Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Indonesia Jadi "Kelinci Percobaan" Vaksin TBC Bill Gates, Ini Kata Pakar UGM

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi vaksin. Vaksin M72 hadir sebagai harapan baru untuk menekan angka kematian akibat tuberkulosis yang masih tinggi di Indonesia.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Belakangan ini, rencana pemerintah bekerja sama dengan Bill Gates untuk mengembangkan vaksin Tuberclurosis (TBC) menjadi perhatian masyarakat. 

Rencana program uji klinis vaksin TBC ini mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan pendiri Microsoft Bill Gates, Rabu (7/5/2025). 

Gagasan kerja sama untuk melakukan uji klinis vaksin TBC di Indonesia menuai berbagai respons dari masyarakat di media sosial. 

"Dari macan Asia jadi kelinci percobaan," komentar akun @Sch****ems, menanggapi unggahan tentang vaksin Bill Gates dari akun @ARSIPAJA di media sosial X.  

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan hanya komentar bernada kontra, tanggapan berupa dukungan terhadpa program ini juga bermunculan. 

Beberapa netizen X menjelaskan tentang kasus TBC di Indonesia yang sangat besar. 

"Terlepas dari komentar orang-orang bahwa Indo mau aja jadi kelinci percobaan. Coba dipikir deh TBC ini beneran jadi beban negara. Paspor kita lemah dan butuh visa ke mana-mana ya ada hubungannya dengan kasus TBC yang sangat tinggi di Indo," kata pemilik akun @azh****rou.

Baca juga: Rencana Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Sementara masyarakat masih banyak membicarakan tentang keuntungan dan kerugian menjadi target uji klinis vaksin, pemerintah dan sejumlah lembaga memberikan tanggapannya.

Dalam bincang-bincang TropmedAsk bertajuk “Indonesia Jadi 'Kelinci Percobaan' Vaksin Bill Gates? Ini Kata Ahli!”, ahli epidemiologi dari Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM dr. Riris Andono Ahmad berpendapat bahwa kekhawatiran masyarakat adalah wajar.

Untuk itu, peredaran informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya penting agar tidak ada narasi meresahkan beredar di kalangan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, sosok yang akrab disapa dr. Donnie itu menilai diksi "kelinci percobaan" cukup menakutkan. Namun dalam uji klinis vaksin TBC, seseorang tidak bisa dipaksa ikut. 

"Kelinci percobaan di laboratorium itu kan tidak berdaya untuk menolak ketika diperlakukan apapun," ujar dia dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/5/2025). 

Kemudian, dr. Donnie menjelaskan bahwa sukarelawan memenuhi beberapa syarat tertentu dalam uji coba vaksin. 

Keamanan percobaan vaksin Bill Gates jadi perhatian

Menurut narasi yang beredar di media sosial, keamanan saat uji coba vaksin menjadi perhatian masyarakat.

Terkait prosedur keamanannya, uji klinis vaksin melalui beberapa tahap sebelum dilakukan kepada manusia. 

Untuk vaksin TBC Bill Gates, uji klinis memasuki fase ketiga yang bertujuan mengetahui efek dari vaksin itu sendiri. 

"Bahwa vaksin ini benar-benar dapat mencegah terjadinya TBC," sambung dr. Donnie.

Lebih lanjut, ia meyakinkan bahwa uji klinis suatu vaksin tidak bisa dilakukan apabila tidak terbukti aman pada fase-fase sebelumnya. 

Setelah melewati dua fase, maka uji klinis vaksin TBC kali ini tergolong aman karena penelitiannya juga diawasi oleh berbagai pihak dari tingkat nasional maupun internasional. 

Fungsi dari badan-badan pengawas independen ini adalah untuk mendeteksi risiko yang mungkin terjadi. 

Baca juga: Menkes Pastikan Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Aman, Bukan Jadi Kelinci Percobaan

Apa manfaat uji vaksin TBC untuk Indonesia? 

Uji klinis vaksin TBC bagi Indonesia sendiri berhubungan dengan banyaknya kasus penyakit itu ditemukan di negara ini.

Indonesia sendiri mempunyai beban kasus TBC paling tinggi kedua di dunia. Ada 1 juta kasus TBC setiap tahunnya, sedangkan angka kematian akibat penyakit ini mencapai 130.000 kasus. 

Tingginya angka temuan TBC di Indonesia berbanding lurus dengan kebutuhan vaksin untuk mencegah penularan dan mengurangi kematian. 

Alhasil, Indonesia membutuhkan lebih banyak penelitian TBC serta perkembangan vaksin yang sesuai dengan keadaan di lapangan. 

Dengan fokus penelitian pada kasus di Indonesia, kita bisa memastikan apakah vaksin itu efektif dan aman untuk masyarakat. 

Terlebih lagi, vaksin yang kini sudah ada yaitu BGC pada anak-anak belum bisa memberikan perlindungan menyeluruh terhadap penuaran TBC. 

"Meskipun sudah divaksin BCG, vaksin tersebut tidak mencegah penularan," terang dr. Donnie. 

Baca juga: TBC Masih Jadi Ancaman Global, Vaksin M72 Tawarkan Harapan Baru

Untuk diketahui, vaksin BGC bisa mengurangi keparahan TBC pada anak-anak. Akan tetapi, vaksin ini tidak dapat melindungi mereka dari penularan TBC keitka dewasa. 

Kebutuhan terhadap vaksin TBC semakin urgen, karena semua orang membutuhkannya untuk mencegah penularan penyakit yang menyerang paru-paru ini.

Namun, vaksin perlu melalui proses uji klinis terlebih dahulu sebelum digunakan kepada masyarakat luas. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi