Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Disambut Tarian Kibas Rambut Al-Ayyala di Uni Emirat Arab, Apa Maknanya?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/SAUL LOEB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara kepada media di pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan dari West Palm Beach, Florida, ke Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland pada 4 Mei 2025.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disambut dengan tarian Al-Ayyala ketika melakukan kunjungan di istana kepresidenan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (15/5/2025).

Penampilan tradisional negara itu melibatkan puluhan remaja perempuan yang mengibaskan rambutnya dari satu sisi ke sisi lainnya terus-menerus.

Para perempuan yang menunjukkan penampilan Al-Ayyala itu terlihat bergaun putih panjang dengan rambutnya yang terurai.

Dikutip dari NY Post, Kamis (15/5/2025), para penampil Al-Ayyala itu terlihat berada di pinggir jalan dengan Donald Trump berjalan di tengahnya didampingi petinggi Uni Emirat Arab.

Para perempuan mengibaskan rambut mereka secara serempak saat sejumlah pria memukul drum dan meneriakkan yel-yel di belakang mereka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa pria juga terlihat mengayunkan benda seperti pedang selama penampilan Al-Ayyal berlangsung.

“Sungguh kota yang indah! Saya menyukainya!” kata Trump.

Baca juga: Gencatan Senjata India dan Pakistan, Ada Campur Tangan Presiden AS Donald Trump?

Makna tarian Al Ayyala

Presenter senior dan manajer protokol di Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU), Ahmed Bel Jafflah mengungkapkan arti penting tarian Al-Ayyala.

“Pertunjukan tradisional UEA, seperti tarian Ayyala dan tarian rambut lokal yang dilakukan oleh para gadis yang disebut sebagai Naa'shaat, merupakan ekspresi kuat dari identitas dan nilai-nilai budaya negara ini,” kata dia dilansir dari Gulf News, Jumat (16/5/2025).

Jafflah mengungkapkan, para pria dalam dua barisan di belakang penari perempuan itu mempunyai simbol tersendiri, yakni persatuan, kebanggan, dan warisa..

Tarian tersebut juga telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.

“Ini lebih dari sekadar pertunjukan, ini terjalin ke dalam tatanan sosial kehidupan Emirat,” ucap Jafflah.

Baca juga: Israel Dilanda Kebakaran Hutan Terparah, Nyatakan Darurat Nasional-Minta Bantuan Negara Lain

Dia menambahkan, Al-Ayyala secara tradisional ditampilkan di pesta-pesta pernikahan masyarakat Uni Emirat Arab.

Hal tersebut seringkali berlanjut selama beberapa hari untuk mengekspresikan kegembiraan dan kebersamaan.

Selain itu, tarian ini juga digunakan untuk menyambut pengunjung, selama perayaan Idul Fitri, Hari Nasional, dan acara-acara resmi kenegaraan.

“Momen-momen ini mencerminkan semangat keramahan, kebahagiaan, dan inklusi Emirat,” ujar Jafflah.

Dia melanjutkan, remaja perempuan yang menampilkan rambut tergerai saat Al-Ayyala, juga memiliki makna budaya tersendiri.

Gerakan rambut mereka mencerminkan kesopanan, keanggunan, dan bentuk ekspresi unik yang menghormati peran mereka dalam menyambut dan merayakan para tamu.

Baca juga: Usai Kebakaran Besar, Israel Juga Diterjang Badai Pasir

Juga dilakukan di Oman

Al-Ayyala yang merupakan tarian kibas rambut ini juga dilakukkan di Oman bagian barat laut.

Biasanya pertunjukan ini menampilkan dua barisan yang terdiri dari sekitar dua puluh pria yang saling berhadapan, membawa tongkat bambu tipis yang melambangkan tombak atau pedang.

Para musisi tampil di antara barisan tersebut, memainkan drum besar dan kecil, rebana, serta simbal kuningan.

Para pria menggerakkan kepala dan tongkat mereka selaras dengan irama sambil melantunkan syair-syair puitis.

Para pemain tambahan dapat bergerak di antara barisan sambil memegang pedang atau senapan, yang terkadang dilemparkan ke udara dan ditangkap sebagai bagian dari pertunjukan.

Di UEA, para gadis yang mengenakan pakaian tradisional berdiri di bagian depan, mengibaskan rambut panjang mereka secara berirama dari satu sisi ke sisi lainnya.

“Bersama-sama, tradisi-tradisi ini menunjukkan bagaimana UEA terus merayakan warisannya dengan bangga, membaginya dengan dunia dengan cara yang inklusif, penuh suka cita, dan sangat menghormati,” pungkas Jafflah.

Baca juga: Skandal Qatargate, Dugaan Aliran Dana Qatar ke Pejabat di Lingkaran PM Israel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi