Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Kali Pertama Rilis Gambar Aurora di Mars, Samakah dengan di Bumi?

Baca di App
Lihat Foto
tangkapan layar (NASA)
Citra cahaya tampak pertama dari aurora hijau di Mars (kiri), diambil oleh instrumen Mastcam-Z pada wahana penjelajah Perseverance Mars milik NASA. Di sebelah kanan adalah citra perbandingan langit malam Mars tanpa aurora tetapi menampilkan bulan Mars, Deimos.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Dari seluruh planet di tata surya, Mars menjadi obyek yang paling intensif dipelajari oleh para ilmuwan dari Bumi.

Jaraknya yang "hanya" sekitar 33,9 juta mil dari Bumi dan sudah ada sejumlah temuan penting sebelumnya, menjadikan planet merah ini sebagai kandidat utama pencarian kehidupan di luar Bumi.

Selama bertahun-tahun, Mars menunjukkan sejumlah indikasi menarik, mulai dari jejak kehidupan purba, bukti adanya aktivitas atmosfer di masa lalu, hingga penemuan geologis seperti unsur sulfur, mineral karbonat, dan pengendapan unik di permukaannya.

Kini, satu lagi pencapaian luar biasa tercatat dalam eksplorasi Mars.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat penyelarasan cuaca luar angkasa yang langka, perseverance rover atau robot penjelajah NASA berhasil mengabadikan cahaya hijau (aurora) yang memukau di atas kawah Jezero di Mars. 

Fenomena ini terjadi pada 22 Maret 2024, hanya beberapa hari setelah Mars dihantam badai matahari.

Lantas, seperti apa sebenarnya bentuk aurora di Mars?

Baca juga: Teleskop NASA Menangkap Gambar Aurora di Planet Jupiter, Seperti Apa Penampakannya?

Bagaimana aurora di Mars terbentuk?

Lihat Foto
wikimedia.org/Senior Airman Joshua Strang
Ilustrasi Aurora borealis di Bumi.

Menurut laporan NASA pada Rabu (14/5/2025), aurora di Mars dipicu oleh badai matahari besar yang terjadi pada 15 Maret 2024, menjelang puncak siklus aktivitas matahari.

Saat itu, Matahari memancarkan semburan besar dan lontaran massa koronal (CME), yakni ledakan gas dan energi magnetik magnetik yang membawa banyak partikel bermuatan tinggi.

Ledakan ini menyebar ke seluruh tata surya dan menimbulkan aurora di berbagai planet, termasuk Mars.

Perseverance yang tengah berada di Kawah Jezero, berhasil menangkap cahaya aurora tersebut langsung dari permukaan Mars untuk pertama kalinya dalam sejarah.

"Penemuan menarik ini membuka kemungkinan baru untuk penelitian aurora dan mengonfirmasi bahwa aurora dapat terlihat oleh astronot masa depan di permukaan Mars," ujar Elise Knutsen, peneliti dari Universitas Oslo di Norwegia dan penulis utama studi di Science Advances.

Baca juga: Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi? NASA Ungkap Asal-usulnya

Aurora Mars berbeda dengan Bumi

Di Bumi, aurora terbentuk ketika partikel Matahari berinteraksi dengan medan magnet planet, yang mengarahkannya ke kutub dan membuatnya dipicu dengan gas-gas di atmosfer sehingga menghasilkan pancaran cahaya. 

Warna hijau yang sering terlihat disebabkan oleh atom oksigen yang tereksitasi dan memancarkan cahaya pada panjang gelombang 557,7 nanometer. 

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah menduga bahwa aurora serupa juga dapat terjadi di Mars, meskipun diperkirakan akan jauh lebih redup dan sulit diamati dibandingkan dengan aurora di Bumi.

Karena Mars tidak memiliki medan magnet global, aurora di sana terbentuk dengan cara yang berbeda. 

Salah satu jenis yang telah ditemukan adalah aurora partikel energi surya (SEP), yang pertama kali diidentifikasi oleh misi (Mars Atmosphere and Volatile EvolutioN) MAVEN NASA pada tahun 2014. 

Baca juga: NASA Ungkap Peluang Asteroid 2024 YR4 Tabrak Bulan pada 2032 Meningkat

Aurora ini muncul saat partikel berdetak tinggi dari Matahari menabrak atmosfer Mars dan memicu pancaran cahaya di langit malam.

Meskipun misi MAVEN milik NASA telah berhasil mendeteksi aurora SEP (Solar Energetic Particles) dalam cahaya ultraviolet dari orbit Mars, fenomena ini belum pernah diamati secara langsung dalam cahaya tampak dari permukaan planet tersebut.

Karena aurora SEP umumnya terjadi selama badai matahari, yang lebih sering muncul menjelang puncak siklus aktivitas matahari.

Knutsen dan tim pun berusaha menangkap citra serta spektrum visual aurora ini langsung dari daratan Mars, memanfaatkan momen peningkatan aktivitas matahari saat ini.

Baca juga: NASA Teliti 4 Eksoplanet Terbentuk Serupa Jupiter dan Saturnus

Aurora Mars tampak redup

ilansir dari Live Science, Kamis (15/5/2025), banyak pihak selama ini menganggap aurora mustahil muncul di Mars karena atmosfernya yang sangat tipis dan tersebar, serta ketiadaan medan magnet global yang kuat. 

Tanpa perlindungan medan magnet, angin dan badai matahari di masa lalu telah mengikis sebagian besar atmosfer Mars. 

Namun, gambar terbaru menunjukkan bahwa masih ada cukup gas di atmosfer Mars untuk menghasilkan cahaya aurora yang berwarna-warni.

Dari hasil analisis, diketahui bahwa cahaya hijau aurora berasal dari molekul oksigen yang tereksitasi. Molekul oksigen tersebut hanya terdiri sekitar 0,13 persen dari atmosfer Mars yang tipis. 

Rendahnya kandungan oksigen tersebut, ditambah dengan banyaknya debu di udara, membuat aurora terlihat sangat redup dan nyaris tak tampak dalam foto.

Cahaya aurora begitu redup sehingga baru terlihat jelas setelah cahaya terang dari Phobos, bulan terbesar Mars, disingkirkan dari gambar.

Itulah mengapa foto aurora yang berhasil ditangkap tampak terbagi menjadi dua bagian.

Aurora yang sangat redup seperti ini tidak mungkin terlihat langsung oleh mata manusia. 

Namun, para peneliti meyakini bahwa jika paparan partikel matahari meningkat dan debu atmosfer Mars berkurang, fenomena tersebut suatu hari nanti bisa terlihat tanpa bantuan alat.

Baca juga: Pulang ke Bumi Usai Terjebak 9 Bulan di ISS, Ini Risiko Perubahan Fisik yang Intai 2 Astronot NASA

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi