Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Seharusnya Obat Dibuang di Rumah? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/XB100
Ilustrasi obat kedaluwarsa, cara membuang obat kedaluwarsa dengan baik dan benar
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan dua perempuan sedang membuang obat kedaluwarsa ke dalam kloset setelah dilarutkan dengan ri belum lama ini viral di media sosial Instagram.

Video tersebut diunggah oleh pengguna akun Instagram @paraceta*** pada Senin (12/5/2025).

"Gimana cara ngasi tau kalo obat itu ngga boleh sembarangan dibuang? Ayo tebak tebakannn! gimana cara ngebuang obat dengan baikkk dan benar?" tanya pengunggah.

Unggahan itu pun menuai beragam komentar. Ada yang langsung mengkritik, tapi ada pula yang masih bertanya-tanya aman atau tidak membuang sisa obat tidak terpakai ke dalam kloset.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pernah ada yg bahas, katanya buka dulu obat dari bks (bungkus) atau plastik klo yg di plastik terus di kubur deh," ujar pemilik akun @des***.

Lantas, seperti apa sebenarnya cara membuang obat yang benar? 

Baca juga: Daftar Obat yang Bisa Menyebabkan Hilang Ingatan, Ini 10 Macamnya

Membuang obat ke kloset bukan cara yang baik dan benar

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati, menyebut membuang obat dengan melarutkannya ke dalam air lalu menyiramnya ke kloset bukanlah metode yang baik dan benar. 

Ia menjelaskan, tindakan tersebut berpotensi mencemari lingkungan, khususnya sistem perairan dan tanah. Pasalnya, zat aktif dalam obat dapat tetap bertahan dan membahayakan ekosistem.

"Obat-obatan yang dibuang ke saluran air bisa mencemari air tanah, sungai, dan laut karena instalasi pengolahan limbah tidak selalu mampu menyaring bahan kimia dari obat," ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, Senin (19/5/2025).

Namun, Prof. Zullies juga menjelaskan bahwa ada pengecualian. Beberapa jenis obat tertentu, seperti obat-obatan yang berisiko tinggi disalahgunakan, memang direkomendasikan untuk dibuang ke kloset.

Hal ini mengikuti panduan dari otoritas seperti FDA di Amerika Serikat maupun BPOM di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mencegah penyalahgunaan obat atau agar tidak ditemukan oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.

"Memang ada obat-obatan yang direkomendasikan langsung dibuang ke toilet," terangnya. 

Baca juga: Benarkah Obat dari Psikiater Sebabkan Sebagian Ingatan Menghilang? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Meski demikian, lanjut Zullies, sebagian besar obat tidak disarankan dibuang ke kloset karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Ia menerangkan, beberapa obat seperti antibiotik, hormon, atau antidepresan bisa mengganggu ekosistem, memengaruhi flora-fauna air, bahkan menciptakan resistensi antimikroba.  

Tak hanya itu, obat-obat tersebut juga mengandung risiko jangka panjang terhadap kesehatan manusia. 

"Terutama ketika jejak obat-obatan yang tercampur di air bisa masuk ke siklus air minum dan berpotensi memengaruhi kesehatan jika terjadi akumulasi," jelas Zullies.

Ia membeberkan, secara umum ada empat bahaya jika masyarakat membuang obat sembarangan. Itu termasuk:

  1. Obat dapat mencemari tanah dan air, yang pada akhirnya merusak keseimbangan ekosistem
  2. Obat yang dibuang sembarangan bisa tertelan secara tidak sengaja oleh anak-anak atau hewan peliharaan, yang tentu sangat berbahaya
  3. Ada potensi penyalahgunaan jika obat ditemukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
  4. Khususnya untuk antibiotik, pembuangan yang tidak tepat bisa menyebabkan resistensi antimikroba, yakni munculnya bakteri yang kebal terhadap obat yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Baca juga: Obat dan Suplemen Sehari-hari yang Bisa Merusak Liver, Apa Saja?

Cara membuang obat yang baik dan benar

Zullies kemudian memberikan saran tentang cara yang tepat dan aman dalam membuang obat kedaluwarsa atau yang sudah tidak digunakan.

Salah satu cara terbaik yang ia rekomendasikan adalah memanfaatkan fasilitas pengumpulan obat kedaluwarsa, yang dikenal dengan program take-back.

Program ini biasanya disediakan oleh apotek atau lembaga tertentu yang bekerja sama dengan otoritas kesehatan. 

Masyarakat cukup membawa obat-obatan yang sudah tidak terpakai, rusak, atau melewati tanggal kedaluwarsa ke apotek yang memiliki program ini. 

Obat-obat tersebut nantinya akan dikumpulkan dan dimusnahkan secara aman oleh pihak berwenang, sesuai dengan standar pengelolaan limbah farmasi, sehingga tidak mencemari lingkungan dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: 5 Obat Ilegal yang Paling Banyak Dijual di Marketplace, Kenali Daftarnya

Dengan mengikuti cara ini, masyarakat turut berkontribusi menjaga kesehatan lingkungan serta mencegah potensi bahaya yang ditimbulkan dari pembuangan obat yang sembarangan.

"Di beberapa daerah, biasanya sudah ada kerja sama dengan dinas kesehatan atau BPOM untuk mengumpulkan obat sisa dari rumah tangga," terang Zullies.

Jika tidak tersedia fasilitas pengumpulan obat kedaluwarsa (take-back), Zullies menyarankan agar masyarakat tetap dapat membuang obat dengan cara yang aman secara mandiri di rumah. 

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  • Keluarkan obat dari kemasan aslinya
  • Campur obat dengan bahan yang tidak menarik (seperti ampas kopi, tanah, atau pasir kucing)
  • Masukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik atau wadah tertutup
  • Buang ke tempat sampah rumah tangga (bukan ke saluran air atau kloset)
  • Jangan lupa hapus atau rusak label pada kemasan obat untuk menjaga kerahasiaan data pribadi.

Baca juga: 12 Suplemen dan Obat yang Bisa Bahayakan Ginjal, Apa Saja?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi