andri menyampaikan, cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan pada Jumat (16/5/2025) hingga Minggu (18/5/2025).

Namun, perlu diwaspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Selain itu, cuaca di wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan pada Senin (19/5/2025) hingga Kamis (22/5/2025).

Kondisi tersebut perlu diwaspadai karena sejumlah wilayah berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang:

Berikut wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Jumat (16/5/2025) hingga Kamis (22/5/2025):

Periode Jumat (16/5/2025) hingga Minggu (18/5/2025):
  • Hujan lebat:
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Bali
    • Nusa Tenggara Barat
    • Kalimantan Timur
    • Sulawesi Tengah
    • Papua Tengah
    • Papua Pegunungan
    • Papua Selatan.
  • Angin kencang:
    • Bali
    • Nusa Tenggara Barat
    • Nusa Tenggara Timur
    • Maluku.

Baca juga: Warganet Mengeluh Cuaca Saat Pagi-Siang Panas tapi Malam Hujan, Ini Kata BMKG

Periode Senin (19/5/2025) hingga Kamis (22/5/2025):
  • Hujan lebat:
    • Kalimantan Timur
    • Papua Tengah
    • Papua Selatan
  • Angin kencang:
    • Jawa Timur
    • Bali
    • Nusa Tenggara Barat
    • Nusa Tenggara Timur
    • Maluku.

Baca juga: 14 Wilayah Jawa Tengah yang Masuk Musim Kemarau Pertengahan Mei 2025, Mana Saja?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi