Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Raden Saleh Muncul di MV Jin BTS, Apa yang Perlu Diketahui tentang Karya Ini?

Baca di App
Lihat Foto
Dokumen HYBE Label
Cuplikan adegan Jin BTS di video klip Don't Say You Love Me
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Anggota BTS, Jin telah merilis video musik (MV) "Don't Say You Love Me" pada Jumat (16/5/2025) yang dengan cepat menarik perhatian. 

MV tersebut menampilkan sosok bernama asli Kim Seok Jin itu bersama aktris Shin Se Kyung berwisata masa lalu dengan latar belakang Singapura.

Sejumlah adegan menampilkan interaksi Jin dan Shin Se Kyung di National Gallery Singapore, termasuk saat mereka berdiri di depan lukisan karya Raden Saleh. 

Kemunculan lukisan Boschbrand (Forest Fire) atau Kebakaran Hutan di menit 2:01 dalam video tersebut mencuri perhatian banyak orang. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terutama sejak akun base di media sosial X, @IndoPopBase, mengunggah tangkapan layar dari MV dan menyandingkannya dengan gambar lukisan yang lebih jelas.

Baca juga: Gadis Brasil Selamat dari Perampokan Berkat Jin BTS, Bagaimana Ceritanya?

Unggahan akun base yang berfokus pada media pop Indonesia itu pun memantik diskusi warganet di X. 

Komentar yang muncul pun beragam, termasuk tentang kerja sama pemerintah Indonesia untuk mempromosikan pariwisata dengan menggaet bintang internasional. 

"Syutingnya di Singapore, tapi ada Indonesianya juga. Merdeka!" balas akun @cali****wcat. 

"Tau ga kalau MV dia ini kerjasama sama pemerintah Singapura? Jadi yah selain musiknya bagus, penyanyi yang punya nama, Singapura dapat eksposure lebih buat tampilin keunggulannya, jadi yang naik apa? Pariwisatanya. Andai pemerintah kita berani buat kerjasama dengan musisi luar," sahut akun @Pano****noir.

Selain itu, ada pula yang baru menyadari bahwa lukisan itu merupakan buatan seniman Indonesia.  

"Lahh baru tau ini karya orang Indo?? Dulu suka liatin lukisan ini lama banget. mana lukisan paling gede di museum," ujar akun @ecla****shu. 

Untuk diketahui, lukisan Raden Saleh yang terpampang dalam MV Jin BTS itu kini merupakan milik National Gallery Singapore. 

Lantas, apa saja yang perlu diketahui tentang lukisan tersebut? Simak artikel lengkapnya berikut ini. 

Lukisan Boschbrand bercerita tentang apa?

Berdasarkan laman resmi National Gallery Singapore, lukisan Raden Saleh itu dibuat pada tahun 1849. 

Lukisan cat air tersebut berukuran 300 x 396 cm. Saat dipajang, lukisan itu termasuk paling besar dibanding lukisan-lukisan lain di galeri. 

Dalam lukisan tersebut, tampak hewan-hewan melarikan diri dari kebakaran hutan menuju ke tepi jurang.

Raden Saleh menggambarkan penderitaan sata ketika selama berusaha lari dari musibah tersebut.

Namun di antara satwa-satwa lainnya, sosok harimau dalam lukisan itu menjadi titik fokus utama. 

Harimau yang tengah mengaum itu mengarahkan tatapannya pada audiens, sementara ia akan terjun dari tepi jurang. 

Raden Saleh mengambil bentang alam Pulau Jawa dalam lukisan tersebut. 

Baca juga: Anak 5 Tahun di Belanda Rusak Lukisan Legendaris Seharga Rp 936 Miliar

Bagaimana lukisannya bisa jatuh ke Singapura?

Pada 1850, Raden Saleh memberikan lukisan tersebut sebagai hadiah kepada Raja Belanda, Willem III. Berkat hadiah itu, ia mendapatkan gelar sebagai "Pelukis Raja". 

Dilansir dari Antara, lukisan Boschbrand dijual Kerajaan Belanda kepada National Gallery Singapore pada 2014. Pihak museum memilih untuk tidak mengungkapkan nilai transaksi mereka kala itu. 

Sebelum dijual, konon lukisan itu ditemukan dalam kondisi "menyedihkan" di sebuah depot di Rijkswijk, Belanda. 

Merupakan koleksi pribadi Ratu Juliana, lukisan itu dikelola oleh Instituut Collectie Nederland badan yang bertanggung jawab terhadap benda seni milik Kerajaan Belanda. 

Selain Boschbrand, pihak National Gallery Singapore juga memiliki empat lukisan karya Raden Saleh. 

Lukisan-lukisan tersebut antara lain Wounded Lion atau Singa Terluka (1838), Shipwreck in Storm atau Kapal Dilanda Badai (1839), dan Ship in Distress atau Kapal Karam (1842). 

Baca juga: Pembatalan Pameran Lukisan Yos Suprapto: Kejujuran Itu Menakutkan

Siapa Raden Saleh?

Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Raden Saleh adalah seorang bangsawan berdarah Jawa dan Arab yang eksis pada abad ke-19. 

Ia anak dari Bupati Terbaya Sayid Husein bin Alwi bin Awal dengan Mas Ajeng Zarip Husen. 

Lahir dengan nama Raden Saleh Syarif Bustaman di Terbaya, Semarang, tidak bisa dipastikan kapan tahun lahirnya.

Sejumlah sumber menyebutkan, seniman itu lahir pada tahun 1807, 1811, dan 1814. 

Sejak muda, Raden Saleh mengasah bakatnya melukis dengan Antonie A.J Paijen dan J. Th. Bik. Pada 1829, ia pun berangkat ke Belanda untuk mengikuti perjalanan dinas pejabat keuangan Hindia Belanda.

Selama di Negeri Kincir Angin, ia belajar di bawah bimbingan Corenlis Kruseman untuk lukisan potret dan Andreas Schelfout dalam hal melukis panorama. Petualangan Raden Saleh di Eropa berakhir karena ia kembali ke Batavia pada tahun 1851. 

Baca juga: Anak 5 Tahun di Belanda Rusak Lukisan Legendaris Seharga Rp 936 Miliar

Beberapa tahun setelah kepulangannya, Raden Saleh menikah dengan perempuan ningrat keturunan Kraton Yogyakarta, Raden Ayu Danudiredjo. Sebelumnya ia menikah dengan perempuan Belanda hingga akhirnya bercerai.

Ia juga pernah melakukan perjalanan menjelajah Pulau Jawa sejak 1865. Dari penjelajahannya, ia menemukan fosil dan ratusan benda purbakala. 

Raden Saleh meninggal dunia pada Minggu, 25 April 1880. Jasadnya dimakamkan di Kota Bogor dan masih banyak dikunjungi oleh peziarah hingga sekarang. 

Semasa hidupnya, Raden Saleh dikagumi oleh banyak bangsawan dan pejabat Eropa karena kepiawaiannya melukis. 

Salah satu lukisannya yang paling terkenal adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro (dilukis tahun 1830). Lukisan bernilai historis itu kembali ke Indonesia pada 1978 setelah sebelumnya dimiliki oleh Kerajaan Belanda.

Kini, Penangkapan Pangeran Diponegoro terpajang di Istana Negara, Jakarta. Lukisan ini bahkan pernah menjadi fokus film "Mencuri Raden Saleh" (2023) karya Angga Dwimas Sasongko. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi