Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan dalam Minuman Berenergi Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Darah, Ini Kata Penelitian

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Krasovski Dmitri
Ilustrasi minuman berenergi. Peneliti temukan bahwa taurin dalam minuman berenergi bisa meningkatkan risiko kanker darah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penelitian terbaru menemukan bahwa taurin, asam amino yang banyak digunakan dalam minuman berenergi, dapat meningkatkan risiko kanker darah.

Temuan tersebut telah dipublikasikan dalam Jurnal Nature pada Rabu (14/5/2025).

Para peneliti di Wilmot Cancer Institute, University of Rochester, AS menemukan, taurin dapat bertindak sebagai sumber bahan bakar bagi sel kanker leukemia yang berkembang di sumsum tulang.

Dilaporkan dari The Independent, Jumat (16/5/2025), taurin bisa diproduksi secara alami oleh tubuh di organ hati. Taurin biasanya juga ditemukan dalam makanan seperti daging, ikan, dan produk susu.

Dalam minuman berenergi, taurin ditambahkan untuk meningkatkan kinerja mental dan mengurangi peradangan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, taurin juga telah digunakan untuk meringankan efek samping kemoterapi pada pasien leukemia.

Namun, penelitian tersebut menunjukkan bahwa asupan taurin yang berlebihan, terutama melalui suplemen dan minuman berenergi, dapat mempercepat leukemia dengan menyediakan bahan bakar tambahan untuk sel kanker.

Baca juga: 6 Gejala Kanker Prostat yang Bisa Dilihat Saat Aktivitas di Kamar Tidur hingga Kamar Mandi


Bagaimana penelitian dilakukan?

Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati tikus dengan gen khusus yang disebut SLC6A6, yang berperan penting dalam mengangkut taurin ke seluruh tubuh.

Para ilmuwan juga memasukkan sel leukemia manusia ke tikus-tikus tersebut untuk melihat bagaimana reaksinya.

Mereka menemukan, sel-sel sumsum tulang yang sehat secara alami memproduksi taurin.

Kemudian taurin diangkut oleh gen SLC6A6 ke sel-sel leukemia, yang berpotensi membantu sel-sel tersebut tumbuh.

Saat sel kanker memakan taurin, sel tersebut mengalami proses yang disebut glikolisis, yaitu saat sel memecah glukosa untuk menghasilkan energi.

Proses ini memberi sel kanker energi untuk membelah dan berkembang biak. Itulah sebabnya mengapa hal ini dapat membuat leukemia menjadi lebih agresif, karena membuat lebih banyak sel kanker terbentuk.

Para peneliti menekankan perlunya mempertimbangkan risiko dan manfaat taurin tambahan bagi pasien leukemia dan konsumen minuman berenergi, mengingat ketersediaannya yang luas.

Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, para peneliti berharap bahwa pemblokiran taurin dalam sel-sel leukemia dapat menghasilkan pilihan pengobatan baru.

Penelitian ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk menemukan apakah taurin juga dapat berkontribusi terhadap pembukaan kanker lainnya, seperti kanker kolorektal.

American Cancer Society memproyeksikan lebih dari 192.000 orang AS akan menerima diagnosis kanker darah pada tahun 2025.

Jumlah tersebut termasuk sekitar 66.890 kasus leukemia baru, 89.070 kasus limfoma baru, dan 36.110 kasus mieloma baru.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Paru-paru di Kulit yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi