Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Pemilihan Livery Putih Pesawat RI 1 Bisa Bantu Hemat Bahan Bakar, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional Brunei, Bandar Seri Begawan, pada Rabu (14/5/2025) menggunakan pesawat kepresidenan dengan livery putih.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Warganet di X (sebelumnya Twitter) menyebut pemilihan livery putih pesawat RI 1 yang dinaiki oleh Presiden Prabowo Subianto bisa bantu efisiensi bahan bakar.

Sebagai informasi, Prabowo Subianto menggunakan pesawat kepresidenan dengan livery putih dan hanya ada garis merah memanjang dari depan hingga belakang.

Sementara pada masa Joko Widodo, pesawat RI 1 menggunakan livery berbeda, yakni warna merah yang digunakan memenuhi setengah badan bagian atas pesawat.

Sebelum itu, livery pesawat dinas presiden Indonesia sama dengan seperti yang digunakan pada masa Prabowo saat ini.

Diketahui, livery pesawat adalah desain atau corak khusus yang digunakan pada badan pesawat (fuselage), ekor, dan kadang sayap untuk menunjukkan identitas maskapai penerbangan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Menurut saya sih livery BBJ2 ini lebih bagus dari yg sebelum²nya, dan lebih Indonesia dibanding sama livery BBJ1 PK-GRD,” tulis seorang warganet, @Gerr** pada Kamis (15/5/2025).

Baca juga: Tragedi Metrojet 9268 Tahun 2015, Pesawat Meledak di Angkasa akibat Bom di Kaleng Soda

Cuitan itu pun mendapatkan berbagai respons dan diskusi warganet lainnya di dalam kolom komentar.

Salah satu warganet menyebut bahwa livery dengan mayoritas badan pesawat bercat putih itu lebih efisiensi bahan bakar.

“Selain itu warnanya yang putih juga bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar dan memudahkan perawatan,” tulis @DomiLapi_****, Kamis (15/5/2025).

Lantas, benarkah livery putih bisa membuat pesawat lebih hemat bahan bakar?

Baca juga: Sederet Insiden Pesawat Garuda Indonesia Selama Musim Haji 2024

Penjelasan pakar soal keuntungan livery putih pesawat

Dosen teknik mesin Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady mengonfirmasi bahwa livery putih pesawat lebih efisien bahan bakar.

Selain bahan bakar, cat putih juga cenderung lebih tahan terhadap pemudaran warna akibat paparan sinar ultraviolet (UV) dari Matahari.

“Yang tahan UV memang putih, kalau warna gelap lain biasanya cenderung tidak tahan UV lama-lama,” tutur dia kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2025).

Dengan begitu, cat putih yang digunakan pada livery pesawat tidak akan mudah rusak atau kasar hingga mengganggu aerodinamis.

Apabila aerodinamis terganggu, maka pesawat terbang membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak.

Baca juga: Kisah Pesawat Iran Air 655, Ditembak Rudal AS dan Hancur di Angkasa, 290 Orang Tewas

Karena lebih tahan lama, cat pesawat juga tidak perlu sering diperbarui dan lebih menghemat pengeluaran untuk perawatan.

Jayan mengungkapkan, cat warna putih juga memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan cat berpigmen gelap.

“Perbedaan berat warna terang dan gelap itu bisa 200-600 kilogram, tergantung ukuran pesawat,” ujar Jayan.

Dengan begitu, semakin ringan pesawat yang diterbangkan, maka semakin sedikit bahan bakar yang digunakan.

Baca juga: Kisah China Airlines 611, Pesawat Pecah di Angkasa, Seluruh Penumpang dan Awak Jatuh di Perairan

Kemudian, cat putih juga lebih meringankan beban sistem pendinginan tata udara pesawat. Sebab, cat putih akan memantulkan gelombang cahaya Matahari.

Namun, efek tersebut lebih signifikan berdampak ketika pesawat sedang berjalan di taxiway dan bersiap lepas landas di runway bandara.

“Sehingga juga akan menghemat bahan bakar,” ucap Jayan.

Sedangkan apabila pesawat telah terbang dan mencapai di ketinggian tertentu, udara sekelilingnya sudah jauh lebih dingin.

Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163 Tahun 1980: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi